Kota Bima, Garda Asakota.-
Melihat potensi dan perkembangan Media Lokal di Daerah Bima, diperlukan wartawan memiliki bersertifikasi. Maka dari itu, sebagai legalitas pada pilar ke-Empat Demokrasi, diwajibkan wartawan untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan pada bulan Februari tahun 2015 oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Bima. Ketua PWI Bima, Rafidin, S.Sos, kepada wartawan
di ruangan Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Kota Bima, Selasa (20/1) menyampaikan hal itu. “Rencananya pada bulan Februari mendatang, PWI Bima akan menggelar UKW, setelah Hari Pers Nasional (HPN) di Bali,” ujarnya.
Saat UKW nantinya PWI Bima berencana akan menghadirkan Bagir Manan Ketua Dewan Pers Pusat. Tujuannya, kata dia, supaya wartawan Bima memiliki legalitas yang diakui masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu, panitia pelaksana nantinya, diminta untuk melakukan penyeleksian terhadap wartawan dari berbagai media yang aktif saat UKW. “UKW nantinya saya pastikan tidak ada istilah main-main, tidak ada pilih kasih terhadap siapapun,” tegasnya. Pihak-pihak yang melakukan UKW nantinya adalah orang-orang dari Pusat, sementara panitia dari Bima hanya menyediakan tempat dan berbagai sarana lain yang dibutuhkan saat uji itu berlangsung. Selain menyediakan tempat, panitia juga diwajibkan menyediakan peserta, yakni wartawan lokal Bima yang akan diuji.
Mengenai uang pendaftaran, kata Rafidin peserta wajib melakukan pendaftaran sebanyak Rp. 500 ribu perorang. Setelah mereka diuji dan dinyatakan lulus pada UKW tersebut dalam waktu tak lama, mereka langsung mendaptakan sertifikat dan kartu legalitasnya sebagai wartawan bersertifikat.
Kehadiran orang-orang pusat, sambung Pimred Stabilitas, selain melakukan UKW terhadap Wartawan Bima, juga hadir untuk meresmikan pembangunan kantor PWI Bima yang sudah sekian lama berdiri. “Supaya keberadaan kantor PWI tersebut bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, salah satunya seperti kegiatan UKW yang akan dilaksanakan pada bulan Februari nantinya,” tambahnya. (GA. 355*)
Melihat potensi dan perkembangan Media Lokal di Daerah Bima, diperlukan wartawan memiliki bersertifikasi. Maka dari itu, sebagai legalitas pada pilar ke-Empat Demokrasi, diwajibkan wartawan untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan pada bulan Februari tahun 2015 oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Bima. Ketua PWI Bima, Rafidin, S.Sos, kepada wartawan
di ruangan Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Kota Bima, Selasa (20/1) menyampaikan hal itu. “Rencananya pada bulan Februari mendatang, PWI Bima akan menggelar UKW, setelah Hari Pers Nasional (HPN) di Bali,” ujarnya.
Saat UKW nantinya PWI Bima berencana akan menghadirkan Bagir Manan Ketua Dewan Pers Pusat. Tujuannya, kata dia, supaya wartawan Bima memiliki legalitas yang diakui masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu, panitia pelaksana nantinya, diminta untuk melakukan penyeleksian terhadap wartawan dari berbagai media yang aktif saat UKW. “UKW nantinya saya pastikan tidak ada istilah main-main, tidak ada pilih kasih terhadap siapapun,” tegasnya. Pihak-pihak yang melakukan UKW nantinya adalah orang-orang dari Pusat, sementara panitia dari Bima hanya menyediakan tempat dan berbagai sarana lain yang dibutuhkan saat uji itu berlangsung. Selain menyediakan tempat, panitia juga diwajibkan menyediakan peserta, yakni wartawan lokal Bima yang akan diuji.
Mengenai uang pendaftaran, kata Rafidin peserta wajib melakukan pendaftaran sebanyak Rp. 500 ribu perorang. Setelah mereka diuji dan dinyatakan lulus pada UKW tersebut dalam waktu tak lama, mereka langsung mendaptakan sertifikat dan kartu legalitasnya sebagai wartawan bersertifikat.
Kehadiran orang-orang pusat, sambung Pimred Stabilitas, selain melakukan UKW terhadap Wartawan Bima, juga hadir untuk meresmikan pembangunan kantor PWI Bima yang sudah sekian lama berdiri. “Supaya keberadaan kantor PWI tersebut bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, salah satunya seperti kegiatan UKW yang akan dilaksanakan pada bulan Februari nantinya,” tambahnya. (GA. 355*)
