-->

Notification

×

Iklan

Diduga Tidak Transparan Kelola Dana Perpustakaan, Kasek SMPN-4 Bolo, Santai Saja

Thursday, December 19, 2013 | Thursday, December 19, 2013 WIB | 0 Views Last Updated 2013-12-19T05:11:29Z


Bima, Garda Asakota.-
Pendidikan merupakan wadah sebagai proses memanusiakan manusia atau dengan kata lain pendidikan sebagai cara untuk mem­bina generasi manusia yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dan ber­akhlak mulia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. Pendidikan merupakan hak warga Negara Indonesia tanpa pengecualian di dalam pelaksanaannya segala bentuk kebutuhan dalam menjalankan pendidikan tersebut di upayakan
dapat terpenuhi. Namun di lain hal lembaga yang memiliki peran penting dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) ini terkadang banyak persoalan yang di temui, seperti kurangnya transparan dalam pengelolaan keuangan.
Di lingkup SMPN-4 Bolo, dugaan miring terhadap pelaksanaan proyek pem­bangu­nan gedung Perpustakaan sebesar Rp210.000.000,. (dua ratus sepuluh juta rupiah) menuai pertanyaan. Proyek yang bersumber dari Dana alokasi khusus (DAK) APBN, waktu pelaksanaannya mulai 1 Oktober sampai pada 15 Desember 2013, di harapkan dapat dikerjakan sesuai dengan prosedural yang di tentukan. Namun dalam prosesi pelaksanaannya, berbagai tangga­pan yang di lontarkan, bahwa Kepala Seko­lah sebagai penangggung jawab dalam setiap kegiatan baik itu menyangkut proyek pembangunan sekolah maupun menyang­kut kegiatan Belajar Mengajar yang ada di lingkup Sekolah tersebut cenderung tertutup alias tidak transparan.
Ketua Komite SMPN-4 Bolo, Mansyur H. Ahmad, kepada wartawan belum lama ini,  mengungkapkan bahwa dalam kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan gedung Perpustakaan SMPN 4 Bolo tersebut sama sekali tidak ada informasi dan koordinasi dengan pihaknya. Walaupun dirinya sebagai ketua Komite, namun tidak punya andil untuk terlibat langsung dalam kegiatan pembangunan tersebut.
“Tapi sebagai perwakilan masyarakat saya juga ikut bertanggung jawab didalam­nya,” akunya.  Begitu juga yang di ungkap­kan oleh salah seorang pegawai honorer yang ada di sekolah tersebut yang tidak mau di korankan namanya mengakui sikap kepa­la sekolah yang kurang transparan dalam mengelola anggaran pembangunan gedung tersebut, walaupun dirinya berstatus sebagai tenaga honorer atau sukarela namun dirinya juga adalah bagian  dari instansi SMPN 4 Bolo yang turut bertanggung jawab dalam setiap tindak tanduk pengelolaan angggaran yang di peruntukan untuk sekolah tersebut.
Rifaid,  S. Pd, M.Pd, selaku kepala seko­lah SMPN-4 Bolo, yang dikonfirmasi di ruang kerjanya secara tegas membantah adanya tudingan yang dilontarkan kepada­nya. Dia menegaskan bahwa, selama menja­bat sebagai kepala sekolah pihaknya tetap bertindak transparan dalam segi apapun termasuk yang berkaitan dengan penggu­naan anggaran pembangunan gedung perpustakaan sekarang.
“Saya selaku kepala sekolah sudah melakukan tugas saya sesuai dengan prosedural yang ada seperti pembentukan panitia kegiatan dan dalam prosesi kegiatan ini di dampingi oleh pengawas yang selalu memberikan arahan di setiap item pekerjaan yang sedang berlangsung dan kalaupun saya di tuding tertutup nggak masalah,” katanya Proyek tersebut merupakan tanggung jawab sepenuhnya kepala sekolah kalau lembaga Komite atau masyarakat hanya bersifat memantau dan tidak punya kewenangan untuk terlibat lebih jauh dalam kegiatan proyek tersebut. (GA. Iwan*)
×
Berita Terbaru Update