-->

Notification

×

Iklan

Penanganan Pasca Banjir Kota Bima Terus Dilakukan

Wednesday, December 28, 2016 | Wednesday, December 28, 2016 WIB | 0 Views Last Updated 2016-12-28T06:52:53Z

Kota Bima, Garda Asakota.-Penanganan banjir di Kota Bima terus dilaksanakan dengan melibatkan banyak pihak. Situasi umum sudah mulai pulih. Pasar sudah mulai beroperasi dan sebagian toko sudah buka. Jalan-jalan utama sudah mulai dibersihkan.
"Kegiatan pembersihan kini juga diarahkan ke wilayah-wilayah permukiman," kata Plt. Kabag Humaspro Pemkot Bima, Syahrial Nuryadin, kepada wartawan.

Dalam rapat evaluasi harian pada Selasa malam (27/12) yang dipimpin Kepala BNPB, disampaikan bahwa akses ke wilayah permukiman masih menjadi kendala kegiatan pembersihan. Untuk mengatasinya sejumlah gerobak akan dimanfaatkan untuk mengangkut sampah dari gang-gang.

Jumlah warga yang tinggal di pengungsian terus berkurang, dari 8.491 jiwa kini menjadi 6.936 jiwa. Kebutuhan makanan pengungsi di-supply oleh 17 dapur umum yang mencukupi hingga tanggal 5 Januari 2017 yang merupakan batas masa tanggap darurat.

Pelayanan kesehatan tertangani dengan baik. Untuk menambah pos layanan kesehatan, telah dibuka Rumah Sakit Lapangan Mabes TNI di Paruga Nae Convention Hall dengan kekuatan 80 tenaga medis.
Jumlah warga yang menerima layanan kesehatan secara keseluruhan telah mencapai 12.000 jiwa. Jenis penyakit yang diderita warga umumnya adalah gatal-gatal dan luka-luka karena kena pecahan kaca atau seng. Pihak medis juga mengantisipasi penyakit ISPA, diare, dan leptosiroris (karena kotoran tikus) dan tetanus.
Aparatur pemerintah telah melakukan pembersihan di Puskesmas/fasilitas kesehatan. Dua unit Rumah Sakit juga sudah dibersihkan, yaitu PKU Muhammadiyah dan Stikes.

Pemenuhan kebutuhan perlengkapan perempuan dan anak-anak terus diupayakan untuk dipenuhi, termasuk suplai air bersih. Seragam sekolah dan buku sedang diupayakan untuk dikirim dari pusat maupun provinsi sehingga pada saat mulai sekolah tanggal 2 Januari 2017 nanti dapat tersedia.

PLN sudah memperbaiki 11 dari 12 gardu listrik yang rusak. Untuk wilayah yang penerangannya masih terganggu, kebutuhan listrik disuplai dengan genset. Ada 50 genset disiapkan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Perencanaan pengurangan resiko bencana sedang dikerjakan, antara lain: rencana normalisasi sungai dan drainase, serta evaluasi penataan ruang dan penghijauan. Jembatan nasional yang rusak  di Kodo - Lampe telah diatasi sementara dengan membangun jembatan Baily/darurat sehingga transportasi bisa berfungsi.

Pendataan kerusakan dan kerugian perumahan, fasos, fasum dan infrastruktur sedang dikerjakan agar pemulihan segera dapat dilaksanakan dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2017. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update