Mataram, Garda Asakota.-
Hadirnya Badan Usaha Milik Petani (BUMP), satu satunya berada di NTB, menandakan bahwa para petani lebih mampu lagi untuk mengorganisasi diri menjadi lebih baik. Hal ini di katakan Gubernur NTB, Dr TGH. Muhammad Zainul Mazdi, pada saat meresmikan BUMP PT Tani Jaya Makmur (TAJAM), Jum’at (5/4). “Dengan mampunya mendirikan sebuah badan usaha milik petani, juga
menandakan bahwa petani sudah mulai sadar bahwa petani tidak hanya bisa menghasilkan tanaman pangan, tetapi mereka juga mampu berperan untuk memberikan nilai tambah dari keberadaan para petani itu sendiri,” ungkapnya.
Kesadaran ini diharapkan tidak hanya di kelompok tani tetapi juga pada kelompok ternak dan para pengelompok pengerajin. Diakuinya, untuk bidang pertanian, di NTB mampu menyerap tenaga kerja hingga 43 persen, hal ini menandakan para pekerja yang ada di sektor pertanian meskipun secara kuantitas banyak tetapi hasil yang dapatkan terhitung sangat sedikit. “Jika jumlah pekerja sampai 43 persen maka sesungguhnya Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB )seharusnya berada di atas 26 persen,” katanya.
Gubernur mengharapkan dengan hadirnya PT TAJAM bisa melatih para petani untuk bisa berorganisasi dalam wadah pengembangan ekonomi kreatif dalam bentuk Perusahaan Perseroan (BUMP). Karena selama ini para petani hanya mengorganisasi diri dalam bentuk koprasi para petani. BUMP ini diharapkan akan bisa melaksnakan fungsinya sehingga kedepannya para kelompok tani bisa mengorganisasi diri kepada organisasi yang lebih besar, sehingga mampu meningkatkan pendapatan serta peningkatan kesejahteraan para petani di NTB.
Bupati Lombok Barat, H. Zaini Aroniy, di depan Gubernur NTB mengatakan, jika dikaitkan dengan program Nasional bahwa NTB menjadi koridor lima Master Plan Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ( MP3EI) yang ditekankan pada sektor pariwisata dan ketahanan pangan, maka sangat tepat kehadiran PT Tani Jaya Makmur untuk memperkuat keberadaan ketahanan pangan khususnya di Lobar dan NTB serta secara Nasional. “Lobar menyumbangkan hampir 25 persen pelancong yang ada di NTB dalam sektor pariwisata,” akunya. Ditegaskannya bahwa sektor pariwisata pada tahun 2012 kemarin produktifitas pertanian di Lobar mencapai angka 170 ribu ton jika disetarakan dengan beras ini berjumlah 106 ribu ton beras sedangkan kebutuhan Lobar sekitar 85 Ribu ton.
Hal ini menandakan Lobar surplus beras hingga 24 ribu ton lebih beras, sementara untuk peternakan Lobar bisa menyumbang 74 ribu ekor sapi dalam program Bumi Sejuta Sapi di NTB. “ Ada 3 kelompok usaha yang bergabung dalam PT Tani Jaya Makmur yang bergerak dalam pengembanagan Hultikultura dan Pengembangan peternakan Sapi,” terang Zaini.
Sementara itu usai peresmian Direktur PT Tani Jaya Makmur, Muhaammad Sayuti, kepada wartawan mengatakan keberadaan PT Tani Jaya Makmur dibantu oleh beberapa pemilik modal dan beberapa kelompok usaha, diharapkan bisa disejajarkan dengan keberadaan PT yang lainnya; “Karena saat ini kelompok usaha yang bergabung yakni pembenihan sapi, pengembangan tanaman Hutikultura serta pengambangan sapi Bali,” jelasnya. Selain produk itu PT TAJAM juga akan mengembangkan bahan pengawet yang ramah lingkungan dan itu diupayakan secara maksimal agar tidak ada lagi bahan pengawet yang mengan dung formalin. Kedepannya pengembangan PT ini berorentasi kepada bisnis yang pastinya bertujuan untuk memberikan kesejahteraan para petani. (GA. 666*)
Hadirnya Badan Usaha Milik Petani (BUMP), satu satunya berada di NTB, menandakan bahwa para petani lebih mampu lagi untuk mengorganisasi diri menjadi lebih baik. Hal ini di katakan Gubernur NTB, Dr TGH. Muhammad Zainul Mazdi, pada saat meresmikan BUMP PT Tani Jaya Makmur (TAJAM), Jum’at (5/4). “Dengan mampunya mendirikan sebuah badan usaha milik petani, juga
menandakan bahwa petani sudah mulai sadar bahwa petani tidak hanya bisa menghasilkan tanaman pangan, tetapi mereka juga mampu berperan untuk memberikan nilai tambah dari keberadaan para petani itu sendiri,” ungkapnya.
Kesadaran ini diharapkan tidak hanya di kelompok tani tetapi juga pada kelompok ternak dan para pengelompok pengerajin. Diakuinya, untuk bidang pertanian, di NTB mampu menyerap tenaga kerja hingga 43 persen, hal ini menandakan para pekerja yang ada di sektor pertanian meskipun secara kuantitas banyak tetapi hasil yang dapatkan terhitung sangat sedikit. “Jika jumlah pekerja sampai 43 persen maka sesungguhnya Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB )seharusnya berada di atas 26 persen,” katanya.
Gubernur mengharapkan dengan hadirnya PT TAJAM bisa melatih para petani untuk bisa berorganisasi dalam wadah pengembangan ekonomi kreatif dalam bentuk Perusahaan Perseroan (BUMP). Karena selama ini para petani hanya mengorganisasi diri dalam bentuk koprasi para petani. BUMP ini diharapkan akan bisa melaksnakan fungsinya sehingga kedepannya para kelompok tani bisa mengorganisasi diri kepada organisasi yang lebih besar, sehingga mampu meningkatkan pendapatan serta peningkatan kesejahteraan para petani di NTB.
Bupati Lombok Barat, H. Zaini Aroniy, di depan Gubernur NTB mengatakan, jika dikaitkan dengan program Nasional bahwa NTB menjadi koridor lima Master Plan Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ( MP3EI) yang ditekankan pada sektor pariwisata dan ketahanan pangan, maka sangat tepat kehadiran PT Tani Jaya Makmur untuk memperkuat keberadaan ketahanan pangan khususnya di Lobar dan NTB serta secara Nasional. “Lobar menyumbangkan hampir 25 persen pelancong yang ada di NTB dalam sektor pariwisata,” akunya. Ditegaskannya bahwa sektor pariwisata pada tahun 2012 kemarin produktifitas pertanian di Lobar mencapai angka 170 ribu ton jika disetarakan dengan beras ini berjumlah 106 ribu ton beras sedangkan kebutuhan Lobar sekitar 85 Ribu ton.
Hal ini menandakan Lobar surplus beras hingga 24 ribu ton lebih beras, sementara untuk peternakan Lobar bisa menyumbang 74 ribu ekor sapi dalam program Bumi Sejuta Sapi di NTB. “ Ada 3 kelompok usaha yang bergabung dalam PT Tani Jaya Makmur yang bergerak dalam pengembanagan Hultikultura dan Pengembangan peternakan Sapi,” terang Zaini.
Sementara itu usai peresmian Direktur PT Tani Jaya Makmur, Muhaammad Sayuti, kepada wartawan mengatakan keberadaan PT Tani Jaya Makmur dibantu oleh beberapa pemilik modal dan beberapa kelompok usaha, diharapkan bisa disejajarkan dengan keberadaan PT yang lainnya; “Karena saat ini kelompok usaha yang bergabung yakni pembenihan sapi, pengembangan tanaman Hutikultura serta pengambangan sapi Bali,” jelasnya. Selain produk itu PT TAJAM juga akan mengembangkan bahan pengawet yang ramah lingkungan dan itu diupayakan secara maksimal agar tidak ada lagi bahan pengawet yang mengan dung formalin. Kedepannya pengembangan PT ini berorentasi kepada bisnis yang pastinya bertujuan untuk memberikan kesejahteraan para petani. (GA. 666*)