-->

Notification

×

Iklan

Peredaran Tramadol di Bima Mengkhawatirkan, BPOM Pusat Janji Awasi Ketat

Thursday, July 27, 2017 | Thursday, July 27, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-07-27T01:04:36Z
Ilustrasi

Kota Bima, Garda Asakota.-

          Obat penenang (Tramadol, red) kini menjadi incaran para kaum muda di seluruh wilayah Indonesia termasuk  Bima. Parahnya, obat ini bebas dikonsumsi kaum muda dan pelajar dengan alasan untuk penambah stamina. Padahal keberadaannya dihajatkan untuk mengobati penderita sakit. "Tramadol merupakan obat untuk dikonsumsi oleh orang-orang yang menderita penyakit. Bukan dikonsumsi orang yang tidak memiliki penyakit. Namun buktinya obat Tramadol telah banyak disalahgunakan terutama kalangan anak muda," ungkap Kepala BPOM Republik Indonesia RI, Dr. Ir. Penny Kusumastuti Lukito, M.Cp, kepada Garda Asakota, usai pertemuan di ruangan Wakil Walikota Bima Rabu kemarin,(26/7).
       
         Kalangan muda terutama di wilayah Kota dan Kabupaten Bima diduga banyak mengkonsumsi dan menyalahgunakan Tramadol. Untuk itu, kata dia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Pemerintah Kota Bima sepakat mengawasi ketat peredaran obat Tramadol ini. "Kami bersama Pemkot Bima sepakat obat tramadol ini dijadikan oprasi khusus," tutur Penny seraya menjelaskan bahwa, sesuai data yang diterimanya, di Bima cukup banyak yang menyalahgunakan obat itu. "Padahal obat tersebut baru dapat dikonsumsi bila ada rekomendasi dari dokter sesuai dengan penyakit yang dideritanya," tegasnya lagi.
       
         Setelah mendapat beberapa data dari Bima, BPOM juga balai POM yang ada diseluruh Daerah, termasuk Bima, akan melakukan oprasi secara intens. Bahkan pihaknya bersama timnya berusaha melakukan penyisiran hingga di tempat produksi obat tramadol tersebut. “Pastinya dengan kondisi ini, tentu kita akan mulai bergerak, yakni melakukan penyisiran di berbagai Daerah. Bahkan kita juga akan menyisir hingga di tempat produksi obat tramadol itu. Nantinya kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian, kejaksaan, lintas sektor seperti tokoh masyarakat dan para tokoh agama. Karena obat ini sudah menjadi masalah yang besar hingga merusak generasi bangsa," imbuhnya.
       
          Di tempat yang sama, Wakil Walikota Bima H. A. Rahman H. Abidin, menyampaikan terimakasih pada BPOM RI, yang telah bersedia bekerja sama dengan Pemkot Bima,  dalam rangka bagaimana lkeberadaan Tramadol sebagai wabah penyakit bagi anak bangsa di Indonesia. “Saya dapat laporan, bahwa Tramadol ini, hampir 75 porsen dibwilayah Dompu,  Kabupaten dan Kota Bima para kaum muda menyalahgunakannya. Bahkan obat Tramadol inu, masuk di wilayah Bima berkarung-karung jumlahnya," akunya. Dia berharap, kehadiran BPOM dapat melakukan edukasi agar obat Tramadol dapat diperjualan-belikan sesuai aturan yang ada. “Saat ini pemerintah Kota Bima bersama Kepolisian terus melakukan rajia secara intens. Bahkan di Bima juga, para pengedar Tramadol telah dilakukan penahanan," pungkas Wakil Walikota Bima. (GA. 355*)
×
Berita Terbaru Update