Tuntut Transparasi Anggaran Perbaikan Jalan
Bima, Garda Asakota.-
Puluhan massa aksi yang
tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa dan Pemuda Bima-Indonesia menggelar
aksi unjuk rasa di Perempatan Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin
lalu (16/12). Dalam aksi tersebut, massa aksi sempat mengganggu pengguna jalan
serta menghadang dan merusak mobil dinas milik anggota DPRD Kabupaten Bima.
Pantauan wartawan, awalnya para mahasiswa dibawah Koordinator, Imam Arif
Faisal, berunjuk rasa dengan menyampaikan orasi, namun setelah beberapa menit
kemudian, para mahasiswa ini mulai membuat resah pengguna jalan termasuk
pengendara mobil dinas. Salah satunya, iring-iringan kendaraan dinas yang
hendak menuju Kabupaten Dompu. Belasan kendaraan dinas ini dihadang sehingga
sempat memacetkan arus lalu lintas.
Aparat Kepolisian yang berada
di lokasi pun bertindak, termasuk Kapolres Bima AKBP Ekawana Prasta yang
terpaksa harus turun tangan membujuk agar kendaraan dinas tersebut dilepas.
Setelah bernegosiasi, mahasiswa kemudian mengizinkan kendaraan-kendaraan dinas
tersebut dilepas. Tak berapa lama, para mahasiswa ini kembali menghadang mobil
anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bima yang saat itu dikendarai Baharudin.
Mahasiswa memaksa Baharudin dan isteri turun, sementara mobil diparkir ditengah
jalan. Kendaraan dinas yang menurut mahasiswa juga merupakan milik rakyat ini
pun dirusak, plat dicopot serta ban dikempesi. Lantaran mobil disandera,
Baharudin dan isteri pun diantar menggunakan mobil dinas Kapolres. Tak puas
hanya menyandera mobil, para mahasiswa ini juga sempat membakar ban. Mereka
kemudian membubarkan diri setelah 2 jam melakukan aksi.
Aksi tersebut dilaksanakan
oleh mahasiswa menuntut sejumlah hal, mendesak persepatan realisasi anggaran
sebesar Rp20 Milyar untuk pembangunan kantor Bupati Bima di Kecamatan Woha.
Disamping itu, mereka juga
mendesak DPRD Kabupaten Bima untuk membentuk Pansus dalam mengevaluasi anggaran
sebesar Rp3,8 Miliar dengan rincian untuk peningkatan mutu jalan Woha, Monta
dan Lambitu. Uniknya menurut mahasiswa, sampai sekarang dana tersebut belum
dikerjakan. “Ada apa dengan Dinas PU,” tuding mahasiswa.
Post a Comment