-->

Notification

×

Iklan

Dikpora Perioritas Perbaikan Gedung Sekolah yang Tak Layak

Monday, February 2, 2015 | Monday, February 02, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-02-01T23:59:02Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga (Dikpora) Kota Bima memprioritaskan sejumlah gedung fisik bangunan sekolah yang dianggap tak layak sebagai tempat proses belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD) maupun SD yang berbasiskan Instruksi Presiden (Inpres). Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, M. AP, kepada sejumlah wartawan Jumat (30/1), menjelaskan bahwa tujuan perbaikan gedung tersebut untuk mengurangi tingkat kerusakan sekaligus menatanya dari kondisi sekolah sebelumnya.
“Sehingga dengan pembangunan RKB baru, kondisi arsitektur sekolah dapat mengimbangi lingkungan setempat. Kita kurangi rehab sekolah dengan bangun baru, agar tidak terjadi kerusakan dan masalah site plan lingkungan sekolah,” ujar Alwi.  
Menurut pengakuannya, masih banyak sekolah yang terlihat pondasinya lebih rendah dari lingkungan sekolah. Selain itu banyak juga bangunan sekolah yang tak memiliki slop serta kekurangan dari sisi tekhnis lainnya, sehingga sangat rentan rusak akibat bencana dan banjir.
Selain sekolah yang berada di lokasi strategis, kata Alwi ada salah satu sekolah yang rentan bahaya bencana. Dicontohkannya SDN 18 Kota Bima yang berlokasi di Kelurahan Dodu, sekolah tersebut sebut Alwi, bila terjadi banjir pasti terkena dampak dan pasti mengganggu aktivitas belajar mengajar. “Kami tidak akan merehab tapi akan bangun baru secara bertahap.
Sehingga saatnya sekolah lama akan dibongkar,” sebutnya.
Selain dibangunnya ruangan baru, di tahun ini akan diupayakan pembangunan ruangan guru dan beberapa ruangan kepala sekolah yang saat ini belum ada. Bahkan menurutnya, dari sekian sekolah yang ada di lingkup Kota Bima hampir rata-rata belum memiliki ruangan guru.
Kecuali sekolah-sekolah yang bertingkat yang memiliki ruangan guru dan ruangan kepala sekolah. “Saya lihat beberapa sekolah masih menggunakan ruangan belajar dan belum memiliki ruangan tersendiri. Seperti SMAN-3 Kota Bima hingga hari ini belum memiliki ruangan guru,” katanya 
Bekaitan dengan standar sanitasi yang dilakukan oleh Dikpora, pihaknya menggunakan bantuan dari Belanda yakni dari Y-Consultan seperti di SDN-16 dan SDN-32 di Kelurahan Panggi akan dibuatkan sanitasi dan penataan seperti sekolah lainnya. “Rencana pembangunan RKB dan penataan sanitasi sekolah ini, akan dilakukan berjenjang termasuk nantinya untuk SMPN dan SMA juga akan diupayakan. (GA. 355*)

×
Berita Terbaru Update