Mataram, Garda Asakota.-
Naiknya nama H. Komari Subakir
dalam jajaran Tokoh Finansial Indonesia 2013 versi majalah Investor bukan tanpa
alasan. Kinerja Bank NTB dalam empat tahun pertama kepemimpinannya cukup
mengesankan untuk sebuah bank lokal dalam persaingan industri perbankan tanah
air saat ini. Contoh kecil yang mudah dilihat yakni bagaimana lonjakan
peningkatan total asset yang dimiliki bank milik masyarakat Bumi Gora itu.
Saat Komari masuk sebagai nahkoda Bank
NTB tahun 2009 silam aset perusahaan
berada pada angka Rp2,2
triliun. Jumlah tersebut melonjak dua
kali lipat tahun 2013 dengan membukukan asset sebesar Rp 4,8 triliun. Lihat
juga bagaimana peningkatan modal inti perusahaan yang hanya Rp269 milyar pada
Desember 2009 melonjak menjadi Rp516
milyar per September tahun ini. Demikian halnya dengan dana masyarakat yang
berhasil dihimpun dan jumlah kredit yang disalurkan kembali ke masyarakat.
Semuanya menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Tentu saja kenaikan-kenaikan
tersebut bukan hal mudah terlebih saat kondisi perekonomian dunia sedang
menurun menyusul krisis ekonomi yang mulai melanda sejumlah negara dunia sejak
2008 silam. Perlu ada nahkoda handal yang memandu perusahaan menembus badai dan
gelombang menuju pelabuhan yang diimpikan. Direktur Utama Bank NTB, H. Komari
Subakir, ketika menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan perjalanan bisnis
perusahaan dipimpinnya dalam kurun waktu 2-3 tahun terakhir, terutama menghadapi
krisis finansial global yang menyebabkan hampir semua sektor ekonomi dunia
mengalami perlambatan?, menjelaskan bahwa, pada awal bertugas Pemegang Saham
secara langsung maupun melalui Dewan
Komisaris menyampaikan amanatnya agar Bank NTB dapat dikelola dan dikembangkan
dengan baik dengan beberapa sasaran antara lain, Secara bertahap menggerakkan performance
Bank NTB agar dapat setara dengan
bank nasional yang memiliki performance terbaik. “Kedua menjadikan Bank NTB sebagai kebanggaan masyarakat. Ketiga Agar Bank NTB dapat memberikan imbal hasil
atau return yang maksimal, dan ketiga Agar Bank NTB mampu berperan serta
dalam mendorong perekonomian daerah,” ungkapnya, sebagaimana rilis Humas Bank
NTB kepada Garda Asakota, Senin (16/12).
Menurutnya, sebagai tindak
lanjut amanat tersebut maka
dilakukan sejumlah langkah seperti Melakukan revitalisasi Visi, Misi dan Budaya
Perusahaan, perubahan logo dan tagline yang secara keseluruhan telah
disetujui dalam RUPS dan diresmikan pada tanggal 8 Mei 2010. Kemudian Implementasi secara
penuh Standar Layanan Prima (Service Excellence). Serta mengimplementasikan
prinsip-prinsip Good Coorporate Governance (GCG). Menyusun dan
melaksanakan inisiatif strategis untuk meningkatkan operasional Bank yang lebih
baik. Hasilnya, sambung H. Komari, mulai terlihat dengan peningkatan
performance keuangan Bank NTB seperti,
pertama dari sisi performance keuangan, Bank NTB mengalami kemajuan. Aset Bank
NTB mengalami peningkatan signifikan, Pada Desember 2009 total aset Rp2,2
triliun, Desember 2010 naik menjadi Rp2,7 triliun, Desember 2011 meningkat Rp3,4 triliun, Desember 2012 meningkat Rp4,1
triliun dan pada tahun 2013 posisi September meningkat menjadi Rp 4,8 triliun.
Kedua modal Inti Bank NTB
terus mengalami peningkatan dari Desember 2009 sebesar Rp269 Milyar, Desember
2010 menjadi Rp328 Milyar, Desember
2011 tumbuh Rp393 Milyar, Desember 2012 terus naik menjadi Rp459 Milyar dan pada Tahun 2013 posisi
September meningkat menjadi Rp516 Milyar. Ketiga dari sisi Dana Masyarakat
(GDT) total dana yang dikumpulkan pada Desember 2009 sebesar Rp1,4 Triliun,
Desember 2010 Rp1,9 Triliun, Desember 2011, Rp2,6 Triliun, Desember 2012
Rp2,8 Triliun dan pada tahun 2013 posisi September meningkat sebesar Rp3,2
Triliun. Kemudian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat NTB dari dana
masyarakat yang terkumpul disalurkan dalam bentuk kredit yakni kredit konsumtif
dan kredit produktif dimana pada September 2013 Bank NTB telah menyalurkan
kredit konsumtif Rp2 Triliun dan kredit
produktif Rp 1,2 Triliun.
Keempat penyaluran kredit
produktif, Bank NTB mendukung program unggulan pemerintah daerah NTB yaitu
program PIJAR (Sapi, Jagung, Rumpu Laut) melalui Kredit Usaha Pembibitan Sapi
(KUPS) dan Kredit Ketahanan Pangan & Energi (KKPE). Dalam memberikan kredit
ini Bank NTB bekerjasama dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Keuangan.
Kelima upaya yang dilakukan Bank NTB membangun budaya layanan prima telah
membuahkan hasil.
Kini, Bank NTB menjadi Bank
Pembangunan Daerah (BPD) yang memiliki kualitas layanan dan performance yang
lebih baik, hal ini terbukti dengan prestasi yang telah diraih yaitu, tiga
tahun berturut-turut (2011, 2012 dan 2013) Bank NTB meraih peringkat pertama
The Best Bank Service Excellence atau Bank terbaik dalam pelayanan prima untuk
kategori BPD versi Marketing Research Indonesia (MRI) bekerja sama dengan Majalah
Infobank, penghargaan sebagai The Best Bank 2013 dengan Kategori Aset di
Bawah Rp. 10 Trilyun dari Majalah Investor, penghargaan predikat The Best
Regional Bank of The Year 2013 dalam ajang Indonesian Achievment and Best
Performing Awards 2013 dimana peng hargaan ini diraih atas serangkaian
penilaian yang dilakukan oleh Majalah Indonesian Inspire dan Sembilan Bersama
Media, dan penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) 2013, dalam ajang
yang digagas oleh majalah Economic Review dan Perbanas Institute ini, Bank NTB
ikut bertarung pada kategori BPD dengan modal inti di bawah satu triliun
rupiah, APBI 2013 menobatkan Bank NTB sebagai yang terbaik kedua untuk
katagori Good Corporate Governance, peringkat ketiga untuk katagori Finance dan
terbaik ketiga untuk katagori Corporate Communication.
Diakuinya banyak hal yang dihadapi pihaknya selama
ini. Namun dengan dukungan dari semua pihak dan upaya keras dan sungguh-sungguh
yang kami lakukan bersama saya yakin hal tersebut bisa dilalui dengan baik.
Masalah-masalah tersebut seperti persoalan
Sumber Daya Manusia (SDM). Seperti diketahui bersama salah satu kunci
kesuksesasan suatu organisasi untuk maju
dan berkembang adalah faktor SDM, karena SDM merupakan asset perusahaan yang
paling penting dan merupakan mesin penggerak dari suatu organisasi. Sistem
pengelolaan SDM haruslah sesuai sehingga harus didesain dengan baik.
“Tantangan yang terjadi saat
ini terkait dengan implementasi sistem grading/kepangkatan SDM, dimana sistem
yang telah didesain dengan baik namun dalam penerapan sistem tersebut tidak
seluruh pegawai menerima dengan kata lain sebagian kecil pegawai masih belum
dapat menerima,” tutur H. Komari.
Kemudian mengenai pemenuhan
Modal Inti Rp1 Triliun, berdasarkan posisi September 2013, Modal Inti Bank NTB
sebesar Rp. 516 Milyar, dimana sesuai Peraturan Bank Indonesia tersebut di
atas, Bank NTB termasuk dalam Bank Kelompok Kegiatan Usaha (BUKU) 1, sedangkan
dari sisi Kegiatan Usaha saat ini Bank NTB cenderung dalam kelompok BUKU 2.
“Guna memenuhi peraturan
tersebut, Bank NTB telah memperoleh dukungan dan komitment dari seluruh
Pemegang Saham untuk meningkatkan modal disetor dan telah dibuat action plan
pemenuhan modal inti yang telah disetujui Bank Indonesia dengan target
pemenuhan modal inti Rp. 1 Triliun pada tahun 2016. Kami terus melakukan
Koordinasi secara intens dengan Pemegang Saham, Eksekutif dan Legislatif untuk
mendorong pemenuhan komitment tersebut,” ungkapnya.
Dijelaskannya bahwa, salah
satu inovasi yang dilakukan perusahaan yang kemudian berdampak positif bagi
kinerja perusahaan, misalnya merevitalisasi budaya sesuai arahan Pemegang
saham, pada tahun 2010 kami bersama seluruh unsur pimpinan internal Bank NTB
mulai dari Dewan Komisaris sampai Pemimpin Cabang dan dari pertemuan itu
kemudian dihasilkan revitalisasi budaya perusahaan.
Pihaknya menyadari budaya
merupakan pondasi mendasar untuk pembentukan karakter setiap insan Bank NTB
sehingga pada prakteknya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di Bank NTB
selalu didasarkan pada nilai-nilai budaya yang disepakati bersama. Revitalisasi budaya perusahaan tersebut
berupa perubahan Visi dan Misi Bank NTB,
Nilai Budaya dan Prilaku Utama sehingga dihasilkan Visi Bank NTB “ Menjadi Bank
Terkemuka, Amanah dan Kebanggan Masyarakat”.
Untuk terus membudayakan
budaya perusahaan Bank NTB kepada seluruh jajaran Bank NTB, pihaknya telah
membuat buku saku budaya perusahaan sebagai panduan prilaku insan Bank NTB yang
kami berikan kepada seluruh jajaran Bank NTB dari Dewan Komisaris sampai
Karyawan Bank NTB. Dalam melayani nasabah semua karywan/ti Bank NTB harus
berpegang kepada panduan prilaku insan Bank NTB. Kemudian Perbaikan IT, untuk
menghadapi persaingan bisnis perbankan modern, IT merupakan instrumen penting
yang harus mendapatkan perhatian khusus karena dalam setiap pengembangan produk
dan layanan Bank senantiasa akan diikuti dengan pengembangan IT.
Terkait hal tersebut Bank NTB
telah melakukan perbaikan-perbaikan dan pengembangan IT diantaranya. Berikutnya
pembenahan Infrastructure. Seperti Core Banking dan Penegmbangan Electronic
Channel. Upaya melakukan Revitalisasi Budaya yang menghasilkan Visi, Misi,
Budaya Perusahaan dan Prilaku Utama insan Bank NTB maka seluruh insan Bank NTB
akan berpegang teguh pada budaya perusahaan tersebut, segala apa yang dilakukan
setiap insan Bank NTB dalam bekerja selalu dan wajib didasari dengan budaya
perusahaan tersebut sehingga dalam memberikan layanan kepada nasabah akan lebih
baik dan akan sejalan pula dengan peningkatan kinerja perusahaan.
Kemudian Membentuk TIM belajar
untuk melakukan benchmark terkait standar layanan ke Bank terdepan yang telah
terlebih dahulu menjadi raja dalam layanan prima, kemudian menetapkan standar
layanan di Bank NTB dan mengimplentasikan secara konsisten tak hanya pada
level pimpinan tetapi sampai kepada seluruh komponen sehingga mengikat seluruh
insan Bank NTB, dan melakukan sosialisasi standar layanan kepada seluruh
jajaran dari Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Karyawan/ti termasuk
security. Melakukan perbaikan layanan baik orang maupun fisik selama 1 tahun
penuh. Mengimplentasikan service excellence/layanan prima dengan maksimal di
seluruh jaringan kantor Bank NTB. Serta Melakukan benchmark ke Singapura
tepatnya pada anak perusahaan Singapore Airlines dan Perusahaan Air Minum.
“Hasilnya dengan kerja keras dan potensi SDM Bank NTB yang baik dibidang
layanan, Bank NTB secara berturut-turut dalam 3 tahun terakhir (2011,2012 &
2013) memperoleh penghargaan The Best Service Excellence dari Majalah Infobank
bekerjasama dengan Lembaga Marketing Research Indonesia (MRI),” akunya.
Beberapa hal yang menurutnya
penting dilakukan agar tetap meraih hasil positif dibanding para pesaing pada
bisnis yang sama, antara lain Bank NTB terus meningkatkan kompetensi dan skill
SDM melalui pendidikan dan pelatihan secara berkala yang telah kami susun
berdasarkan analisa dan system yang ada.
Pendidikan dan pelatihan
dilaksanakan pada lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan yang profesional
dan berpengalaman dibidangnya, melakukan rekruitment SDM dengan kategori fresh
graduate sehingga mampu bekerja dengan extra effort, serta dalam penetapan
pengisian posisi/jabatan dilaksanakan melalui sistem panel.
Ditegaskannya bahwa, seluruh
jajaran berkomitment penuh untuk penerapan prinsip-prinsip GCG, sebagai bentuk
komitmen tersebut kami telah membentuk TIM pemantau GCG sebagai fungsi control
penerapan prinsip-prinsip GCG di seluruh jajaran. Di dalam implementasinya
antara lain setiap pengadaan barang dan
jasa selalu disampaikan kepada rekanan agar secara penuh mengacu pada
prinsip-prinsi GCG yang sekaligus
dituangkan dalam perjanjian, demikian juga dalam proses rekruitment
pegawai dll.
Lalu terkait dengan social
responsibility (CSR), perusahaan melalui RUPS menetapkan dana CSR setiap
tahunnya sebesar 5% dari laba dibagi yang peruntukkannya untuk kegiatan di
beberapa bidang antara lain: Bantuan korban bencana alam, pendidikan,
keagamaan, olahraga dan lingkungan hidup, dimana pengelolaannya dilaksanakan
bersama dengan Pemerintah Provinsi/Kabupaten dan Kota se-NTB yang merupakan Pemegang Saham Bank NTB.
Terakhir H. Komari menyatakan
kesiapan Bank NTB dalam penerapan Asean Link dengan mempersiapkan terlebih
dahulu SDM melalui pelatihan dan diklat yang sesuai sembari berkoordinasi
dengan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah. (GA. Joni/sumber Humas Bank
NTB/adv*)
Post a Comment