 |
| Ilustrasi |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Salah satu bantaran sungai di wilayah Kelurahan Rabadompu Barat Kota Bima dijadikan tempat sentral pembuangan sampah bagi warga setempat. Akibat penumpukkan sampah tersebut menjadi sorotan warga lain lantaran menyebarkan bau tak sedap. Ketua Rukun Tangga (RT) 11, Usman kepada Garda Asakota Minggu kemarin, mengaku sudah sering menegur sejumlah warga yang biasa membuang sampah di lokasi tersebut. "Namun hingga hari ini warga tak mengindahkan teguran itu dengan alasan dimana harus membuang sampah," akunya.
Dia juga mengaku, tidak hanya sampah yang bersifat berbentuk dedaunan maupun plastik yang dibuang. Akan tetapi parahnya, kata dia, warga juga membuang kotoran ternak ditempat itu. Tentu dan wajar bila warga lain di tempat itu mengeluh akan bauh tak sedap yang dihirup setiap harinya. “Alasan mereka, kami harus buang kemana lagi, kalau bukan ditempat ini," cetusnya. Usman mengaku pernah melaporkan masalah ini ke pihak Lurah. Sehingga saat itu oleh Pemerintah Kota Bima lewat Lurah menempatkan salah satu bank sampah berupa Countener. "Namun entah kenapa hingga hari ini Countener itu tak ditempatkan lagi di lokasi tersebut," imbuh Usman.
Dia menghimbau, bila ada sampah baik bersifat organic maupun non organic, untuk tetap menertibkannya dengan baik menggunakan karung. Kemudian, di tampung di tempat yang layak yang sudah disediakan Pemerintah di jalan raya supaya petugas kebersihan Kota dapat mengangkut di setiap harinya.
Warga juga harus memahami dan menjadikan pelajaran saat bencana banjir yang menimpa wilayah Kota Bima beberapa pecan lalu. Karena salah satu terjadinya sedimentasi pendangkalan hilir sungai akibat pembuangan sampah sembarang di sungai hingga memudahkan luapan air banjir di tengah-tengah pemukiman warga.
“Saya rasa dengan kejadian kemarin, warga dapat menjadikan sebuah pelajaran utama untuk tidak membuang sampah sembarang tempat, terutama di sungai. Karena semua itu akan mengundang banjir dan mengganggu kesehatan warga," tandasnya. (GA. 355*)
