Oleh. Rafika, S. Pd
Bersikap
rasional, objektif dan evaluatif ketika mendapat teguran dari rekan kerja atau lingkungan dimana kita berada adalah tindakan yang
bijaksana . Adanya ‘Teguran’ pertanda kinerja kita tidak maksimal ? sedang
disorot dan diapresiasi?.Detailnya merupakan tindakan dan sikap yang harus
diberdayakan agar menumbuhkan karakter yang
seutuhnya dan bukan malah menyuburkan unsur subjektif. Kecakapan
bukanlah kebetulan, tapi selalu datang dari tujuan yang tinggi, usaha yang
tulus, arah yang cerdas, serta eksekusi yang cekatan; kecakapan menggambarkan
pilihan bijaksana dari berbagai macam alternatif,’ William Adlebert Foster,
anggota marinir Amerika Serikat.
Menyikapi sentilan dengan bijak dan terpesona
adalah cerminan pribadi yang cerdas dan tanggap, Saidin,S.Pd. M,Pd. Kasek SMA Negeri I Bolo.
Dan Seseorang akan menjadi bijaksana ketika dia
mulai menghitung sedalam apa kira-kira kebodohannya,’ Gian Carlo Menotti komposer Italia . Pun Memahami orang lain
adalah kebijaksanaan, memahami diri sendiri adalah pencerahan, Lao Tzu filsuf China.
Selama sentilan itu demi
kebaikan dan kemajuan, hendaknya
disikapi dengan rasional, kreatif dan tidak serta merta memandang dengan
sebelah mata, amuk,arogan dan pesimis. Orang-orang kreatif termotivasi oleh
keingi nan untuk maju, bukan oleh keinginan untuk mengalahkan orang lain,’ Ayn
Rand novelis Amerika kelahiran Rusia.
Apresiasi tidak identik dengan hal-hal
tidak standar atau tidak baku, tetapi menilai dan melihat kelebihan dan keunggulan untuk ditemukan alternatif
terbaik. Sentilan bisa ada ketika tidak sesuai dengan konsep
umum, amburadol, ketidakseragaman visi, backround yang berbeda atau adanya
perbedaan konsep yang disepakati.
Ketika sentilan tidak dianggap
dan hanya seremoni untuk menghakimi,
mengayom, mendikte, atau merusak perangkat ,ujung-ujungnya malah akan merusak kubuh pertahanan sendiri. Sentilan
kapan saja bisa ada, baik dalam cuaca amarah, enjoy,dan guyon. Perbedaan nilai rasa akan ragam tergantung cuaca dan
musim. Sebaliknya ketika disikapi dengan istimewa akan berbeda pula hasilnya.
Karena sudah menjadi hukum alam hampir tidak ada pekerjaan dan profesi yang
tidak memiliki ritme baik itu cleaning service, manager ,guru,siswa ibu rumah
tangga,karyawan dan lain-lain. Petani berhadapan dengan wereng, guru dengan out
put , siswa dengan hasil belajar, ibu rumah tangga dengan segala problemnya.
Beda konsep dan beda pula sudut pandang.
Tetapi layaknya semua dilema harus diminimalkan agar tidak terjadi petaka bagi
semua pihak dikemudian hari.
Tak jarang kita berasumsi
dengan muram ketika mendapat evaluasi dari pihak yang menurut pandangan kita
tidak kompeten dan kapabel di
bidangnya.Padahal siapapun yang memberikan penilaian dan pengukuran kita harus menyikapinya dengan objektif,
akuntabel dan fleksibel.Sentilan itu bisa
tersirat dan tersurat tergantung suasana hati yang menyampaikannya.
Sentilan tidak saja dengan tuturan, tetapi bisa juga terbaca dari body
language. Mengapa sentilan itu bisa
muncul karena rasa kebersamaan, rasa
seperjuangan, inspirasif, rasa iri, rasa empati…karena tanpa kolaborasi rasa
sepertinya menjadi hambar dan mati rasa.Ketika layak dituturkan mengapa harus disegel rapat-rapat. Sentilan,
sanjungan dan pujian harus kita sikapi dengan kutub kesabaran dan hati-hati. Karena jika terbius, niscaya
kita akan lecet atau cidera selamanya.Tetapi penulis lebih memilih dan menyukai
kerab mendapat sentilan dari pada harus akrab dengan pujian yang kelewat kadaluarsa.
Sentilan bisa ada karena
terencana,bisa muncul dadakan, bisa hadir kapan saja tergantung hati, dan moment.Sentilan kadang tidak bisa
diketahui tujuan dan sasaran ketika kita sama sekali sedang buta dengan dilema
yang diajukan. Tetapi ketika kita mengetahui akar permasalahanya sentilan
itu bisa dengan enteng terbaca dan terurai dengan manis.
Ketika tidak tepat sasaran atau tidak mewakili keinginan, apakah malah akan membelenggu tujuan yang ingin dicapai ?
Karena tidak selamanya sindiran yang membabi buta mampu memenej
tujuan yang paripurna .
Padahal yang bersahaja sangat
lebih berarti dari semuanya. Tetapi apa iya kita bisa mencintai
sentilan-sentilan terbaik?. Apa iya kita mampu menyukai sentilan sentilan
terburuk ?Mampu menyukai inspirasi yang fenomenal untuk
mewujudkan kedamaian dalam agenda tidak kuasa terurai? .Sentilan itu sebenarnya
tertunda dalam tempo yang tanpa batas dalam cakrawala. Tetapi ketika dibuka lembaran album sepertinya sangat syahdu untuk menjadi lembaran
amor yang terkini. Adakah yang lebih berharga ketika sindiran itu
tertunda oleh penghargaan dan pengharapan dari segala pikiran yang
selalu mengikuti perjalanan retorika. Segalanya tercatat menjadi sentilan yang
teramat manis yang pernah diselisik.
Tetapi sentilan hendaknya
dipilah-pilah mana yang termasuk nominasi, yang berpotensi, komersial , dan layak tereliminasi. Karena
dengan sentilan pun segalanya bisa berubah dan memberikan kontribusi yang
berarti.
Semuanya harus dipikirkan dengan kasih,damai dan tanpa tendensi . Karena memahami sentilan
dengan durasi yang baik adalah langkah awal untuk menyingkap tabir yang
sesungguhnya.Manusia tidak akan mampu menemukan lautan baru jika tidak berani
kehilangan indahnya pemandangan di tepi pantai,’ Andre Gide, penulis moralis
dan humanis Prancis .Dan Keadilan dan kekuasaan harus berjalan beriringan.
Jadi apa pun yang adil mungkin akan berkuasa dan apa pun yang berkuasa mungkin
akan adil,’ Blaise Pascal, pakar fisika Prancis .Dan mari kita bersikap adil
terhadap sentilan agar kita semua bisa tentram, damai, dan harmonis, Amin.
Pemerhati budaya dan pendidikan
Mengajar di SMA Negeri I Bolo Bima
Post a Comment