-->

Notification

×

Iklan

Pemkot Minta Provinsi Ubah Kontruksi Jembatan Raba Salo

Sunday, December 18, 2016 | Sunday, December 18, 2016 WIB | 0 Views Last Updated 2016-12-18T13:55:41Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Setiap tahun, tepatnya di musim hujan, Jembatan Raba Salo di Kecamatan Raba Kota Bima menjadi perhatian khusus masyarakat. Akibat konstruksi bangunan jembatan yang sudah tak layak lagi, menyebabkan sampah menumpuk di bantaran sungai tepatnya di bawah jembatan Raba Salo.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bima, Ir. Supawarman, mengaku di tahun 2014 lalu Pemkot Bima pernah mengajukan surat secara resmi kepada Pemerintah Provinsi NTB untuk merubah keberadaan konstruksi bangunan jembatan tersebut.
Namun diakuinya, pengajuan itu hingga hari ini tak ada respon dari Provinsi dengan alasan tak cukup anggaran. “Padahal melihat kondisi sungai, konstruksi jembatan itu harusnya dirubah agar sampah-sampah gampang dibersihkan,” katanya kepada wartawan, Sabtu (17/12).
Sebenarnya, kata dia, tak ada yang salah dengan jembatan itu. Hanya saja diakuinya jembatan itu memiliki tiang tengah, sehingga sampah-sampah yang terbawa arus banjir mudah tersangkut.
“Apalagi dijembatan itu berdekatan sekali dengan bendungan, sehingga arus air itu tak terlalu deras dan semua jenis sampah menumpuk saja di situ,” akunya.
Untuk itu, pihaknya meminta Pemerintah Provinsi untuk memperhatikan usulan perubahan konstruksi jembatan agar persoalan sampah dapat segera diatasi. “Bayangkan saja, setiap tahun dinas-dinas terkait seperti Dinas Kebersihan, BPBD, dan juga BLH Kota Bima terus melakukan gotong royong pembersihan sampah,” tutur Supawarman.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bima, Drs. H. Fahrun Raji, MM, kepada Garda Asakota mengaku kawasan DAM di jembatan Raba Salo ini kerap menjadi langganan sampah. Dia mengaku, saat ini saja pihaknya bersama BPDB dan BLH Kota Bima, mulai melakukan kegiatan gotong-royong dalam rangka membersihkan penumpukkan sampah.
Hari pertama, kata Fahrun Raji, pihaknya berhasil mengeluarkan sampah di lokasi itu sebanyak lima truk sampah.
“Sementara di hari kedua tidak begitu banyak, karena sebagian sampah sulit diangkat karena sudah bercampur lumpur. Sepertinya diperlukan alat berat agar sampah benar-benar terangkat,” katanya didampingi Kepala BPBD Kota Bima, Ir. H. Syarafudin. (GA. 355*)

×
Berita Terbaru Update