-->

Notification

×

Iklan

Atas Perintah Panglima, TNI Gelar Rumah Sakit Lapangan

Wednesday, December 28, 2016 | Wednesday, December 28, 2016 WIB | 0 Views Last Updated 2016-12-28T12:20:24Z

Pasca musibah banjir bandang di wilayah Kota Bima, Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga kini masih melakukan berbagai upaya mulia dalam membantu korban banjir.
Salah satu upaya dilakukan TNI saat ini adalah menggelar Rumah Sakit Lapangan untuk penanganan korban banjir di gedung Conventional Hall Paruga Nae Kota Bima.
Tim Penanganan Rumah Sakit Lapangan ini tergabung dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, serta Angkatan Udara.
Laksamana Pertama TNI Dokter Lendra, kepada wartawan di halaman ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Lapangan TNI di Convetional Hall Paruga Nae Rabu (28/12) mengungkapkan bahwa,
berdasarkan perintah Panglima Rertinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI), sejak kejadian banjir bandang yang melanda Daerah Kota Bima pada tanggal 21 dan 23 kemarin, pihaknya langsung diperintahkan untuk siaga dan membentuk Rumah Sakit Lapangan penanganan korban banjir di Kota Bima.
"Begitu menerima Sprint dari Panglima Tertinggi TNI, kami bersama tim melakukan koordinasi dengan anggota TNI di Jakarta dan Surabaya. Sehingga pada tanggal 25 kemarin langsung meluncur di Kota Bima dan sampai di Bima tanggal 27 Desember," ungkapnya.
Sejak dibuka Rumah Sakit Lapangan, sekitar pukul 05.00 Wita Sore baru pihaknya melakukan penangangan terhadap korban banjir.
Dihari pertama penanganan terhadap korban banjir, jelas Lendra, jumlah korban banjir yang ditangani kurang lebih 186 orang ditambah lima orang yang diawat inap. "Dari lima yang rawat inap tersebut salah satunya mengalami hipertensi yang cukup tinggi. Sementara empat orang lainnya mengalami diare dan muntah-muntah lantaran mereka kekurangan cairan, terutama sekali anak-anak,"  jelasnya.
Hingga hari ini,  korban banjir yang ditangani jumlahnya sudah mencapai 287 orang ditambah yang rawat inap 9 orang. Sementara dua orang pasien dilakukan penanganan secara operatif, karena pasien tersebut mengalami inveksi sekunder dan bisa dikatakan cukup parah. Apalagi korban itu dibagian kakinya mengeluarkan nanah akibat tusukan besi saat bencana banjir. “Yang pasti jika pasien terlihat mengalami luka parah tentu kami akan lakukan pembersihan pada lukanya lalu diberikan obat seperti anti biotik," tuturnya.
Dia juga menambahkan, yang mengalami luka-luka dan infeksi akibat banjir yang saat ini ditangani oleh timnya sebanyak 50 orang pasien. Karena dihari kelima setelah banjir menimpanya mereka sudah mulai mengalami infeksi. “Kalau emergensinya para medis, tentu mereka akan timbul berbagai penyakit, seperti diare, ispa. Dan saat ini yang mulai meningkat itu adalah diare yang kita tangani," sebutnya.
Jumlah dokter yang datang penanganan korban banjir di Kota Bima, termasuk dokter spesialis cukup banyak mengingat jumlah pasien kurang lebih ribuan. “Dokter spesialis yang kita bawa terutama dari rumah sakit Gatot Subroto, Rumah sakit Ramlan juga rumah sakit Harjo Lukito. Untuk itu saya meyakini bahwa dokter saat ini sangat mencukupi dalam penanganan korban banjir ini," imbuhnya.
Dengan jumlah pasien yang kian meningkat, pihaknya meminta pada rekan-rekannya di Jakarta dan Surabaya untuk menyuplai obat-obatan selama penanganan korban banjir. Sebab yang dikhawatirkan dampak dihari kelima warga mengalami infeksi dari luka mereka. Karena lingkungan setelah banjir begitu banyak lalat yang keliaran, takutnya diare akan semakin meningkat. Dan yang pasti jumlah dokter yang hadir sebanyak 80," katanya.
Ditanya langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mengantisipasi munculnya berbagai penyakit setelah musibah banjir.? Jawabnya, pastinya sore nanti setelah orang nomor dua di RI yakni Yusuf Kalla kembali, pihaknya akan berupaya duduk bersama dan mengumpulkan para kesehatan di Bima untuk melakukan pembicaraan menghadapi persiapan pada tujuh hari kedepan.
"Artinya apa kira-kira yang terjadi setelah tujuh hari kedepan itu.
Dengan kondisi korban yang saat ini mengalami diare dan berbagai penyakit lainnya, kami bersama para medis di Bima akan melakukan upaya fogging di setiap Daerah. Ini  mengantisipasi terjadinya Ispa dan Diare yang dimaksud, terutama sekali untuk mengurangi lalat dan sebagainya," tandasnya. (GA.355*)
×
Berita Terbaru Update