-->

Notification

×

Iklan

Musrenbang Tingkat Kecamatan, Camat Asakota Paparkan Potensi Wilayah Kelurahan

Friday, March 16, 2018 | Friday, March 16, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-03-16T23:52:37Z



Kota Bima, Garda Asakota.-

          Hampir seluruh unsur dan lembaga yang ada di wilayah Kecamatan Asakota hadir dalam pelaksanaan kegiatan Musrenbang tingkat kecamatan, Jumat (16/03)  di aula kantor Kecamatan Asakota. Mereka yang hadir itu mulai dari Camat, Kapolsek, Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, Ketua LPM, dan Pengurus PKK. Sementara dari jajaran Pemerintah Kota Bima hadir Plt. Kepala Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, Koperindag, dan Danramil.

           ‎Pada kesempatan tersebut Camat Asakota, Drs. Is Fahmi, menjelaskan bahwa cikal bakal perencanaan berasal dari perencanaam tingkat Kelurahan yang kemudian dihimpun dalam perencanaan tingkat Kecamatan dengan menentukan skala prioritas berdasarkan skala kebutuhan masyarakat yang mencakup semua sektor kebutuhan. "Apa yang kita laksanakan pada hari ini untuk perencanaan pembangunan kedepannya,," ungkapnya.

        Perlu diketahui, kata dia, bahwa Kecamatan Asakota terdiri dari 4 Kelurahan dengan luas 69,03 km2 yang dalam waktu dekat akan bertambah dan beroperasi 2 Kelurahan pemekaran yaitu Kelurahan Jatibaru Timur dan Kelurahan Ule. Secara umum diakui dalam pelaksanaan pemerintah, keamanan, ketertiban, ekonomi pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan masih terdapat kendala dan permasalahan yang dihadapi diantaranya kondisi alam dan lingkungan yaitu bila musim hujan tiba maka Asakota kebanjiran sebaliknya bila musim kemarau tiba maka rentan terjadi kebakaran.

        Kemudian sangat dibutuhkannya daerah resapan khususnya di Pinggiran Gunung. Kemudian, sambung Camat Asakota, hal kedua yang sangat urgen adalah tentang minimnya lampu penerangan jalan terutama sekali Jalan Kedo-Ule dan Jalan Ule Kolo sehingga sasaran atau target yang ingin kita capai sebagai pengembangan kebijakan perencanaan adalah tercapainya Kelurahan Jatiwangi sebagai pusat perdagangan skala lokal dan sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Sedangkan kelurahan Jatibaru sebagai pengembangan kawasan pertanian, industri usaha dan kawasan konservasi lingkungan dan tercapainya kelurahan Melayu sebagai pusat perdagangan dan jasa skala lokal serta Wisata Budaya. "Dan terakhir adalah tercapainya Kelurahan Kolo sebagai Kawasan Pariwisata Bahari dan Pengolahan Perikanan," paparnya

       ‎Sementara itu, Plt. Bappeda melalui Kabid.Litbang, Adisan Sahidu dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Camat Asakota yang telah mampu menggerakkan semua potensi yang ada dalam wilayahnya dengan tingkat kehadiran semua unsur tersebut pada kegiatan Musrenbang Tingkat Kecamatan Asakota ini. Menurutnya ada 4 indicator yang menjadi parameter sebagai referensi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan usulannya terkait dengan apa saja yang belum terbangun disesuaikan dengan skala kebutuhan masyarakat mulai dari kegiatan Musrenbang Kelurahan, melalui agenda Reses anggota DPRD Dapilnya masing-masing, lalu melalui kunjungan Kepala Daerah atau Dinas dan melalui rencana kerja OPD. "Karena usulan masyarakat tersebut nantinya merupakan rumusan rencana kerja pemerintah tahun mendatang," terang Adisan.

         Dalam kegiatan tersebut berbagai macam usulan, saran bahkan pertanyaan disampaikan oleh peserta Kegiatan Musrenbang yang semuanya hampir sama yang mencakup tiga bidang seperti yang di sampaikan oleh Lurah Jatibaru, Tasrif, S.bk. Di bidang fisik sarana-prasarana adalah skala prioritasnya program ‎air bersih, pembangunan jembatan usaha tani dan ekonomi, lampu penerangan jalan sementara di bidang sosial budaya yaitu kesejahteraan guru Ngaji, bantuan untuk kesenian daerah, bantuan kegiatan Majelis Taklim lalu di bidang Ekonomi yaitu pemberian modal usaha untuk UMKM, bantuan alat pengolah batu-bata.

        Sementara itu,  Lurah Jatiwangi Muhammad, S.Sos, juga menjabarkan prioritas usulan diantaranya di bidang fisik yaitu pengaspalan gang lingkungan Tato karena sudah 12 tahun tak ada respon dari pemerintah. Kemudian, normalisasi Kali depan SMPN-7, pembukaan jalan baru dari Lingkungan Kedo sampai Bima Tirta. Kemudian di bidang Ekonomi yaitu pemberian modal usaha dan bedah rumah. "Karena memang masih banyak rumah rumah yang memang layak untuk mendapatkan program tersebut," tandasnya. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update