Untuk mengoptimalkan gairah para siswanya bersekolah, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Rade Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima merencanakan pengadaan kendaraan sekolah untuk dijadikan sebagai sarana transportasi antar jemput siswanya. Rencana yang diharapkan akan terealisasi pertengahan tahun ini mendapat respon baik oleh pihak komite dan orang-tua siswa mengingat keadaan siswanya yang setiap tahun bertambah banyak dan bahkan ada yang di luar dari Desa Rade sendiri. “Rencana pengadaan kendaraan ini,
disamping tujuannya untuk meringankan beban ekonomi orang tua siswa juga sebagai stimulasi dalam memotivasi siswa agar tetap rajin sekolah,” kata Kepala MIN Rade, Hadijah, S. Pdi, kepada Garda Asakota, Kamis (22/1).
Di madrasah yang dipimpinnya, Hadijah selalu menerapkan tingkat kedisiplinan kehadiran siswanya. Untuk itu, agar para siswanya tidak lagi terlambat ke madrasah meskipun rumahnya jauh sekalipun, maka rencana pembelian mobil sekolah menjadi salah satu program prioritas sekolah di tahun ini. “InsyaAllah kita rencanakan dengan memanfaatkan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM). Alokasi anggarannya memungkinkan untuk membeli kendaraan walaupun berupa motor roda tiga itupun kalau disetujui oleh pihak komite dan orang tua siswa,” katanya.
Sebelumnya, pihak MIN Rade sudah melakukan upaya pengadaan alat transportasi madrasah dengan mengontrak kendaraan tradisional “benhur” milik warga setempat. Namun kini tidak berjalan lancar sehingga pihak madrasah bertekad untuk memiliki kendaraan sendiri.
Dia berharap rencana dan keinginan madrasah bisa tercapai dan diterima baik oleh masyarakat. Sementara, selaku Ketua Komite, Drs. Imran H. Hamzah, rupanya merespon baik adanya rencana pihak madrasah untuk mengadakan kendaraan antar jemput.
“Kendaraan sekolah (Madrasah, red) memang harus diupayakan secepatnya agar siswa menjadi rajin sekolah dan ini bisa menjadi daya tarik tersendiri,” akunya.
Bila rencana ini terwujud, kata dia, maka MIN Rade merupakan satu-satunya sekolah yang memiliki kendaraan dinas di wilayah Kecamatan Madapangga dan bisa dijadikan contoh oleh sekolah lain.
“Apalagi keberadaan siswa MIN Rade jika ke sekolah masih banyak yang berjalan kaki. Jadi adanya kendaraan sekolah justru akan sangat membantu,” tuturnya. Hal senada juga dikemukakan oleh seorang wali murid, Suaeb. Mendengar rencana Kepala MIN Rade, pihaknya selaku wali murid sangat mendukungnya.
“Kebetulan tempat tinggal kami cukup jauh, dengan adanya kendaraan sekolah akan meringankan tugas saya untuk mengan tarkan anak-anak ke sekolah, sekaligus membantu mengurangi biaya transportasi setiap harinya. Mudah-mudahan rencana pihak sekolah mengadakan kendaraan dinas itu bisa secepatnya terwujud,” harap Suaeb. (GA. 777*)
