Mataram,
Garda Asakota.-
Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi, SE., M.Com., mengaku bangga atas anugerah gelar Pahlawan Nasional yang diberikan oleh Presiden Jokowi kepada sosok Ulama Besar Almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau yang lebih dikenal sebagai Maulana Syaikh, yang digelar di Istana Negara Jakarta, Kamis, (9/11-2017).
Politisi Partai Gerindra ini pun sebelumnya sempat mengunggah video singkat di akun Facebooknya Mori Hanafi https://www.facebook.com/MoriHanafiNTB/videos/193005114598929/ yang menggambarkan profil singkat Maulana Syeikh. “Ini tentang video singkat tentang seorang guru, seorang da’I, seorang Pahlawan Nasional yang sebelum diusulkan pun sudah saya anggap sebagai Pahlawan di NTB ini. Jasa Almagfurullah Syaikh Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, jasa-jasanya yang begitu besar di NTB ini tidak akan pernah saya lupakan. Mari kita banyak mencontoh perjuangan beliau dalam membangun NTB dengan keikhlasan,” tulis Mori Hanafi di akun Facebooknya
Menurut Mori, dirinya dan tentunya masyarakat NTB patut berbangga hati karena salah satu pejuang kita di NTB mendapat gelar pahlawan. “Gelar ini tidak mudah. Pak Harto saja (Presiden RI Ke-2, red.) dan Gus Dur (Presiden RI Ke-4, red) belum bisa mendapatkan gelar ini. Ini luar biasa dan diluar dugaan. Kita patut syukuri. Sulit mencari sosok seperti ini. Dan bahkan mungkin dalam kurun waktu 50 tahun kedepan kita belum bisa mendapatkan gelar ini lagi,” ujar Mori.
Pemberian gelar ini, lanjutnya, tentunya akan menyemangati kita semua terutama generasi muda untuk berbuat yang terbaik bagi NTB. “Kita sama-sama faham bahwa dalam berjuang, beliau tidak mengharapkan gelar apapun. Beliau berjuang secara ikhlas tanpa pamrih. Semoga kita semua dapat mengikuti dan meneladani beliau,” harap Mori.
Senada dengan Mori Hanafi, Ketua Fraksi PKS DPRD NTB, H Johan Rosihan, juga sangat berharap agar nilai perjuangan yang dibawa oleh sosok Maulana Syeikh yakni Iman dan Taqwa dapat menuntun masyarakat NTB agar dapat lebih giat lagi dalam mempelajarinya. “Sehingga dapat mewujud menjadi sebuah ikatan persaudaraan, persatuan dan kesatuan yang kuat bagi masyarakat NTB kedepannya,” tandasnya. (GA. Imam*).