-->

Notification

×

Iklan

Selain Fisik, Bupati Perhatikan Mutu Pendidikan

Monday, January 19, 2015 | Monday, January 19, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-01-19T05:21:39Z
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Total dana APBD Kabupaten Bima TA 2014 sebesar Rp1.133 Triliun, dari dana tersebut dunia Pendidikan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp43 Milyar.
“Sedangkan dari dana alokasi tersebut sebesar Rp10 Milyar tidak terpakai,” kata Bupati Bima, Drs. H. Syafruddin HM. Nur, M.Pd, saat menghadiri acara sosialisasi kurikulum dan pembinaan yang digelar oleh Dinas Dikpora Kabupaten Bima di Paruga Nae Bolo (7/1). Untuk tahun anggaran 2015 alokasi APBD Kabupaten Bima yang mulai dibelanjakan awal tahun ini baik belanja langsung maupun tidak langsung sebesar Rp1.332 Triliun atau mengalami penurunan sebesar Rp1 Milyar. Bupati mengakui, dari alokasi dana APBD TA 2015, terdapat pos anggaran paling tinggi diarahkan ke dunia pendidikan seperti peningkatan mutu, perbaikan sarana dan prasarana baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal.
“Pos paling tinggi ada di dunia pendidikan,” akunya di hadapan sekitar 700 Kasek, Pengawas dan Penilik  tingkat TK, SD, SMA, SMA se-Kabupaten Bima.
Dalam sambutan yang dihadiri oleh Staf Ahli, Drs. Zubaer HAR, M. Si, Kadis Dikpora, Tajuddin, SH, Kabid, KUPT, Kepala Sekolah dari semua tingkatan dan para Pengawas, Bupati mengakui bahwa selama ini peran guru memiliki tanggung jawab dan keperdulian yang luar biasa terhadap anak-anak bangsa dan kebijakan pemerintah.
Berkaitan dengan kurikulum, pihaknya nanti akan menetapkan sekolah rintisan untuk pemberlakuan kurikulum 2013. Selain menekankan pembangunan di bidang pendidikan, Bupati juga menyinggung beberapa pembangunan yang akan dibangun di Kabupaten Bima diantaranya Politeknik Negeri Bima yang akan dibangun di Desa Sondosia sumber anggarannya dari APBN sebesar Rp670 Milyar.
“Sementara kewajiban kita hanya menyiapkan lokasi. Selain itu, ada pembangunan perluasan landasan pacu bandara, jalan dua jalur mulai dari batas kota sampai bandara dengan anggaran Rp100 Milyar lebih, pembangunan pasar Tente, Bolo dan Sape. Di Tambora aka dibangun SMK Kelautan dan Perikanan,” paparnya.
Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Tajuddin, SH. M.Si, mengatakan bahwa kurikulum 2013 tidak dihentikan secara total bagi sekolah yang mampu. “Silahkan dilan jutkan,” ucapnya. Selain menyinggung masa lah kurikulum, Tajudin juga menyinggung masalah guru sertifikasi yang tidak memenuhi standar dan untuk mengetahui guru-guru yang tidak memenuhi standar Dikpora akan membentuk tim pemeriksa yang terdiri dari pengawas. “Ini adalah sebuah solusi dalam upaya menertibkan guru sertifikasi, dan nantinya pada setiap bulan minggu ke dua pengawas, KUPT dan koordinator pengawas SD akan diwajibkan apel gabungan di Dinas Dikpora,” imbuhnya.
Sementara, Staf Ahli Bupati Bima, Drs. Zubaer HAR, M. Si, menilai kebijakan Bupati Bima yang memberikan perhatian lebih kepada upaya peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Bima sebagai suatu terobosan positif yang dinilainya sangat bagus. “Itu memang suatu hal yang sangat bagus. Saya berdiskusi dengan beliau (Bupati, red) itu yang diinginkan, bukan hanya mengejar program fisik. Tapi yang perlu disentuh adalah sumber daya guru dan siswanya, percuma kita punya gedung bagus kalu tidak perhatikan mutu. Dan ini menjadi perhatian serius Bapak Bupati,” tegas mantan Kadis Dikpora tersebut.
Pantauan langsung wartawan,  pada kesempatan tersebut Bupati Bima melakukan penyerahan bantuan speaker wireless yang bersumber dari APBD II tahun anggaran 2014 kepada lembaga pendidikan setingkat Taman Kanak-Kanak (TK) dan PAUD. Perangkat komunikasi ini diterima secara simbolis   kepada pimpinan PAUD Pioner Bahari Kecamatan Soromandi dan PAUD Cahaya Ibu Madapangga.
Sementara untuk TK, diserahkan secara simbolis kepada TK DAM Mori Kecamatan Bolo, TK Harapan Bunda Sape, TK Sakura Woha dan TK Pembina Wawo.
Sebagai motivasi bagi para siswa, Bupati Bima menyerahkan beasiswa prestasi jenjang SD senilai Rp 9 juta kepada 9 siswa masing-masing Rp. 1 juta.
Para siswa ini yaitu Aulia Rahmani dan Mar’atunnisa (SDN 5 Sila-Bolo), Fatimah Azzahra (SDN Inp. Rato-Bolo), Sahdan Maulana (SDN Inp. Tente-Woha), Alpian Suptriyani (SDN Monggo-Madapangga), Indah Lestari (SDN INP. Saba-Donggo), Serli (SDN Renda-Belo), Aisyah (SDN Sowa-Soromandi) dan Mutiah (SDN Inp. Lere-Monta).  (GA. 444*)

×
Berita Terbaru Update