-->

Notification

×

Iklan

Dua Bocah Mati Tenggelam Gegerkan Warga Tumpu

Monday, February 16, 2015 | Monday, February 16, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-02-16T12:05:46Z
Suatu peringatan dan pelajaran besar bagi setiap orang tua dalam menjaga dan mengawasi anaknya ketika bermain di luar rumah, apalagi ketika anak tersebut bermain pada saat musim penghujan seperti saat ini. Kewaspadaan mutlak dilakukan, khususnya pada  anak yang masih sangat belia, jika tidak ingin anak-anak kita harus kehilangan nyawa.
Seperti yang terjadi pada dua bocah imut, Andika dan Fathir warga Desa Tumpu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Akibat kurangnya pengawasan dari orang tua keduanya harus mati terapung di lubang kubangan air sumur di desa setempat. Bagaimana kronoligisnya?, berikut catatan yang dirangkum wartawan Garda Asakota, Sukriadin.

Sungguh malang nasib yang menimpa dua bocah, Andika dan Fathir, keduanya baru berumur 2,5 tahun, warga Rt.11 Desa Tumpu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Kedua bocah imut tersebut harus kehilangan nyawanya lantaran tenggelam di lubang bekas galian untuk membuat genteng bagi warga yang berlokasi di belakang kampung, Rabu lalu (11/2).  Andika merupakan bocah hasil buah perkawinan dari Siswanto (28) dan Suharti (29) sedangkan bocah malang lainnya Fathir hasil perkawinan Yuri (35) dan Nurmi (20)  warga setempat. Kedua bocah malang tersebut merupakan anak pertama dari masing-masing pasangan suami isteri tersebut.
Kedua bocah tersebut harus berakhir hidupnya karena tenggelam saat asyik bermain mandi hujan di lokasi kubangan air bekas pembuatan genteng warga sekira pukul 14.30 Wita. Diduga keduanya tewas karena kehabisan oksigen dan meninggal terapung di lokasi kejadian.
Karena  masih tergolong bocah, belum tahu apa-apa yang harus diperbuat dalam kubangan air, pasalnya dalam kubangan tersebut terdapat lubang mirip sumur setinggi manusia dewasa. “Lantaran lubang berbentuk sumur tersebut tertutup air hujan kedua bocah imut tersebut terperosok masuk kedalam lubang hingga tengelam,” duga warga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Garda Asakota di lokasi, sedang asiknya bermain hujan, entah apa yang mempengaruhi kedua bocah malang itu menghampiri lubang kubangan air di lokasi kejadian. Tidak lama kemudian keduanya turun dan bermain di dalam kubangan lubang besar akibat galian warga setempat.
Rupanya tidak disadari dalam kubangan lubang besar tersebut terdapat lubang berupa sumur setinggi manusia dewasa, karena tertutup air hujan lubang mirip sumur tersebut tidak kelihatan.
“Nah, kemungkinan kedua bocah tersebut terpeleset ketika hendak turun di kubangan tersebut. Keduanya langsung tenggelam dan tidak bisa menyelamatkan diri,” ujar beberapa warga lainnya di lokasi kejadian.
Kedua Korban baru bisa ditemukan oleh oleh warga setelah ditemukan oleh sekelompok anak-anak yang hendak mencari jamur di lokasi kejadian sekira pukul 16.30 Wita.
Salah satu anak tersebut Ramadhan menuturkan dirinya bersama teman sebayanya hendak mencari jamur di belakang kampung, pas melewati lokasi kejadian tersebut, sesaat kemudian dirinya melihat ke bawah kubangan.
Tiba-tiba saja dirinya melihat sesuatu yang dinilainya aneh terapung di kubangan tersebut, awalnya dirinya tidak percaya kalau dilihatnya itu merupakan jasad korban, karena penasaran apa yang dilihat kemudian dirinya dan teman-temanya mendekati jasad tersebut. Setelah didekati, alangkahkah kaget dirinya dan teman-temanya karena jasad yang sedang terapung itu merupakan bocah yang mereka kenali, yaitu rekan bermain mereka.
Melihat korban tersebut spontan merekapun berteriak minta tolong warga setempat, tak lama kemudian sejumlah warga datang ke lokasi. Namun sayangnya, ketika kedua korban diangkat dan digotong ke atas, keduanya sudah terlihat tidak bernyawa, kondisinya pucat dan badannya agak kebiru-biruan. Saat itu juga keduanya langsung dilarikan ke PKM Bolo oleh warga dan kedua orang tua korban dengan harapan untuk mendapatkan pertolongan, namun sesampai di PKM setempat, pihak medis tidk bisa berbuat banyak. Kedua korban bocah tersebut sudah dinyatakan meninggal sejak dua jam yang lalu.
Sementara Kapolsek Bolo melalui Kanit Reskrim, Ipda.Salahuddin AB, menyebutkan, dari hasil penyelidikan pihaknya di lokasi atas meninggalnya kedua bocah tersebut mengatakan kejadian yang menimpa kedua bocah tersebut kasusnya murni karena musibah.
Hal ini, kata dia, diperkuat dengan hasil visum pihak dokter,yang menyatakan keduanya meninggal karena tenggelam sehingga kehabisan oksigen. Dikatakanya, saat meninggal keduanya mengalami ciri-ciri mulutnya berbusa,kedua mata serta hidung kedua korban terdapat bintik-bintik darah yang di akibatkan karena kedua korban terlalu banyak minum air saat tenggelam.
Kanit Reskrim mengatakan, karena kejadian ini merupakan musibah yang dialami kedua korban, keluarga maupun kedua orang tua bocah tersebut tidak mempermasalahkannya. “Pihak keluarga menyadari bahwa ini merupakan musibah,” tandas Ipda Salahuddin. (*)

×
Berita Terbaru Update