-->

Notification

×

Iklan

Ranggasolo dan Kole Dinilai Tim Lomba Desa

Thursday, April 30, 2015 | Thursday, April 30, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-04-30T02:17:55Z
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Tim Juri Lomba Desa tingkat Kabupaten Bima melakukan penilaian di desa Ranggasolo Kecamatan Wera, setelah sebelumnya menilai desa Kole Kecamatan Ambalawi.
Pada penilaian lomba desa yang dirangkai dengan penilaian pelaksana terbaik program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2KKSS) dan Posyandu Tim juri yang berjumlah 14 orang disambut hangat oleh Camat Ambalawi, Muspika Kecamatan Wera, KUPTD se-Kecamatan Wera, Kepala Desa Ranggasolo dan warga di halaman kantor desa, Senin, (27/4).
Kepada tim, Camat Wera, Drs. Isyrah, menjelaskan, Desa Ranggasolo merupakan  pemekaran dari desa Hidirasa pada tahun 2011 lalu. Sebagai desa pemekaran Ranggasolo tidak mempunyai batas wilayah sehingga desa Ranggasolo tidak mendapatkan pajak dari hasil pertanian.
Tetapi sebagian besar warga Ranggasolo bermata pencaharian sebagai petani. Meskipun tengah disibukkan dengan urusan pertanian, diakui Isyrah warga Ranggasolo sangat antusias menyambut lomba desa.  
Dengan budaya gotong royong, warga menata lingkungan, memperbaiki rabat sehingga desa Ranggasolo menjadi layak dinilai dan patut diperhitungkan. Tidak hanya partisipasi warga, desa Ranggasolo juga mengandalkan berbagai bidang lainnya seperti yang dipaparkan Kepala Desa Ranggasolo Jamaludin H. Ahmad.
“Pada bidang pendidikan jumlah penduduk buta huruf mengalami penurunan tiga orang pada tahun 2014 dari tahun 2013 sebanyak 6 orang. Pada bidang kesehatan, kepemilikian jamban keluarga pada tahun 2013 sebanyak 253 KK, meningkat menjadi 257 KK pada tahun 2014 yang didukung oleh program Sanitarian dan telah ODF,” paparnya. Pada bidang ekonomi, jumlah keluarga pra sejahtera tahun 2013 sebanyak 244 KK, pada tahun 2014 menjadi 56 KK, jumlah keluarga sejahtera (1) tahun 2013 sebanyak 4 KK, meningkat pada tahun 2014 sebanyak 159 KK. Jumlah keluarga sejahtera (2) tahun 2013 sebanyak 5 KK meningkat menjadi 229 pada tahun 2014.
Keluarga seejahtera (3) pada tahun 2013 sebanyak 0 KK menjadi 37 KK pada tahun 2014. “Pada bidang keamanan dan ketertiban mulai tahun 2013 hingga sekarang aman dan kondusif,” jelasnya. 
Sebelumnya, Tim Lomba Desa Tingkat Kabupaten Bima, Senin (27/4), juga melakukan penilaian di Desa Kole Kecamatan Ambalawi. Meskipun hujan, tidak mengurangi semangat warga desa setempat menyambut tim juri. Pj. Kepala Desa Kole Ilyas, S.Pd dalam sambutannnya di Aula Kantor Desa mengungkapkan kesediaan Desa Kole untuk dinilai, baik secara fisik maupun data pelengkap. “Warga Desa Kole sangat antusias menyambut lomba ini. Karena dengan lomba Desa, warga memiliki kesadaran menjaga dan meningkatkan kebersihan lingkungan,” ujarnya melalui Rilis yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima, M. Chandra Kusuma, AP.
Secara fisik Desa Kole siap dinilai dan dicocokkan dengan data yang telah disiapkan perangkat desa. “Kami serahkan kepada tim juri untuk menilai Desa kami, semoga Desa Kole dapat dipercaya mewakili Kabupaten Bima dalam lomba Desa tingkat Provinsi,” harapnya.
Selanjutnya Ilyas menjelaskan Luas Desa Kole mencapai 7,81 Km, yang terbagi menjadi lima Dusun. Diantaranya, Nggaro Rangga, Ncore, Kole, Sori Limbi dan Sori Kalai. Jumlah penduduk 2.043 dan KK 581. Tingkat perkembangan penduduk 0,90 % per tahun. Sebagian besar penduduk desa Kole bermata pencaharian sebagai petani dan berwiraswasta. Sekretaris Kecamatan, Ambalawi Ishaka, SH dengan bangga mempersembahkan karya warga Desa Kole untuk dinilai. “Baik secara fisik maupun data kami telah siapkan sejak kami ditunjuk untuk mengikuti lomba Desa, silahkan tim juri untuk menilai dengan seadil-adilnya,” katanya.
Ketua Tim Juri lomba Desa, Abdul Wahab, SH., M.Si, mengatakan penilaian lomba desa sebagai upaya memberdayakan masyarakat melalui penguatan kelembagaan, peningkatan motivasi,partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat di da perlu dilakukann perlombaan desa, P2WKSS dan Posyandu secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkelanjutan.
 Meskipun kegiatan rutin, setiap Desa yang mendapat kepercayaan mengikuti lomba Desa wajib menata lingkungan dengan baik dan menyediakan data pendukung dua tahun terakhir.
Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pembinaan maupun pemberdayaan yang dilakukan aparat Desa bagi Desa yang dipimpinnya. “Inilah waktu yang tepat untuk menilainya, apakah aparat Desa berhasil atau tidak. Jika dinilai berhasil, maka Desa yang bersangkutan berhak melaju pada lomba Desa tingkat provinsi,” tuturnya.
Setelah sebelumnya tim menilai desa Ranggasolo dan Desa Kole, tim pada hari berikutnya terjun di Kecamatan Monta dan Desa Rupe Langgudu, Selasa (28/4). “Sedangkan hari ini, Rabu (29/4), tim melakukan penilaian di Desa Sambori dan Desa Renda,” pungkasnya. (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update