Kota Bima, Garda Asakota.-
Penangkapan seorang warga
berinisial, Iskandar (31-thn), yang terduga sebagai teroris kembali dilakukan
oleh Tim Densus 88 di Rt. 11/Rw.03 lingkungan Rasabou Kelurahan Penatoi
Kecamatan Mpunda Kota Bima, sekitar pukul 15.15 Wita, Senin (16/12).
Menariknya, pelaku ditangkap di saat melangkah menuju mushollah, setelah selama
sepekan segala aktivitasnya diintai petugas. Saat ditangkap Is sempat melarikan
diri dan dilakukan pengejaran oleh sejumlah anggota Densus. Is yang merupakan
anggota teroris yang masuk daftar Pencarian Orang (DPO) itu, bahkan sempat
melakukan upaya perlawanan, meskipun akhirnya harus pasrah dibekuk Tim Densus,
hingga akhirnya diborgol dan dinaikkan ke dalam mobil milik Densus 88.
Berdasarkan infomarmasi yang
dihimpun wartawan dari warga sekitar,
saat dilakukan penangkapan Ustadz itu sedang naik motor Mio merah
menuju Mushollah At-Taqwa untuk menunaikan sholat Ashar.
Dalam waktu yang hampir
bersamaan, tiba-tiba datang sebuah Mobil Avanza warna biru tua, dua orang
terlihat turun dari atas mobil itu, dan langsung mendatangi ustadz yang saat
itu sudah berada di teras mushollah. Seperti dituturkan Ardinsyah, mungkin
karena melihat gelagat Densus 88 yang mendekatinya, ustadz sempat berupaya
melarikan diri, sehingga dilakukan pengejaran.
“Saat dikejar ustadz itu sempat jatuh dari parit, namun kembali berdiri
dan terus berusaha melarikan diri. Beberapa saat kemudian, ustadz yang berlari
menuju arah Utara, rupanya saat berlari ke arah Utara itu sudah ada beberapa
anggota Densus lainnya yang menghadang hingga akhirnya ustadz-pun berhasil ditangkap,” ujarnya.
Setelah dilakukan penangkapan,
antara ustadz dan beberapa petugas sempat terjadi baku pukul. Tiga orang
anggota Densus tersebut langsung mengambil tangan ustadz dengan cara dipikul ke
belakang, dengan kedua tangan diborgol. “Setelah itu ustadz diangkut ke dalam
mobil. Saya melihat anggota dalam mobil itu lebih kurang tujuh orang
menggunakan masker,” akunya. Proses penangkapan sang ustadz suasananya cukup
menegangkan, dan membuat panik
masyarakat setempat.
Apalagi saat itu sempat
terjadi aksi penembakan peringatan dari anggota Kepolisian. “Selama kejadian
saya berada di lokasi, saya melihat langsung saat polisi membawanya dengan
mobil dengan beberapa anggota polisi lainnya menggunakan topeng penutup wajah.
Bahkan sampai mobil itu menuju keluar dari gang hingga menuju arah Barat jalan
raya,” bebernya. Menurut penuturan warga lainnya, Is sudah kurang lebih setahun
tinggal di Kelurahan Penato’i. Warga
bersaksi, tingkah laku Is selama berada di wilayah sekitar tidak pernah
ditemukan perilaku yang mengarah pada teroris. Apalagi di dikenal suka bergaul,
hidup bermasyarakat dengan pembawaan diri yang ramah dan baik.
Kapolres Bima Kota, AKBP Benny Basir Warmansyah, SH, kepada
sejumlah wartawan, membenarkan adanya penangkapan salah satu warga terduga
teroris. Penangkapan itu, kata dia, dilakukan sekitar pukul 15.15 Wita jelang
masuk waktu Ashar. “Saya sendiri baru saja mendapatkan informasinya, setelah
diinformasikan oleh sejumlah anggota,” akunya. Kapolres mengaku, penangkapan Is
dilakukan oleh sejumlah anggota Mabes Polri. “Untuk sementara sesuai informasi
yang saya terima bahwa yang diduga anggota teroris tersebut sudah diamankan
oleh Tim dari Mabes Polri, dan langsung
dibawa ke Jakarta untuk diproses lebih lanjut,” tandasnya. (GA. 355*)
Post a Comment