-->

Notification

×

Iklan

Sampah dan Lumpur Menumpuk, Keluhan Tersendiri Warga

Monday, January 2, 2017 | Monday, January 02, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-01-02T02:07:57Z

Kota Bima, Garda Asakota.-
Menumpuknya sampah dan lumpur di tiap penjuru Kota Bima menjadi problem tersendiri yang dikeluhkan oleh masyarakat Kota Bima paska terjangan banjir bandang 21 dan 23 Desember lalu. Kurangnya Sumber Daya yang dimiliki oleh masyarakat Kota Bima maupun Pemkot Bima menjadi salah satu faktor dalam proses percepatan pembersihan sampah dan lumpur yang kini sudah berbau menyengat.
Seperti dikeluhkan oleh salah seorang warga Kampung Sumbawa, Fauzi Rahman, pada 01 Januari kemarin. “Pak Walikota dan Wakil Walikota Bima, truk sampah pada kemana?. Sampah sudah pada berbau busuk neh?. Ataukah kampung kami bukan menjadi bagian dari Kota Bima?,” tulis Fauzi Rahman di akun Facebooknya, Minggu (01/01). 
Keluhan lain juga bermunculan dari salah seorang warga Kota Bima, A. Ra’uf, yang mengeluhkan terkait dengan belum teratasinya persoalan sampah dan lumpur yang memenuhi perkampungan di Kota Bima. “Banjir sudah sepuluh hari. Koq sampah ndak beres teratasi?. Heran,” tulis Ra’uf di akun FB nya.
Ra’uf berharap dengan belum teratasinya persoalan sampah dan lumpur paska banjir bandang ini, Pemkot Bima mestinya bisa melakukan pendataan dan mengajak semua pengusaha Dump Truck serta yang memiliki alat berat yang ada di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu untuk ikut membantu pembersihan dan pengangkutan sampah di Kota Bima. “Bisa dilakukan dengan sistim swadaya atau dengan sistim hutang. Dan itu nanti sistimnya dibagi per kelurahan atau dengan pola apa pun yang terpenting persoalan sampah bekas banjir ini bisa segera teratasi,” cetus Ra’uf.
Sementara itu, sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, Mohammad Rum, dalam rilisnya tertanggal 28 Desember lalu bahwa dalam aspek pembersihan lingkungan, dikatakan Rum bahwa kurang lebih 650 orang warga yang membantu TNI Polri dalam mengangkut sampah dengan kekuatan truk sampah sekitar 70 unit. “Untuk pembersihan sekolah sudah mencapai tingkat 50 persen. Dijamin tanggal 30 Desember ini ruang kelas belajar sudah siap digunakan,” tegasnya.
Sementara, menurutnya, di perkampungan warga masih banyak timbunan sampah yang belum dibersihkan. “Untuk terminal bus sendiri, sudah mampu dibersihkan sekitar 80 persen. Empat Puskesmas sudah bersih dari lumpur dan sampah. Dan dua (2) Puskesmas lainnya masih belum selesai pembersihannya. Untuk PKU Muhammadiyah dan RS STIKES sudah selesai dibersihkan dan untuk PKU Muhammadiyah Rabu (28/12) ini secara resmi akan aktif menerima pasien lagi apalagi didukung dengan peralatan baru yang dimiliki oleh PKU Muhammadiyah,” tandasnya.
Pantauan langsung wartawan, setelah sejak awal menyisir sampah2 di jalan-jalan protokol maupun pusat Kota, hingga Senin pagi ini (2/1) Pemkot Bima masih berupaya mengangkut sampah-sampah yang bertumpukan di sepanjang kiri-kanan jalan daerah. Meski dengan jumlah armada yang terbatas sejumlah petugas kebersihan mengangkat sampah yang disimpan warga di pinggir jalan, berasal dari sampah-sampah hasil pembersihan rumah warga di dalam perkampungan seperti terlihat di Jalan Anggrek Ranggo Kota Bima. (GA. 211*)
×
Berita Terbaru Update