-->

Notification

×

Iklan

Prof Farouk Minta Kementan Tidak Kurangi Anggaran Bawang Merah

Saturday, January 21, 2017 | Saturday, January 21, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-01-21T09:20:55Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Tidak percuma masyarakat Daerah Pemilihan (Dapil) NTB khususnya masyarakat Kota dan Kabupaten Bima memilih Prof. Farouk Muhamad sebagai perwakilan senat Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang akan melakukan penyuaraan dan memperjuangkan nasib masyarakat yang ada di daerah. Salah satu contohnya yakni menyangkut kisruh proyek Bawang Merah Tahun Anggaran 2016 lalu dengan anggaaran sebesar Rp24 Milyar.
Meski diterpa isu tidak sedap menyangkut pengelolaan anggarannya yang tidak efektif dimanfaatkan oleh petani Bawang Merah sehingga mengakibatkan munculnya kisruh hingga ke ruangan Menteri Pertanian RI. Namun, tanpa mengabaikan dinamika yang berkembang terkait dengan hal itu, tidak menyurutkan semangat Prof. Farouk untuk memperjuangkan peningkatan anggaran Bantuan Benih Bawang Merah Kabupaten Bima untuk tahun anggaran 2017 ini.
“Saya sedang menyiapkan surat buat Menteri Pertanian yang intinya memohon agar rencana alokasi dana untuk bantuan benih bawang merah Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2017 ini tetap sama alokasinya dengan yang pernah dialokasikan di tahun anggaran 2016. Jangan sampai Kementan mengurangi alokasi dana itu hanya menjadi Rp8 Milyar. Padahal sebelumnya Kementan sudah mau mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 M lebih untuk Kabupaten Bima. Tapi karena ada yang demo di Kementan maka anggaran itu dipotong. Jadi saya mau Kementan mengalokasikan kembali minimal sesuai dengan alokasi tahun 2016,”  tegas Prof. Farouk Muhammad, Wakil Ketua DPD RI, kepada wartawan media ini, Jum’at (20/01).
Sangat wajar, jika Prof. Farouk konsisten mendesak Kementan agar tidak melakukan pengurangan alokasi anggaran untuk pengembangan komoditi pertanian di Kabupaten Bima, khususnya komoditi Bawang Merah ini.
Menurut data BPSBTPH Kabupaten Bima, potensi areal tanam Bawang Merah Kabupaten Bima lebih kurang mencapai angka 9500 Hektar dan masih bisa dikembangkan lagi jika percetakan sawah baru sukses dilakukan. “Dengan produksi perhektarnya sekitar 20 ton. Total produksi per musim itu bisa mencapai angka 19.000 ton. Dan itu sangat prospektif untuk meningkatkan taraf hidup petani kita,” jelas Ir. Abdul Latif, Kepala BPSBTPH Kabupaten Bima kepada wartawan, Sabtu (21/01).
Pihaknya sangat mendukung perjuangan Prof. Farouk dalam memperjuangkan peningkatan anggaran Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, khususnya anggaran Bawang Merah di tahun 2017 ini untuk masyarakat Kabupaten Bima.
“Yang terpenting untuk dilakukan evaluasi itu adalah ketepatan waktu, tepat sasaran dan tepat varietas bibit yang diinginkan petani. Pemerintah Pusat sudah mengetahui akan potensi Kabupaten Bima sebagai salah satu daerah penghasil bawang merah terbesar di wilayah timur. Maka sangat disayangkan jika memang terjadi pengurangan anggaran. Semoga saja perjuangan Prof Farouk dalam meningkatkan kembali anggaran pertanian, tanaman pangan dan hortikultura khususnya bawang merah di tahun 2017 ini bisa lancar dan sukses,” tandasnya. (GA. IAG*).


×
Berita Terbaru Update