-->

Notification

×

Iklan

Komisi II DPRD Pelajari Potensi PAD di Pemkab Lobar

Monday, March 30, 2015 | Monday, March 30, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-03-30T10:35:47Z
Mataram, Garda Asakota.-
Tak disangka Daerah yang baru saja dimekarkan dengan Kabupaten Lombok Utara (KLU), yakni Kabupaten Lombok Barat (Lobar), memiliki Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menggiurkan bagi Daerah lain. Daerah yang memiliki alur wisata yang memukau warga Indonesia pada umumnya juga warga asing ini mampu mencapai PAD hingga miliaran rupiah.
Melihat kondisi peningkatan PAD yang ditorehkan Pemkab Lobar. Komisi II DPRD Kota Bima Rabu lalu (25/3) berkunjung di Kabupaten Lobar untuk mempelajari bagaimana pengelolaan potensi wisata dan pengelolaan keuangannya. Kunjungan tersebut diterima langsung Asisten III Setda Kabupaten Lobar, Ir. H. Moh Taufiq, M. Sc. Dalam kunjungan itu antara Komisi II dan Pemkab Lobar ini telah membahas berbagai agenda penting dalam meningkatkan PAD dan percepatan pembangunan Daerah.
Seperti cara pengelolaan priwisata, Taufiq menyampaikan, dalam memajukan pariwisata, pertama yang harus dilakukan adalah meningkatkan  keamanan dan melakukan pendekatan dengan warga. Untuk mewujudkan itu, kata dia, harus memberikan gambaran positif kepada warga seperti apa pariwisata dalam meningkatkan pembangunan di Daerah.
“Sebab dalam pengembangan pariwisata, warga tersebut ada yang suka dan ada yang tidak dan moral akhirnya tentu ada penolakan,” jelas Taufiq saat menerima kunjungan kerja DPRD Kota Bima.
Saat pengembangan kawasan wisata Senggigi kata Taufiq, dihujani berbagai protes dari warga. Karena menurut warga, membuka ruang pariwisata yang akan dikembangkan pada daerah itu tentu memiliki dampak negatif. Semisal peredaran miras di daerah ini berakibat pada penyakit social.
Dan dipastika warga dan masyarakat di tingkat local maupun interlokal akan mengkonsumsi miras. Tak hanya itu, adanya pengembangan pariwisata juga akan ada hiburan malam. “Saat itu mereka sempat berpikir seperti itu, akan tetapi dengan kondisi Daerah yang memiliki berbagai Cagar Budaya yang menarik, kami mendekati warga dengan santun dan memberikan pemahaman yang masuk akal,” terangnya.
Setelah diberikan pemahaman terkait bagaimana memajukan sebuah Daerah, akhirnya warga mendukung pengembangan pariwisata di daerah Senggigi. Bahkan ketika ada pembatasan jam kerja, warga malah protes. Itu karena warga sudah merasakan seperti apa manfaat majunya pariwisata. “Saat ini dengan perjuangan Pemerintah dengan dukungan berbagai pihak. Warga sudah merasakan manfaat dari pengembangan pariwisata,” katanya.
Disamping itu pula, pemerintah juga harus bisa membangun penunjang pariwisata. Semisal hotel, rumah makan dan lainnya. Tak hanya itu, supaya kemitraan terlihat membahu, pihak ketiga juga harus digandeng. “Pastinya dalam membangun sebuah Daerah itu, bagaimana cara kita membuat para infestor-infestor yang masuk pada Daerah kita terlihat nyaman,” imbuhnya.
Mengenai pengelolaan PDAM, tak ada masalah, karena kata Taufiq keberadaan lokasi PDAM di Lobar dikelola oleh Pemkab Lobar. Meski Lobar memiliki PAD yang besar sebutnya, namun belum mendapatkan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Karena sejumlah asset masih beberapa porsen yang belum diserahkan.
“Jika saja asset-aset ini sudah diserahkan semua maka saya pastikan dengan peningkatan PAD ini Pemkab Lobar dengan cepat akan mendapatkan WTP,” tambahnya
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Kota Bima, Feri Sofiyan SH, yang terlibat langsung pada Kunjungan Kerja Perkomisi ini, menyampaikan kepada Pemkab Lobar bahwa Daerah Kota Bima memiliki sejumlah area wisata yang memuaskan, hanya saja cara pengelolaan seperti yang dilakukan Lombok Barat ini belum maksimal.
Dengan kunjungan pertama Komisi DPRD Kota Bima di Lombok Barat bisa memberikan sedikit pikiran positif untuk Daerah Kota Bima. Apalagi di Kota Bima Kata Fery memiliki beberapa cagar Budaya yang menarik, meski belum diserahkan secara utuh oleh Pemkab Bima.
“Akan tetapi dampak positifnya menjadi perhatian bagi warga asing juga warga masyarakat Indonesia pada umumnya,” akunya. Dengan sejumlah area wisata menarik di Kota Bima, Pemkot Bima dengan DPRD Kota Bima berencana menjadikan wisata tersebut sebagai Kota Tepian Air.
“Saya kira dengan kunjungan kami saat ini akan mendapatkan sesuatu yang positif untuk kami bawa pulang dari Kota Bima. Dan harapan kami pikiran-pikiran cerdas yang dimiliki Pemkab lobar baik dalam mengelola pariwisatanya dan sistem pengelo laan keuangannya,” sebut Feri. (GA. 355*)

×
Berita Terbaru Update