Ruang Kerja Ketua DPRD Disegel
Bima, Garda Asakota.-
Puluhan mahasiswa yang
tergabung dalam LDK STISIP Mbojo dan Masyarakat Menggugat, Selasa kemarin
(17/12) menggelar aksi unjuk-rasa di sejumlah titik di Kota Bima. Massa
bersikeras, agar Pemkab Bima yang dinakhodai oleh Bupati Bima, H. Ferry
Zulkarnain, ST, segera memindahkan pusat Pemerintahan Kabupaten Bima
yang ada
di Kota Bima, ke wilayah Ibukota Kabupaten Bima di Kecamatan Woha. Menggunakan
mobil pick-up yang dilengkapi pengeras suara, mereka berangkat dari kampus
STISIP Mbojo menuju titik aksi pertama yakni kantor DPRD Kabupaten Bima.
Sesampainya di kantor ini, mereka berorasi dan membentangkan spanduk dan poster
bertuliskan aspirasi serta tuntutan agar pihak DPRD Kabupaten Bima, DPRD Kota
Bima, Pemkot Bima, dan Pemkab Bima, agar segera merealisasikan pembagian asset
dan pemindahan kantor-kantor Pemkab Bima ke Kecamatan Woha Kabupaten Bima.
Merasa jengkel karena tidak
adanya respon dari pihak DPRD Kabupaten Bima, pengunjuk-rasa melakukan
penyegelan ruangan Ketua DPRD, Drs. H. Mochdar Arsyad, dengan menyimpan tiga
potongan kayu besar. Setelah melakukan aksi penyegelan, massa aksi bergerak
menuju kantor Walikota Bima. Seperti halnya aksi di kantor DPRD Kabupaten Bima,
para aktivis LDK STISIP Mbojo dan Masyarakat Menggugat, juga mendesak Pemkot
Bima untuk segera mendesak Pusat, membahas khusus terkait pemindahan asset-aset
milik Pemkab Bima.
Pantauan langsung wartawan,
sempat terjadi ketegangan antara aparat Kepolisian dan Pol PP, dengan para
mahasiswa, namun hal itu tidak berlangsung lama sampai akhirnya keluar Wakil
Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, yang menemui dan berbicara langsung
dengan pengunjuk-rasa. Wakil Walikota Bima menegaskan bahwa, pihaknya (Pemkot
Bima dan masyarakat Kota Bima) sangat berharap Pemkab Bima segera pindah dari
Kota Bima agar masing-masing dua pemerintahan otonom itu bisa membangun
daerahnya lebih focus lagi. “Kami sangat berharap secepatnya terjadi
perpindahan Pemkab Bima agar masing-masing dapat kosentrasi membangun daerah,”
ujarnya. Bukan hanya itu, pria yang kerap disapa Aji Man ini juga mengakui
sudah beberapa kali Pemkot Bima melayangkan surat ke Pemkab Bima, namun hingga
kini belum ada respon.
Meski demikian, pihaknya tidak
mungkin menusir paksa Pemkab Bima dari Kota Bima. “Dan saya berjanji akan
segera membicarakannya dengan Walikota agar segera kembali menyurati Pemkab
Bima, Gubernur NTB, dan Mendagri, agar sama-sama mempercepat pemindahan Pusat
Pemerintahan Kabupaten Bima,” tegasnya.
Usai mendengarkan penjelasan
Wakil Walikota Bima, para pengunjuk-rasa melanjutkan aksinya ke kantor DPRD
Kota Bima. Sesampainya di kantor DPRD Kota Bima, massa diterima oleh salah
seorang anggota Dewan, Drs. H. Muhtar Yasin, M. AP. Pihaknya berjanji akan
segera menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada Pimpinan Dewan untuk dirapatkan
bersama. “Saya merasa senang dan berterima kasih kepada adik-asik mahasiswa dan
masyarakat yang menyampaikan aspirasi.
Karena kami di DPRD juga konsisten memperjuangkan percepatan
pembagian asset dan pemindahan pemerintahan Kabupaten Bima ke wilayah Kabupaten
Bima,” tegas Muhtar Yasin, dihadapan para pengunjuk-rasa. (GA. Nurdin*)