-->

Notification

×

Iklan

SMPN-3 Monta Sesalkan Kurangnya Perhatian Pemerintah

Monday, March 16, 2015 | Monday, March 16, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-03-16T01:47:59Z
Sesuai dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah Pemkab Bima, SMPN-3 Monta terus berupaya dan menunjukan eksistensinya di dunia pendidikan terutama pada peningkatan mutu dan SDM.
Meskipun belum memiliki fasilitas yang memadai seperti sekolah-sekolah lain di Kabupaten Bima
pada umumnya dan di Kecamatan Monta pada khususnya, akan tetapi SMPN-3 Monta terus berusaha menggenjot prestasi dan selalu siap mengoptimalkan peranan dan fungsinya sebagai wadah pendidikan. Meski sekolah ini belum memiliki kecukupan dalam hal sarana dan prasarana yang dibutuhkan baik oleh guru maupun para siswa, namun upaya pembinaan terus dilakukan secara maksimal baik kalangan guru bahkan para siswa untuk giat beraktivitas dalam bersaing untuk memajukan dunia pendidikan.
Pendidikan merupakan program prioritas pembangunan daerah di lingkup Pemkab Bima seperti yang sering disampaikan oleh Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin HM. Nur, M.Pd, kepada seluruh kalangan yang tergabung dalam dunia pendidikan mulai jajaran Dikpora, UPT Dikpora di tiap-tiap Kecamatan bahkan sampai pada pengawas, kepala sekolah dan guru-guru.
“Bupati selalu menekankan pentingnya peningkatan mutu pendidikan. Sebab, mutu pendidikan merupakan ujung tombak dari kesuksesan pembangunan daerah,” ujar Kepala SMPN-3 Monta melalui Wakasek Kurikulum, Gufran, S.Sos, kepada Garda Asakota, Jumat (13/3).
Diakuinya bahkan beberapa tahun terakhir selama ditempatkan di SMPN 3 Monta sekolahnya sering dikunjungi oleh pihak-pihak terkait dari pemerintah. Hanya saja, katanya, tindak-lanjut dari kunjungan tidak pernah memperhatikan lingkungan sekolah ataupun sarana prasarana yang diinginkan oleh siswa SMPN-3 Monta ini.
“Mereka kerap dating, langsung masuk dalam ruangan sejenak melepas lelah lalu pergi lagi seakan-akan tidak ada lagi yang perlu diperhatikan di sekolah kami,” cetusnya. Padahal faktanya, kata dia, ketika proses KBM para siswanya terpaksa belajar dengan berdesak-desakan karena dalam satu meja diduduki tiga sampai empat orang siswa akibat dari kekurangan bangku.
“Dilihat dari kondisi obyektif jumlah siswa secara keseluruhan mencapai 450 orang siswa dari kelas VII-kelas IX, sementara bangku yang tersedia hanya 250 s/d 300 buah,” katanya, diiyakan Wakasek Kurikulumnya.
Ada lagi kondisi yang sangat memprihatinkan guru-guru SMPN-3 Monta yaitu para siswa yang pada saat jam istrahat senang berkumpul-kumpul di sekitar tempat ibadah (Musholla Arafah) di sekolahnya, sudah jarang lagi.
Hal ini sebabkan karena kondisi Mushalla yang nyaris roboh dan hancur berantakan. “Mulai atap sampai lantainya benar-benar rusak, sehingga sudah  tidak bagus lagi dipandang mata. Tempat ibadah ini lebih layak dari kandang kambing,” cetusnya.
Untuk itu, Wakasek Kurikulum mengharapkan kepada pihak terkait agar tidak menutup mata dengan keadaan sekolahnya. “Kami meminta agar waktu dan kesempatan dinas jajaran Dikpora dipergunakan semaksimal mungkin untuk benar-benar memperhatikan keadaan dan infrastruktur yang sebenarnya di SMPN-3 Monta, tidak hanya menjadikan sekolah ini sebagai tempat melepas lelah,” harapnya. (GA. Imink*)

×
Berita Terbaru Update