Kota Bima, Garda Asakota.-
Kegiatan MTQ tingkat Kecamatan Asakota Kota Bima, Selasa pagi (17/2), secara resmi dibuka oleh Wakil Walikota H. A. Rahman H. Abidin, SE, di arena MTQ kantor Kecamatan Asakota.
Dipahaminya, pemilihan tempat pelaksanaan MTQ ini cukup baik karena sekarang adalah puncaknya musim hujan, meski diakuinya dia berkeinginan kegiatannya dapat berlangsung di tengah-tengah lingkungan pemukiman. Sehingga silaturahmi dengan masyarakat tetap terjalin, dan bagaimana syiar Islam bisa sampai kepada masyarakat sehingga akan motivasi masyarakat terutama anak anak untuk terus memacu diri agar bisa membaca Al-Quran.
“Bagaimana bisa semarak kalau kegiatan MTQ ini kita sepikan seperti sekarang. Kenapa kita harus hilangkan substansi dari kegiatan MTQ ini yakni syiar Islam yang harus didukung penuh oleh semua komponen masyarakat,” sesal Aji Man, sapaan akrab Wakil Walikota Bima.
Pada kesempatan itu, Aji Man menekankan bahwa pada hakikatnya pelaksanaan MTQ bukan hanya sekedar mencari juara tapi ada beberapa roh penting yang terkandung dalam kegiatan MTQ ini.
Salah satunya adalah tumbuhnya pemahaman dalam diri insane-insan muslim tentang nilai yang terkandung dalam Al-Quran sehingga dapat diimplementasikan dalam hidup sehari hari. Di sisi lain, Ketua Panitia Pelaksana MTQ, Anshar M. Saleh, SE, menjelaskan adanya beberapa faktor sehingga pelaksanaan MTQ digelar di aula Kecamatan Asakota antara lain karena pertimbangan kondisi cuaca yang mungkin sangat tidak mendukung.
“Pertimbangan lainnya, adanya permohonan warga masyarakat Kolo agar lokasi MTQ tidak terlalu jauh.
Berdasarkan hal-hal itulah yang menjadi pertimbangan kami,” ucapnya. Diakuinya, kedepan harapan dan keinginan Wakil Walikota agar pelaksanaan MTQ bisa diselenggarakan di tengah lingkungan pemukiman, akan diindahkan dan dilaksanakan.
Berdasarkan informasi Garda Asakota, selain Kecamatan Asakota, Kecamatan Raba juga menghelat acara serupa yang dipusatkan di lingkungan Penanae sebagai tuan rumah MTQ ke-VII tingkat Kecamatan Raba. Kepala Kelurahan Penanae, Iskandar, S, Sos, menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah selayaknya mendapat apresiasi dari seluruh elemen masyarakat karena selama ini Kota Bima selalu melahirkan Qori dan Qoriah terbaik tingkat Nasional/Internasional.
Menurutnya, kegiatan MTQ Kecamatan Raba dilaksanakan mulai tanggal 19 Februari, dimana pada puncak acaranya dihelat Pawai Ta’ruf mulai dari lapangan Pahlawan Raba menuju ke arena MTQ. “Dan bisa disaksikan panggung besar sedang dibangun atas partisipasi dan hasil swadaya masyarakat kami,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Drs. Amiruddin, melalui Sekertaris Panitia MTQ, H. Muhammad, S, Sos, mengakui pembuatan panggung besar yang berukuran 15x6 m adalah murni hasil swadaya masyarakat Penanae sebagai tuan rumah walau tidak dipungkiri sebagiannya berasal dari dana kegiatan. “Semua kami lakukan agar masya rakat tetap bisa berpartisipasi terhadap semua kegiatan pemerintah apalagi dalam urusan syiar agama.Satu hal barangkali yang mesti saya sampaikan adalah besarannya panggung tidak akan berpengaruh pada besaran hadiah yang akan diberikan nanti, karena kami sadar bahwa kegiatan ini adalah sebuah amal ibadah yang semestinya harus kita laksanakan dengan hati yang ikhlas,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Kasi Kesos di kantor Kecamatan Raba. (GA. 333*)
Kegiatan MTQ tingkat Kecamatan Asakota Kota Bima, Selasa pagi (17/2), secara resmi dibuka oleh Wakil Walikota H. A. Rahman H. Abidin, SE, di arena MTQ kantor Kecamatan Asakota.
Dipahaminya, pemilihan tempat pelaksanaan MTQ ini cukup baik karena sekarang adalah puncaknya musim hujan, meski diakuinya dia berkeinginan kegiatannya dapat berlangsung di tengah-tengah lingkungan pemukiman. Sehingga silaturahmi dengan masyarakat tetap terjalin, dan bagaimana syiar Islam bisa sampai kepada masyarakat sehingga akan motivasi masyarakat terutama anak anak untuk terus memacu diri agar bisa membaca Al-Quran.
“Bagaimana bisa semarak kalau kegiatan MTQ ini kita sepikan seperti sekarang. Kenapa kita harus hilangkan substansi dari kegiatan MTQ ini yakni syiar Islam yang harus didukung penuh oleh semua komponen masyarakat,” sesal Aji Man, sapaan akrab Wakil Walikota Bima.
Pada kesempatan itu, Aji Man menekankan bahwa pada hakikatnya pelaksanaan MTQ bukan hanya sekedar mencari juara tapi ada beberapa roh penting yang terkandung dalam kegiatan MTQ ini.
Salah satunya adalah tumbuhnya pemahaman dalam diri insane-insan muslim tentang nilai yang terkandung dalam Al-Quran sehingga dapat diimplementasikan dalam hidup sehari hari. Di sisi lain, Ketua Panitia Pelaksana MTQ, Anshar M. Saleh, SE, menjelaskan adanya beberapa faktor sehingga pelaksanaan MTQ digelar di aula Kecamatan Asakota antara lain karena pertimbangan kondisi cuaca yang mungkin sangat tidak mendukung.
“Pertimbangan lainnya, adanya permohonan warga masyarakat Kolo agar lokasi MTQ tidak terlalu jauh.
Berdasarkan hal-hal itulah yang menjadi pertimbangan kami,” ucapnya. Diakuinya, kedepan harapan dan keinginan Wakil Walikota agar pelaksanaan MTQ bisa diselenggarakan di tengah lingkungan pemukiman, akan diindahkan dan dilaksanakan.
Berdasarkan informasi Garda Asakota, selain Kecamatan Asakota, Kecamatan Raba juga menghelat acara serupa yang dipusatkan di lingkungan Penanae sebagai tuan rumah MTQ ke-VII tingkat Kecamatan Raba. Kepala Kelurahan Penanae, Iskandar, S, Sos, menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah selayaknya mendapat apresiasi dari seluruh elemen masyarakat karena selama ini Kota Bima selalu melahirkan Qori dan Qoriah terbaik tingkat Nasional/Internasional.
Menurutnya, kegiatan MTQ Kecamatan Raba dilaksanakan mulai tanggal 19 Februari, dimana pada puncak acaranya dihelat Pawai Ta’ruf mulai dari lapangan Pahlawan Raba menuju ke arena MTQ. “Dan bisa disaksikan panggung besar sedang dibangun atas partisipasi dan hasil swadaya masyarakat kami,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Drs. Amiruddin, melalui Sekertaris Panitia MTQ, H. Muhammad, S, Sos, mengakui pembuatan panggung besar yang berukuran 15x6 m adalah murni hasil swadaya masyarakat Penanae sebagai tuan rumah walau tidak dipungkiri sebagiannya berasal dari dana kegiatan. “Semua kami lakukan agar masya rakat tetap bisa berpartisipasi terhadap semua kegiatan pemerintah apalagi dalam urusan syiar agama.Satu hal barangkali yang mesti saya sampaikan adalah besarannya panggung tidak akan berpengaruh pada besaran hadiah yang akan diberikan nanti, karena kami sadar bahwa kegiatan ini adalah sebuah amal ibadah yang semestinya harus kita laksanakan dengan hati yang ikhlas,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Kasi Kesos di kantor Kecamatan Raba. (GA. 333*)
