Oi Panihi, Desa Terakhir Dinilai Tim Lomba Desa

Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Road show penilaian lomba desa, P2WKSS dan Posyandu tingkat Kabupaten Bima Tahun 2015 berakhir Sabtu, (9/5) di Desa Oi Panihi Kecamatan Tambora. Tim Juri yang dipimpin Wakil Ketua Tim, Drs. Gunawan,  disambut warga desa dengan kesenian tradisional “Hadra” dan Kasidah Rebana Dari SMPN 1 Tambora.
Camat Tambora, Drs. Mahmud, mengakui bahwa desa Oi Panihi telah dua kali mengikuti lomba desa tingkat Kabupaten Bima. Keikutsertaan desa ini untuk kedua kalinya bukan ditunjuk Camat melainkan atas permintaan warga desa Oi Panihi. “Kesadaran warga di sini luar biasa untuk meningkatkan pembangunan desa, melalui lomba desa baik aparat maupun masyarakat dapat membenahi segala kekurangan,” jelas mahmud di hadapan tim juri, seperti dilansir Kabag Humaspro melalui Kasubag Informasi dan Pemberitaan, Suryadin, S.S, M.Si.
Atas semangat warga desa, Camat memberikan apresiasi dan kepada tim juri diharapkan dapat memberikan nilai terbaik atas partisipasi warga desa Oi Panihi minimal masuk 10 besar, sesuai kondisi yang ada. Berbeda halnya dengan Kepala Desa Oi Panihi, Ahmad Abidin, yang justru mengharapkan desa yang dipimpinnya masuk 3 besar. “Harapan ini didukung oleh banyaknya potensi yang dimiliki desa Oi Panihi diantaranya bidang peternakan yang mampu meningkatkan ekonomi warga desa, selanjutnya madu hutan yang mampu dipanen 1000-2000 botol/tahun.
Kelebihan lainnya yang tidak dimiliki  Desa lain adalah potensi alam yakni wisata “Oi Panihi” dan air terjun 3 susun di dusun Sari Hada,” ungkap Suryadin.
Menurut Kasubag Pemberitaan, selain Desa Oi Panihi, sebelumnya, Tim Penilai juga melakukan penilaian di Desa Boro Kecamatan Sanggar, Jumat (8/5). Meskipun cukup melelahkan setelah menempuh jarak 115 km, namun semangat tim juri menilai desa Boro sangat luar biasa. Apalagi, setelah menyaksikan keindahan desa yang sudah dipoles warga yang begitu memikat. Melihat keindahan lingkungan desa, Wakil Ketua Tim Penilai, Gunawan, berani menjamin desa Boro masuk nominasi tetapi kelebihan ini harus dapat diimbangi dengan data administrasi desa. “Jika datanya tidak sesuai dengan fakta maka, juara yang diharapkan tetap menjadi mimpi,” katanya. Dihadapan Camat Sanggar, Kades Boro dan warga, Gunawan menjelaskan Penilaian perlombaan desa sebagai upaya memberdayakan masyarakat melalui penguatan kelembagaan, peningkatan motivasi, partisipasi masyarakat dan swadaya gotong royong masyarakat di desa perlu dilakukan perlombaan desa, P2WKSS dan posyandu secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkelanjutan.
Sebelumnya, Kepala Desa Boro, Syamsudin, AMa.Pd, menjelaskan bahwa desa yang dipimpinnya siap dinilai. Selain keindahan lingkungan, kelengkapan data desa telah disiapkan aparatnya sejak 2 tahun terakhir. “Kami sadar kelengkapan data desa memiliki bobot nilai 60 persen, jadi kami terus mengupayakan perbaikan data ini,” ungkapnya. (GA. 212*)

Post a Comment

Previous Post Next Post