Drs. H. Alwi Yasin, M.AP |
Kota
Bima, Garda Asakota.-
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Dikbud) Kota Bima menetapkan Empat (4) Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Satu
SMPN Model yang akan dijadikan model percontohan bagi sekolah-sekolah lainnya.
Menurut Kepala Dinas Dikbud Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, M.Ap., sekolah model
ini akan melaksanakan berbagai kegiatan yang akan menjadi model bagi sekolah
lainnya dalam aspek ramah anak, ramah lingkungan dan kurikulumnya yang akan
berjalan secara baik.
“Lima sekolah yang sudah
mendapatkan standarisasi untuk dijadikan sebagai Sekolah Model itu yakni SDN 2
Kota Bima, SDN 11, SDN 55, SDN 65, dan SMPN 1 Kota Bima sebagai Sekolah Rujukan
diwilayah Kota Bima,” terang Alwi kepada wartawan media ini Kamis (12/10).
Dikatakannya, Lima sekolah ini nantinya
akan dijadikan contoh oleh sekolah lainnya sehingga sekolah-sekolah lainnya
bisa menjadi Sekolah Model seperti sekolah-sekolah yang ditetapkan sebagai
sekolah model.
“Untuk
menjadi sekolah model itu harus memenuhi delapan (8) standarisasi seperti yang
dimiliki lima sekolah tersebut. Sekolah model itu bukan sekolah rujukan, karena
sekolah rujukan itu berbeda. Sekolah rujukan tersebut adalah sekolah yang sudah
memenuhi standar nasional pendidikan. Sementara di Kota Bima baru satu SMP yang
sudah memenuhi standar itu yakni Sekolah SMPN 1 Kota Bima,” jelasnya.
Majunya
dunia pendidikan, menurutnya, tidak hanya membentuk karakter serta mutu siswa
dan guru saja. Akan tetapi menurutnya, majunya duni pendidikan itu harus
dipadukan dengan adiwiata, penerapan kurikulum yang baik juga berbagai
kegaiatan lainnya. Melihat kondisi perkembangan dunia pendidikan di wilayah
Kota Bima, yang saat ini memiliki standarisasi seperti kurikulum, guru
terpenuhi kualifikasi, prestasi, juga memiliki standarisasi PPK serta
ketenagaannya dalam sekolah.
“Jadi
Sekolah Model itu adalah dimana sekolah tersebut melakukan kegiatan atau
disebut sekolah yang berpraktek baik. Seperti menciptakan Adiwiata atau sekolah
rindang atau sekolah wawasan lingkungan untuk dicontohi. Sekolah model itu, juga
dapat disebut sebagai sekolah yang melaksanakan berbagai kegiatan positif
didalamnya,” terangnya.
Menurutnya,
sejatinya sekolah yang ada diwilayah Kota Bima saat ini, harusnya sudah
memenuhi semua Standar Pelayanan Minimum (SPM). Jika persyaratan itu terpenuhi, lanjutnya,
maka diharapkan sekolah tersebut akan mendapatkan Standar Nasional Pendidikan
(SNP). “Artinya sekolah itu harus mendapatkan peringkat yang lebih tinggi lagi.
Jika berbicara mengenai SPM, tentu membicarakan rasio, artinya kebersihan
lingkungan, keramahan siswa, kurikulum harus diajarkan semua. Sementara
berbicara SNP itu membicarakan tentang mutu pendidikan. Jadi munculnya sekolah
model tersebut, sekolah lainnya akan belajar pada lima sekolah yang sudah
mendapatkan SPM itu. Artinya mereka harus mampu mengikuti cara atau sistim yang
dilakukan oleh lima sekolah tersebut,” timpalnya.
Untuk
itu dengan adanya sekolah model ini, lanjutnya, sekolah lainnya dapat mengikuti
dan mencotohinya agar sekolah-sekolah lainnya bisa mendapatkan standar
nasional. “Saya berharap dengan terciptanya sekolah model ini, sekolah lainnya
dapat mengikuti, karena semua itu akan membawa dampak positif dan perkembangan
dunia pendidikan diwilayah Kota Bima,” harapnya. (GA.355*)