-->

Notification

×

Iklan

Penari Penyambut Presiden Hanya Dibayar Rp150 Ribu per Orang

Monday, April 20, 2015 | Monday, April 20, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-04-20T02:37:11Z
Kabupaten Dompu, Garda Asakota.-
Beberapa waktu lalu, kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu, didatangi oleh para orang tua dan para penari yang menyambut dan menyemarakkan kehadiran Presiden RI, Jokowi, pada puncak kegiatan Tambora Menyapa Dunia (TMD) tanggal 11 April lalu.
Kedatangan mereka di kantor dinas yang dinakhodai oleh, Dra. Hj. Srisuzana, bukan memberikan ucapan selamat atas suksesnya kegiatan yang berhasil mendatangkan orang nomor satu di Nusantara ini, akan tetapi sebaliknya mereka menuntut sekaligus mengeluhkan minimnya pemberian honor yang hanya diberikan Rp150 ribu per orang.
Besaran honor dinilai tidak sesuai dengan biaya dan tenaga yang dikeluarkan oleh penari selama tiga bulan melakukan latihan, apalagi tidak sedikit dari para penari yang ditinggalkan begitu saja di lokasi kegiaatan. Padahal event yang diikuti mereka adalah event Internasional yang dihadiri langsung oleh Presiden RI. 
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Dompu, Dra. Hj. Srisuzana, yang berusaha dikonfirmasi sejumlah wartawan, justru ogah menjelaskan terkait dengan realisasi anggaran kegiatan  Event Tambora Menyapa Dunia  (TMD) ke dinasnya yang disusun dalam RKA Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015. Kadis malah menuding wartawan yang mendatanginya tidak ada kerjaan, dan terkesan hanya mencari-cari kesalahan orang lain. Tentunya, sikap yang diperlihatkan oleh Kadisbudpar ini tidak seuai dengan semangat keterbukaan informasi yang didengung-dengungkan pemerintahan selama ini.  “”Dari mana kalian dapatkan RKA ini?,” cetusnya dengan nada heran kepada wartawan yang berusaha meminta penjelasan atas realiasi penggunaan dana TMD melalui dinasnya.
Meski wartawan sudah mengantongi data pembanding, namun Suzana tetap ogah memberikan penjelasan walaupun dengan alasan transparansi. Sontak dia mengatakan bahwa transparan itu bukan seperti ini caranya. “Saya menunggu diaudit, saya tidak akan jelaskan di sini (depan wartawan, red).
Pokoknya, ada Tim Audit,” elaknya. Kadis Budpar mengaku, butuh perjuangan panjang untuk merealisasikan anggaran sekian Milyar tersebut. “Itu uang bukan turun dari bulan/langit, uang saya saja belum diganti karena dana tidak mencukupi,” keluhnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan, beberapa item alokasi anggaran yang direncanakan untuk menyukseskan acara TMD melalui Budpar antara lain belanja langsung sebesar Rp1. 557.215.000,-. selanjutnya Belanja Jasa Pihak Ketiga seperti penggarapan 1 paket tari 1 kali kegiatan sebesar Rp25 juta, belanja Bahan Pembantu seperti Pembuatan miniatur gunung tambora 1 kali kegiatan sebesar Rp40 juta, belanja Seragam Pakaian Kegiatan seperti Penari wanita sejumlah 100 orang di kali Rp500 ribu per orang sama dengan Rp50 juta,  dan untuk penari pria berjumlah 100 orang juga di kali Rp750 ribu per orang sama dengan Rp75 juta, dan alokasi perjalanan dinas dalam daerah TMD untuk 1 kali kegiatan sebesar Rp20 juta.
Selain itu ada pos belanja Jasa Alat Komunikasi pembuatan websiteuntuk 1 kali kegiatan sebesar Rp25 juta, belanja Sarana dan Prasarana seperti pembuatan MCK darurat pada jalur pendakian Pancasila sebanyak 10 unit di kalikan Rp2,5 juta total Rp25 juta, untuk Belanja Jasa Transportasi mobilisasi TMD untuk 1 kali kegiatan sebesar Rp100 juta, sementara untuk mobilisasi Camat 1 kali kegiatan sebesar Rp10 juta, dan operasional Tim TMD sebesar Rp 50 juta
Ada lagi rancangan Belanja Bahan Baku Bangunan seperti pembuatan Terop/Lapak pedagang Kaki lima (K5 Pasar TMD) sebesar Rp25 juta,  belanja Hadiah/Piala dan Tropy seperti pemberian hadiah uang kepada pemenang lari 10 km sebesar Rp70 juta, sepeda gunung Rp65 juta, Terabas Rp100 juta, Lomba Laso Rp35 juta, Kontes Layang Rp10 juta dan pemenang Kontes Sapi sebesar Rp20 juta.
Belanja Sarana dan Prasarana seperti pengadaan panggung VIP Presiden RI sebesar Rp 400 juta, dan yang terakhir adalah alokasi Belanja Bahan Kelengkapan Kegiatan seperti Kemah bhakti Budaya Tambora 1 kali kegiatan sebesar Rp65 juta, penanaman pohon sebesar Rp10 juta, Jambore Outomotif Indonesia TMD 2015 1 kali kegiatan sebesar Rp150 juta dan pengibaran bendaera di kaldera Tambora sebesar Rp75 juta. 
Kemudian ada rancangan alokasi biaya makan minum untuk 1624 orang penari/pemusik di kali Rp30 ribu/orang dan snack penari di Doro Ncanga sebanyak 696 orang di kali Rp10 ribu. (GA. Akbar*)

×
Berita Terbaru Update