Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Mengenang hari lahirnya Kartini, 21 April 1879, jajaran Pemkab Bima menghelat Peringatan HUT ke-136 Kartini di aula kantor Bupati Bima, Selasa (21/4).
Acara yang berlangsung khidmat tersebut selain dihadiri Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin HM. Nur, M.Pd, MM, juga dihadiri Ketua DPRD, Murni Suciyanti, Wakil Ketua, Hj. Indah Damayanti Putri, unsur FKPD dan Ketua Pengadilan Negeri Raba-Bima, para Kepala SKPD, Camat, sesepuh Organisasi Wanita, pengurus TP PKK dan GOW se-Kabupaten Bima.
Tema Peringatan Hari Kartini tahun ini adalah “Wanita Harus Cerdas, Bijaksana dan Mampu untuk Memberikan Manfaat kepada Keluarga dan Lingkungan”. Tema ini, kata Bupati, mengandung satu harapan agar kaum perempuan Indonesia khususnya di Bima mampu menempatkan diri sebagai pribadi yang cerdas, bijak dan menjadi pelita dalam kehidupan keluarga dan masyarakatnya. Untuk memenuhi harapan tersebut sebagai kepala daerah dirinya berharap semua pihak, terutama organisasi wanita yang ada di Kabupaten Bima dapat memfasilitasi kaum wanita di daerah ini untuk mengembangkan potensinya, meningkatkan harkat dan martabat kemanusiannya.
Diakunya, di tingkat Kabupaten Bima, kiprah perempuan telah cukup perwarnai pemerintahan. Hal ini dibuktikan dengan tampilnya Ketua dan Wakil Ketua DPRD kabupaten Bima dari kalangan perempunan.
Demikian halnya pada biriokrasi pemerintahan dengan pengangkatan perempuan pada jabatan eselon II dan III. Untuk itu, dia berharap, kaum perempuan dan organisasi wanita di daerah ini berkomitmen penuh mendukung program tahun Kerja Berkelanjutan yang dicanangkan oleh Pemerintah daerah.
Sementara itu, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bima, Hj. Rustinah H. Syafrudin, memaparkan, bahwa dalam perjalanan sebuah bangsa, selalu ada peran penting kaum perempuan yang menyertainya. Kaum ibu merupakan tokoh utama yang memiliki kemampuan yang luar biasa dalam membentuk karakter bangsa. Kemampuan inilah pula mendasari Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan, sehingga mampu memberikan perubahan tatanan kehidupan masyarakat terutama yang terkait dengan posisi kaum wanita.
Berkat perjuangan RA Kartini 136 tahun lalu, kata dia, kini kita bisa melihat perempuan-perempuan Indonesia yang hebat, tidak hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga tetapi juga ikut berpartisipasi dalam memberi warna kehidupan masyarakat dengan berbagai kegiatan pembangunan dan social kemasyarakatan.
“Aspek penting penting sebagai refleksi dalam memperingati Hari Kartini adalah memaknai semangat Kartini, dengan upaya memperjuangkan kaum perempuan,” tandas wanita yang juga anggota legislator DPRD Kabupaten Bima. (GA. 212*)
