-->

Notification

×

Iklan

Raihan Anwar Usulkan Agar Pemerintah Tetapkan HET Harga Garam Mentah

Wednesday, August 23, 2017 | Wednesday, August 23, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-08-23T05:07:37Z
Raihan Anwar

Mataram, Garda Asakota.-
            Pemerintah diharapkan dapat menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk harga jual garam yang bertujuan agar tidak merugikan pihak petani garam maupun pihak konsumen garam yakni masyarakat.
            “Terutama untuk produksi garam mentah yang diproduk oleh para Petani di NTB ini. Penetapan HET untuk harga garam ini bertujuan juga agar para petani garam kita di NTB ini tidak selalu dirugikan karena rendahnya harga garam yang dipasarkan ke pihak konsumen,” cetus salah seorang anggota Komisi II Bidang Perekonomian DPRD NTB, Raihan Anwar, SE., M.Si, kepada sejumlah wartawan di ruang Komisi II DPRD NTB, Selasa (23/08).
            Harga garam mentah yang diproduksi oleh para petani di NTB, khususnya di Kabupaten Bima, menurutnya sangatlah rendah dipasaran berkisar Rp500-Rp1000 per kilogram. “Dan pasaran harga garam mentah itu sangatlah rendah untuk para petani garam mentah kita. Dan tentu hal ini tidak akan mampu menaikan tingkat kesejahteraan para petani garam kita. Saya mengusulkan agar harga HET garam mentah itu berkisar Rp2000 per kilogram. Dengan harga yang dipatok sekian, maka para petani kita bisa mendapatkan keuntungan sehingga bisa menaikan taraf kesejahteraan para petani garam kita,” saran politisi Partai Nasdem ini.
            Dikatakannya, kewenangan penetapan harga HET garam mentah ini dilakukan oleh Pemerintah Pusat atas usulan Pemerintah Daerah. “Ini domainnya Kementerian Perdagangan dan Bulog,” timpalnya.
            Dengan tingginya harga garam beberapa waktu lalu yang ditandai dengan masuknya garam impor, Raihan mengusulkan kepada pihak Pemprov NTB agar bisa melakukan pencetakan kawasan tambak baru. “Karena potensi untuk melakukan ekstentifikasi tambak garam sangat besar di NTB ini jika penetapan HET harga garam mentah pada kisaran harga Rp2000 per kilogram ini sukses dilakukan oleh pemerintah, maka semangat masyarakat untuk mencetak tambak baru ini juga akan sangat besar sehingga NTB ini bisa menjadi salah satu daerah pengekspor garam,” ungkapnya.
            Hal lain yang harus dilakukan oleh Pemerintah, menurutnya, adalah mendorong lahirnya industry pengolahan garam beryodium di NTB. “Ini harus bisa dilakukan karena potensi garam kita di NTB ini ada sehingga kita tidak saja hanya memproduksi garam mentah untuk kebutuhan industry akan tetapi juga kita berpoduksi untuk kebutuhan garam rumah tangga sebagai salah satu pilar perekonomian daerah,” tandasnya. (GA. Imam*).


×
Berita Terbaru Update