Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Sape terlihat kurang bergairah dalam melaksanakan Ujian Sekolah (US) maupun persiapan Ujian Nasional (UN) yang akan dihelat mulai pada hari ini, Senin (18/5). Hal ini dipicu akibat terlambatnya pencairan Dana Operasional Sekolah (BOS). Akibatnya, seluruh pembiayaan sekolah seperti pelaksanaan ulangan termasuk pemenuhan pelaksanaan US dan menjamin pelaksaan UN agar tetap berjalan lancar, sebagian pihak sekolah terpaksa harus berhutang.
“Kenapa sampai saat ini dana BOS belum juga cair?, apalagi sekarang sangat dibutuhkan untuk pelaksanaan ujian,” keluh salah seorang kepala sekolah Negeri di Kecamatan Sape yang enggan dikorankan namanya, Sabtu (16/5).
Dia mengaku terpaksa ke sana-kemari untuk mencari utangan lantaran anggaran sekolah yang tidak mencukupi.
“Kami terpaksa berutang supaya pelaksanaan UN dapat berjalan lancar. Bukan berarti kami mengabaikan desakan pegawai disini yang belum menerima honor sejak empat bulan lalu,” ungkapnya seraya berharap dana BOS segera cair.
Pihaknya merasa khawatir jika terlalu banyak hutang sekolah akan berdampak pada pembayaran gaji guru sukarela.
“Apalagi untuk menghadapi Ujian Nasional dan Ulangan harus disiapkan Rp10 juta dan belum lagi untuk pembayaran lain-lain,” tandasnya. (GA 333*)
Sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Sape terlihat kurang bergairah dalam melaksanakan Ujian Sekolah (US) maupun persiapan Ujian Nasional (UN) yang akan dihelat mulai pada hari ini, Senin (18/5). Hal ini dipicu akibat terlambatnya pencairan Dana Operasional Sekolah (BOS). Akibatnya, seluruh pembiayaan sekolah seperti pelaksanaan ulangan termasuk pemenuhan pelaksanaan US dan menjamin pelaksaan UN agar tetap berjalan lancar, sebagian pihak sekolah terpaksa harus berhutang.
“Kenapa sampai saat ini dana BOS belum juga cair?, apalagi sekarang sangat dibutuhkan untuk pelaksanaan ujian,” keluh salah seorang kepala sekolah Negeri di Kecamatan Sape yang enggan dikorankan namanya, Sabtu (16/5).
Dia mengaku terpaksa ke sana-kemari untuk mencari utangan lantaran anggaran sekolah yang tidak mencukupi.
“Kami terpaksa berutang supaya pelaksanaan UN dapat berjalan lancar. Bukan berarti kami mengabaikan desakan pegawai disini yang belum menerima honor sejak empat bulan lalu,” ungkapnya seraya berharap dana BOS segera cair.
Pihaknya merasa khawatir jika terlalu banyak hutang sekolah akan berdampak pada pembayaran gaji guru sukarela.
“Apalagi untuk menghadapi Ujian Nasional dan Ulangan harus disiapkan Rp10 juta dan belum lagi untuk pembayaran lain-lain,” tandasnya. (GA 333*)
