-->

Notification

×

Iklan

Para Pengungsi dan Korban Bencana Terancam DBD dan Sesak Nafas

Monday, January 2, 2017 | Monday, January 02, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-01-02T01:31:55Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Melihat kondisi yang ada hingga H+11, masih ada 13 lokasi Pengungsian yang masih ditempati oleh para Pengungsi Banjir Bandang Kota Bima. Disamping itu, tumpukan sampah, genangan air dan lumpur masih 65 porsen dari luas cakupan wilayah bencana yang belum dibersihkan atau diangkut.

Mendengar dan menganalisah hasil koordinasi pihak Medis terkait, maka dalam waktu 1 minggu kedepan, warga korban Banjir Bima baik yang sudah dirumah maupun yang masih dipengungsian, akan mulai terserang DBD (Demam Berdarah) dan sesak nafas.
Hal itu dikatakan Koordinator Komunitas Babuju, Julhaedin, dalam akun FB-nya, Rangga Bubuju.
Menurutnya, kondisi lumpur yang sudah mengering dipinggir-pinggir jalan maupun yang berada di perkampungan akibat terkena sinar matahari dan lalu lalang kendaraan, membuat beberapa lokasi mengalami polusi dan debu-debu yang berterbangan itu dihirup tanpa disadari. "Akibatnya akan berdampak pada gejala ISPA danradang tenggorokan yang menyebabkan komplikasi," ungkapnya.
Junaedin menginvetaris beberapa kebutuhan mendesak yang diharapkan oleh warga pada 17 titik di 28 Kelurahan Dldampak Bencana Banjir Bandang Kota Bima dari 38 Kelurahan se-Kota Bima. Beberapa kebutuhan itu, kata pria akrab disapa Rangga Babuju ini adalah obat nyamuk oles, masker, kelambu bagi Balita, sepatu Boat, sarung bukan selimut, obat diare, obat kulit, mnyak kayu putih, balsem, kaos-kaki, dan pakaian-switer. "Beberapa item di atas sangat diprioritaskan dan ditunggu, guna mengantisipasi serangan DBD dan ISPA warga yang menjadi korban banjir," tegasnya. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update