-->

Notification

×

Iklan

Massa LDK STISIP Mbojo Desak Pemindahan Ibukota Kabupaten Bima

Thursday, December 19, 2013 | Thursday, December 19, 2013 WIB | 0 Views Last Updated 2013-12-19T05:09:07Z


Ruang Kerja Ketua DPRD Disegel
Bima, Garda Asakota.-
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam LDK STISIP Mbojo dan Masyarakat Menggugat, Selasa kemarin (17/12) meng­gelar aksi unjuk-rasa di sejumlah titik di Kota Bima. Massa bersikeras, agar Pemkab Bima yang dinakhodai oleh Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, ST, segera memindah­kan pusat Pemerintahan Kabupaten Bima
yang ada di Kota Bima, ke wilayah Ibukota Kabupaten Bima di Kecamatan Woha. Menggunakan mobil pick-up yang dileng­kapi pengeras suara, mereka berangkat dari kampus STISIP Mbojo menuju titik aksi pertama yakni kantor DPRD Kabupaten Bima. Sesampainya di kantor ini, mereka berorasi dan membentangkan spanduk dan poster bertuliskan aspirasi serta tuntutan agar pihak DPRD Kabupaten Bima, DPRD Kota Bima, Pemkot Bima, dan Pemkab Bima, agar segera merealisasikan pem­bagian asset dan pemindahan kantor-kantor Pemkab Bima ke Kecamatan Woha Kabupaten Bima.
Merasa jengkel karena tidak adanya respon dari pihak DPRD Kabupaten Bima, pengunjuk-rasa melakukan penyegelan ruangan Ketua DPRD, Drs. H. Mochdar Arsyad, dengan menyimpan tiga potongan kayu besar. Setelah melakukan aksi penye­gelan, massa aksi bergerak menuju kantor Walikota Bima. Seperti halnya aksi di kantor DPRD Kabupaten Bima, para aktivis LDK STISIP Mbojo dan Masyarakat Menggugat, juga mendesak Pemkot Bima untuk segera mendesak Pusat, membahas khusus terkait pemindahan asset-aset milik Pemkab Bima.

Pantauan langsung wartawan, sempat terjadi ketegangan antara aparat Kepolisian dan Pol PP, dengan para mahasiswa, namun hal itu tidak berlangsung lama sampai akhirnya keluar Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, yang menemui dan berbicara langsung dengan pengunjuk-rasa. Wakil Walikota Bima menegaskan bah­wa, pihaknya (Pemkot Bima dan masya­rakat Kota Bima) sangat berharap Pemkab Bima segera pindah dari Kota Bima agar masing-masing dua pemerintahan otonom itu bisa membangun daerahnya lebih focus lagi. “Kami sangat berharap secepatnya terjadi perpindahan Pemkab Bima agar ma­sing-masing dapat kosentrasi membangun daerah,” ujarnya. Bukan hanya itu, pria yang kerap disapa Aji Man ini juga menga­kui sudah beberapa kali Pemkot Bima melayangkan surat ke Pemkab Bima, namun hingga kini belum ada respon.
Meski demikian, pihaknya tidak mungkin menusir paksa Pemkab Bima dari Kota Bima. “Dan saya berjanji akan segera membicarakannya dengan Walikota agar segera kembali menyurati Pemkab Bima, Gubernur NTB, dan Mendagri, agar sama-sama mempercepat pemindahan Pusat Pemerintahan Kabupaten Bima,” tegasnya.
Usai mendengarkan penjelasan Wakil Walikota Bima, para pengunjuk-rasa melanjutkan aksinya ke kantor DPRD Kota Bima. Sesampainya di kantor DPRD Kota Bima, massa diterima oleh salah seorang anggota Dewan, Drs. H. Muhtar Yasin, M. AP. Pihaknya berjanji akan segera menyam­paikan aspirasi mahasiswa kepada Pimpi­nan Dewan untuk dirapatkan bersama. “Saya merasa senang dan berterima kasih kepada adik-asik mahasiswa dan masya­rakat yang menyampaikan aspirasi.
Karena kami di DPRD juga konsisten memperjuangkan percepatan pembagian asset dan pemindahan pemerintahan Kabupaten Bima ke wilayah Kabupaten Bima,” tegas Muhtar Yasin, dihadapan para pengunjuk-rasa. (GA. Nurdin*)
×
Berita Terbaru Update