Mataram, Garda Asakota.-
Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan
Calon Wakil Gubernur NTB Periode 2018-2023, TGH Ahyar Abduh dan H Mori Hanafi
SE M Com., benar-benar menjadi salah satu idola bagi masyarakat NTB hari ini.
Betapa tidak, dalam kurun waktu terakhir berbagai arus dukungan terus mengalir
ke paslon yang mengusung jargon NTB Untuk Semua ini. Termasuk ratusan pemuda
dan mahasiswa yang tergabung dalam wadah Solidaritas Menangkan Ahyar Mori (SMA)
Provinsi NTB ikut mendeklarasikan dukungannya terhadap pasangan yang dikenal
dengan Dwi Tunggal ini.
Dalam acara yang digelar dengan
sederhana pada Rabu Malam 25 April 2018 di lapangan atletik Lawata Gomong Kota
Mataram, SMA NTB yang diinisiasi oleh Muhammad Riza SE MA., Suhardin Mansyur SH
MH., Arif Kurniadin S Pd SH., Solihin SH., Muhammad Na’im, S.Pd., Furkan, mendeklarasikan
dukungannya terhadap Paslon Nomor urut 2 ini dengan membaca naskah deklarasi
dukungan untuk Paslon Nomor Urut 2 Ahyar Mori. Menariknya, acara deklarasi
dukungan SMA terhadap Ahyar Mori diwarnai dengan acara Pawai Obor Perubahan,
menyambut kedatangan Paslon Nomor urut 2, Ahyar Mori, dari perempatan
Susbandoro Gomong menuju ke tempat perhelatan acara dengan meneriakkan yel-yel
perubahan NTB untuk Semua.
Ketua Panitia Acara Deklarasi Dukungan
SMA untuk Ahyar Mori, Arif Kurniadin, saat menyampaikan sambutannya menyatakan
deklarasi dukungan organ SMA kepada Ahyar Mori ini didasari pertimbangan yang
mendalam setelah melakukan kajian terhadap visi misi dan program kerja yang
ditawarkan empat Paslon yang bertarung di Pilkada NTB.
“Kami akhirnya berkesimpulan bahwa
yang memiliki representasi kuat untuk mewakili aspirasi dari kelompok muda itu
adalah paslon nomor urut 2 yakni paslon AMAN. Diambilnya tema Obor Perubahan
didasari oleh adanya mimpi-mimpi besar kami agar dibawah kepemimpinan Ahyar
Mori nantinya provinsi NTB dapat mewujudkan mimpi perubahannya,” kata Arif
Kurniadin yang akrab disapa Gebi ini.
Salah satu inisiator SMA NTB,
Suhardin Mansyur, menjelaskan kepada wartawan bahwa organ SMA yang dibentuknya
tersebut akan bergerak secara sistematis menggarap potensi-potensi muda di NTB guna
memberikan kontribusi bagi kemenangan pasangan AMAN. “Obor Perubahan NTB untuk
Semua merupakan simbol optimisme dan simbol heroisme dari kami anak-anak muda
milineal yang optimis bahwa NTB akan terus tumbuh dan maju dibawah kepemimpinan
Ahyar Mori. Kami akan terus melakukan konsolidasi menyebarkan pikiran-pikiran
perubahan untuk memenangkan masa depan kami sebagai generasi muda. Kami percaya
kedua figur ini adalah pilihan tepat untuk anak muda NTB,” kata pria yang akrab
disapa Yoris ini.
Sementara itu mewakili Paslon AMAN, H
Mori Hanafi, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh
organ SMA NTB ini. Menurutnya tema Obor Perubahan NTB untuk Semua sangat
menarik perhatian pihaknya karena berdasarkan pengamatannya terhadap kondisi
realitas kekinian masyarakat NTB khususnya yang ada di Pulau Sumbawa ada banyak
aspek yang harus dilakukan perubahan terutamanya adalah yang menyangkut aspek
ketersediaan lapangan pekerjaan.
“Rata-rata Kepala Keluarga saat
sekarang bekerja selama satu minggu itu hanya 15 jam atau dalam artian mereka
bekerja sehari itu hanya sekitar 2 jam akibat dari kurang tersedianya lapangan
pekerjaan di masyarakat kita. Sehingga hal inilah yang menyebabkan munculnya
arus persoalan baru di masyarakat kita,” paparnya mengawali sambutannya.
Pemerintah NTB merilis bahwa
peningkatan rata-rata ekonomi kita yakni diatas rata-rata Nasional. Akan tetapi
menurut Mori, pertumbuhan ekonomi NTB tersebut tidak diikuti oleh pemerataan
pembangunan. “Jadi jangan heran kalau yang tumbuh perekonomiannya itu hanya di Kota
Mataram. Sementara diluar dari kawasan perkotaan itu masih banyak yang belum
menikmati tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut. Masyarakat yang menikmati
pertumbuhan ekonomi di NTB itu hanya sekitar 30 %. Sementara sisanya yang 70 %,
pertumbuhan ekonominya rata atau negatif,” urainya.
Soalan lain yang menjadi catatan
kritis Mori yakni menyangkut keberadaan Bank NTB sebagai salah satu BUMD yang
menjadi pilar perekonomian masyarakat di NTB. Menurutnya, fungsi Bank NTB
sebagai lembaga keuangan yang meyalurkan kredit terhadap sektor-sektor ekonoi
masyarakat yang membutuhkan modal. “Namun pada kenyataannya sekitar 80 % lebih
penyaluran kredit Bank NTB ini lebih banyak tersalurkan kepada para PNS
termasuk anggota DPRD. Jadi hanya tersalurkan pada sektor konsumtif (seperti
kredit untuk pembelian mobil, rumah etc), dan tidak tersalurkan pada
sektor-sektor masyarakat yang ada di bawah yang membutuhkan modal ekonomi.
Makanya tidak mengherankan banyak masyarakat kita yang terjebak dengan meminjam
uang kepada rentenir sehingga pada akhirnya mereka sulit keluar dari kesulitan
ekonomi yang mereka hadapi akibat dari tingginya angka bunga yang harus mereka bayarkan,”
kritis Mori.
Menghadapi problematika seperti itu, Paslon
AMAN, kata Mori, akan membuat program bantuan cuma-cuma kepada para pedagang bakulan
yang ada di pasar-pasar di NTB ini per pedagang itu sebesar Rp5 juta. “Anggaplah
jumlah pedagang bakulan itu adalah sebanyak 100 ribu orang maka total anggaran
yang dibutuhkan hanya sebesar Rp50 Milyar. Angka Rp50 M ini tidak lah terlalu
membebani APBD kita yang jumlahnya mencapai angka Rp6 Trilyun sehingga dengan
program ini akan mengurangi kebiasaan para pedagang bakulan ini meminjam uang
ke rentenir sebagai modal usaha mereka sehingga dapat berdampak pada
peningkatan pendapatan para pedagang ini karena tidak lagi berpikir untuk
membayar bunga kepada para rentenir,” cetusnya.
Problematika lain yang harus dihadapi
kedepannya adalah meningkatnya akumulasi jumlah lulusan Perguruan Tinggi di NTB
ini yang kesulitan dalam mendapatkan lapangan pekerjaan sehingga berdampak pada
munculnya problem-problem sosial lainnya. “Setahun yang lulus kuliah itu adalah
sekitar 10 ribu orang. Sementara lapangan pekerjaan yang tersedia di NTB hanya
sekitar seribu. Dan hal yang mustahil semuanya itu diangkat sebagai PNS atau
honorer. Sebagai solusi atas problem itu, Ahyar Mori mempunyai program yakni
penciptaan 10 ribu wirausaha baru setiap tahunnya dan dengan mindset menjadi
wirausaha problem kesulitan lapangan pekerjaan ini bisa teratasi dengan terlebih
dahulu diberikan pelatihan dan pendidikan serta diberikan modal untuk berusaha,”
jelas Mori.
Pemerataan ekonomi merupakan suatu
hal yang wajib dilakukan Pemerintah ketika menginginkan adanya peningkatan IPM
di NTB. “Pertumbuhan ekonomi itu harus berkualitas dengan memastikan semua
masyarakat NTB itu mendapatkan kue pembangunan ekonomi yang sama atau sama-sama
diberdayakan sehingga tingkat partisipasi masyarakat dalam melakukan
pembangunan di sekotr ekonomi itu bisa berjalan bersama-sama dan ketika partisipasi
itu muncul secara bersama maka tingkat IPM NTB juga akan menanjak naik. Dan
kami bertekad untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi itu bukan hanya 6,5 % akan
tetapi harus diatas 10 % dan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
sehingga dalam 5 tahun IPM NTB itu bisa menduduki posisi 15,” tandasnya. (GA. 211/215*).