Aktivis Lepitek NTB saat mendemostrasikan kemampuan miniatur alat destilasi dalam mendaur sampah menjadi bahan bakar kendaraan di Kantor Bappeda NTB, Senin 21 Mei 2018.
Mataram, Garda Asakota.-
Lembaga Pengembangan Studi dan
Teknologi (Lepitek) Provinsi NTB menciptakan sebuah alat destilasi yang
berfungsi mendaur sampah plastik menjadi Bahan Bakar Kendaraan. Saat mendemonstrasikan
miniatur alat destilasi yang diciptakan para aktivis lingkungan hidup dan
pariwisata NTB ini, Ketua Lepitek NTB, Lalu Rujita, menjelaskan kemampuan alat
destilasi ini dalam mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan bakar kendaraan
apa saja termasuk Pesawat Terbang.
“Prinsipnya semakin bagus tingkat bahan
reaktornya maka akan semakin tinggi tingkat pemanasannya. Semakin tinggi
tingkat pemanasannya, maka akan semakin bagus bahan bakar yang akan diciptakan.
Alat ini bahkan bisa menghasilkan bahan bakar pesawat terbang,” jelas Lalu
Rujita kepada wartawan media ini saat melakukan demo alat destilasi di Kantor
Bappeda Provinsi NTB, Senin 21 Mei 2018.
Alat destilasi yang diciptakan oleh
aktivis Lepitek ini bisa menjadi solusi dalam mengurai persoalan sampah di NTB.
Dengan 5 kg sampah bisa menghasilkan 5 liter bahan bakar kendaraan dengan proses
yang cukup sederhana. Hanya saja, Lepitek sebagai penemu alat ini belum
memiliki modal yang cukup besar dalam memproduksi alat destilasi dalam ukuran
yang besar dengan tingkat pendauran ulang sampah dalam jumlah yang banyak.
“Yang kami bawa ini hanya miniaturnya
saja. Kami butuh anggaran yang besar untuk membuat alat yang lebih besar dari
bahan-bahan seperti stainles steel hanya saja kami saat sekarang ini masih
terbentur dengan biaya produksinya. Prinsipnya saat sekarang ini kami bisa
memberikan bukti bahwa sesungguhnya sampah plastik itu bisa kita rubah menjadi
bahan bakar kendaraan,” jelas Rujita.
Alat destilasi ini sendiri ditemukan
Lepitek sejak tiga (3) bulan yang lalu dan mulai intens dikembangkan selama dua
(2) bulan terakhir dengan satu tujuan bagaimana persoalan sampah di NTB ini
bisa mendapatkan solusinya. “Dan dengan alat destilasi pendaur sampah plastik
ini justru kita bisa menghasilkan bahan bakar kendaraan dari sampah plastik
ini,” ujarnya.
Kepala Bappeda Provinsi NTB melalui
Kabid Litbang, Retno Untari, mengaku sangat apresiatif terhadap temuan alat
destilasi dari aktivis Lepitek NTB ini. Menurutnya, alat ini bisa menjadi solusi
dalam mengatasi persoalan sampah di Provinsi NTB. “Prinsipnya alat ini bisa
menjadi solusi dalam mengatasi persoalan sampah dan bisa memberikan efek
samping yang menguntungkan yakni bisa memproduksi bahan bakar. Mudah-mudahan alat
destilasi ini bisa kita kembangkan dan sempurnakan lagi temuannya bersama
dengan Dewan Research Daerah Komisi Energi,” kata Retno. (GA. 211/215*).