-->

Notification

×

Iklan

Angin Puting Beliung  Terjang Wilayah Bolo

Monday, February 23, 2015 | Monday, February 23, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-02-23T04:37:24Z
Kabupaten Bima,Garda Asakota.-
Angin kecang yang disertai hujan yang terjadi Jumat sore (20/2) melanda sejumlah wilayah Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Akibatnya puluha rumah dan kandang ayam milik sejumlah warga rusak berat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Garda Asakota sedikitnya  155 rumah warga tergolong rusak berat dan ringan akibat hempasan angin puting beliung tersebut seperti yang terjadi di desa Nggembe Dusun Jala sebanyak 90 rumah milik warga setempat rusak berat dan ringan.
Sedangkan di Desa Rada Dusun Nggeru sebanyak 63 rumah rusak ringan dan berat, ditambah dua buah kandang ayam milik Anwar, rata dengan tanah. Tidak saja kandangnya yang mengalami kerusakan parah.
Sejumlah ayam peliharaannya juga banyak yang mati sehingga diperkirakan dia mengalami kerugian jutaa rupiah. Anwar pemilik kandang yang ditemui di lokasi menuturkan, dirinya menekuni bisnis  ayam potong selama dua tahun terakhir.
“Tapi sekarang, ayam yang sudah siap panen sebanyak 3.000 ekor  banyak yang sudah mati, kini hanya tersisa 1200 ekor saja,” ungkapnya. Dengan adanya musibah yang dialaminya, Anwar berharap pihak pemerintah dapat memberikan bantuan. Paling tidak, kata dia, ada biaya untuk membangun kembali kandang ayam yang sudah hancur agar dirinya dapat menggeluti kembali usahanya.
Sementara Plt Kades Rada, Saelan H.Usman, juga berharap agar pihak pemerintah melalui dinas terkait, dalam pemberian bantuan terhadap warga masyarakat yang terkena musibah tidak saja dibantu dengan paket sembako, akan tetapi yang paling dibutuhkan juga oleh warga adalah tempat tinggalnya. “Tidak kalah pentingnya adalah upaya bantuan untuk memperbaiki kembali rumah yang rusak,” harapnya.
Plt Kades mengakui, bencana angin putung beliung banyak merusak atap rumah milik warganya. Akibatnya, di musim penghujan saat sekarang, rumah yang mestinya dijadikan tempat berteduh malah dirasakan tidak nyaman karena banyak genteng hancur. Selain itu, dinding rumah warga juga banyak yang hancur karena kebanyakan tembok rumah warganya masih menggunakan dinding bedek. (GA. 888*)

×
Berita Terbaru Update