-->

Notification

×

Iklan

Puncak Musim Hujan Desember-Januari, Gubernur Minta Kepala Daerah Kabupaten/Kota Perbaiki Kualitas Sungai, Tanggul dan Drainase

Tuesday, November 7, 2017 | Tuesday, November 07, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-11-07T11:34:28Z

Mataram, Garda Asakota.-
            Pemerintah Provinsi NTB melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB meminta kepada para Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-NTB agar meningkatkan daya antisipasi dan kesiapsiagaannya menghadapi incaran bencana yang kemungkinan terjadi akibat banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Dengan curah hujan yang tidak signifikan seperti baru-baru ini di Kabupaten Dompu, Kota Mataram, Lembar Lombok Barat, sudah mengakibatkan terjadinya luapan banjir di pemukiman warga. Sementara berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa puncak musim hujan itu adalah pada bulan Desember hingga bulan Januari.
            “Dalam surat yang akan dikeluarkan oleh Gubernur NTB itu, kita meminta agar para Kepala Daerah Kabupaten/Kota dapat melakukan tindakan antisipatif dengan intens membangun koordinasi dengan pihak BMKG untuk memantau perkembangan cuaca sebagai bahan untuk melakukan peringatan dini atau Early Warning System (EWS) kepada masyarakat,” ujar Kalak BPBD NTB kepada wartawan media ini, Selasa (07/11), diruang kerjanya Kantor BPBD NTB, Lingkar Selatan Kota Mataram.
       Disamping diminta intens membangun koordinasi dengan pihak BMKG, Pemda Kabupaten/Kota juga diminta untuk selalu membangun koordinasi dengan pihak Dinas PUPR Kabupaten/Kota yang memiliki prasarana dasar seperti keadaan sungai, tanggul, dan drainase, agar bisa dipercepat proses perbaikan dan kualitasnya dalam menampung dan menyalurkan air hujan.
        Himbauan ini menurutnya tidak hanya ditujukan kepada dinas SKPD Kabupaten/Kota saja, akan tetapi juga berlaku pada institusi structural yang memiliki keterkaitan dengan aspek perbaikan infrastruktur dasar ini. “Sebab ketika kita berbicara kebencanaan disitu sudah tidak ada batas kewilayahan. Silahkan bagi siapa saja atau institusi apa saja yang mempunyai kemampuan atau sumber daya silahkan berikan bantuannya karena ini sifatnya urgen. Oleh karena itu harus segera lakukan koordinasi,” imbaunya.

     Pihaknya berharap agar Pemda Kabupaten/Kota yang terdampak bencana banjir ini lebih menitikberatkan alokasi APBD nya pada aspek perbaikan lingkungan dan infrastruktur dasar seperti sungai, tanggul dan drainase. “Harus ada prioritas anggaran yang didorong kearah perbaikan infrastruktur ini. Fokus dulu pada soalan ini, jika ini tuntas baru bisa focus pada program yang lain,” tandasnya. (GA. Imam*). 
×
Berita Terbaru Update