-->

Notification

×

Iklan

Lurah Sarae dan Lurah Paruga Optimis Bisa Bergandengan Tangan dengan Masyarakat

Tuesday, December 11, 2012 | Tuesday, December 11, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-12-11T04:27:38Z
Kota Bima, Garda Asakota.- Sampai akhir tahun 2012 tentunya banyak masalah, keluhan serta dinamika yang terjadi pada masyarakat. Sehingga pemerintah Kota Bima harus segera meres¬pon berbagai macam gejolak yang terjadi. Tidak terkecuali masalah maupun dinamika yang terjadi di masyarakat cepat ditanggapi oleh pihak Kelurahan sebagai leading sektor pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh Lurah Sarae Kecamatan Rasanae Barat, Idham Abas, SH, kepada sejumlah wartawan.
Diakuinya, selama tahun 2012 ini ada beberapa masalah maupun persoalan yang terjadi di tengah masyarakatnya, dan pihaknya bersyukur persoalan yang muncul bisa diselesaikan dengan cara keke¬luargaan. “Permasalahan yang terjadi di Kelurahan Kami berupa masalah sengketa pertanahan yaitu tiga (3) kasus. Namun yang menjadi perhatian adalah masalah Kamtibmas, dalam tahun ini saja ada tiga persoalan, bentrokan antar warga yang dipicu masalah sepele yaitu orgen tunggal, dimana saat menonton ada beberapa warga disenggol dan tersinggung dan akhirnya meluas menjadi bentrokan antar kampung, namun hal ini bisa dicegah secara cepat berkat bantuan pihak Kepolisian dan TNI yang langsung turun dilapangan untuk mencegah bentrokan meluas,” ungkapnya baru-baru ini. Menghindari bentrokan antar kampung, salah satu upaya yang dilakukan adalah Pemerintah Kota Bima mengeluarkan kebijakan untuk warga yang akan mengadakan kegiatan orgen tunggal harus ada surat ijin keramaian dari pihak Kepo¬lisian dan Kelurahan untuk bisa diadakan kegiatan. “Jika tidak ada maka, kami tidak akan memberikan ijin, ini demi keamanan masyarakat secara umum,” tegasnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Lurah Paruga Kecamatan Rasanae Barat, Haerunnas, S.Sos. Di wilayahnya, kata dia, juga ada beberapa soal mengenai Kamtibmas dan sengketa pertanahan namun semuanya bisa diatasi dengan melakukan pendekatan sosial kemasyarakatan. Justru yang menjadi perhatian pihaknya adalah masalah kebersihan. “Kita sudah lakukan sosialisasi dari tingkat Rt maupun Rw agar selalu memperhatikan kebersihan dari lingkungan terkecil yaitu rumah sen¬diri. Bahkan warga kami telah mengikuti Bintek tentang cara pengelolaan sampah, dimana sampah masyarakat akan diolah men¬jadi Kompos yang akan digunakan sebagai pupuk,” katanya. Karena peralatan untuk mengolah sampah telah ada melalui bantuan Pemerintah Kota Bima, jadi pihak¬nya tinggal mengolahnya saja. “Makanya sekarang bisa dilihat, saat ini lingkungan kita sudah terlihat asri dan nyaman. Dan kesadaran akan pentingnya kebersihan ini bisa dilaksanakan semuanya oleh masyara¬kat, karena kebersihan merupakan tanggung jawab bersama,” imbuhnya. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update