 |
| Foto: Kepala SMPN-11 Kota Bima, Drs. Rosdi Effendi, HAR. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Sejumlah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) pada tahun ini dipastikan akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), namun tidak demikian adanya dengan SMPN-11 Kota Bima yang berlokasi di Kelurahan Jatibaru Kecamatan Asakota Kota Bima. Pasalnya, hingga kini sekolah tersebut tidak memiliki sarana dan prasarana pendukung untuk memenuhi syarat agar bisa melaksanakan UNBK.
Kepala SMPN-11 Kota Bima, Drs. Rosdi Effendi, HAR, menjelasakan alasan kenapa sekolahnya pada tahun ini belum bisa melaksanakan UNBK. "Berbicara UNBK tentunya kita berbicara sarana dan prasarana pendukung sebagai syaratnya mulai dari ketersediaan sarana komputernya, tenaga ahli di bidang ITE nya juga SDM handal dalam internal sekolah yang ada dalam lingkungan sekolah juga harus ada. Dan semua itu belum bisa kami wujudkan," ungkapnya.
Diakuinya bila dipaksakan diri untuk melaksanakan UNBK tentu pihaknya harus persiapkan anggaran sebesar Rp270 juta untuk pengadaan komputer sebanyak 45 unit dengan harga per unitnya sebesar Rp6 jutaan dari jumlah siswa yaitu sebanyak 135 orang siswa. "Lalu darimana sekolah mendapatkan dana tersebut dan kalaupun sekolah menggunakan dana BOS tentunya juga tidak bisa karena dana BOS itu tidak bisa dimanfaatkan untuk pengadaan alat di atas harga Rp5 jutaan," jelasnya.
Menurutnya, keterlibatan langsung pemerintah Kota Bima dalam hal ini Dinas Pedidikan untuk menjembatani atau memfasilitasi pihak sekolah untuk bisa mendatangi jaringan atau channel yang dikenal oleh Dinas di Kementerian Pusat sangat membantu untuk mewujudkan hal tersebut. Untuk itu, pihaknya sangat menaruh harapan kepada Dinas Pendidikan Kota Bima untuk bisa mengatasi persoalan ini. "Sehingga sekolah kami di tahun 2019 nanti bisa melaksanakan UNBK karena kami yakin sekali bahwa dinas memiliki banyak relasi atau kenalan di Pusat," harapnya. (GA. 212*)
