Teka teki maju dan tidaknya Ketua DPD PAN (Partai Amanat Nasional) Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, dalam Pemilukada 2013 men¬datang terjawab sudah. Akhir Oktober lalu, pria yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Bima ini menegaskan kesiapan dirinya un¬tuk tampil dalam kancah pemili¬han Walikota dan Wakil Walikota Bima periode 2013-2018. Berdasar¬kan keputusan rapat pleno PAN Propinsi NTB dan PAN Kota Bima beberapa waktu lalu di sejumlah tem¬ pat di Mataram,
diputuskan bahwa sosok Drs. H. Ali Ahmad, SH, (Sekjen DPW PAN NTB) sebagai bakal calon Wakil Gubernur NTB, sementara Feri Sofiyan, SH, bakal diusung oleh PAN sebagai Calon Walikota Bima ataupun Calon Wakil Walikota Bima. “Berdasarkan hasil kesepakatan, kader PAN wajib maju, apakah men¬jadi orang pertama atau kedua, prinsipnya kader PAN harus berani tampil di momen itu nanti,” ungkap Feri kepada wartawan. Guna memantapkan langkahnya itu, dalam waktu dekat, pengurus DPD II PAN Kota Bima akan menga¬dakan pertemuan, membahas lebih lanjut apa yang menjadi kepu¬tusan pleno di Mataram beberapa waktu lalu. Artinya, meski telah diputuskan dirinya (Feri, red) untuk tampil, namun harus tetap dibahas kembali, dan akan dikeluarkan se¬buah keputusan tetap oleh pengurus DPD PAN Kota Bima. “Di rapat itu nanti, apakah saya tampil sebagai orang pertama atau kedua, nanti kita lihat,” tegas pria yang memiliki banyak simpatisan ini. Disinggung soal banyaknya partai poli¬tik (parpol) yang saat ini tengah “menjual” partai pada sejumlah bakal calon?. Dengan tegas, wakil rakyat dua periode ini mengungkapkan bahwa di PAN haram hukumnya untuk menjual partai. Masya¬rakat bisa melihat dan mengamati bagai¬mana PAN selama ini di Bima, baik di saat Pemilukada Kabupaten maupun di Kota Bima, semuanya PAN digunakan secara gratis oleh bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. “Dan InsyaAllah di Pemilukada 2013 mendatang pun PAN akan digunakan secara gratis, apalagi saya sebagai kader PAN,” ucap sosok yang dikenal jujur dan low profil ini. Feri menegaskan, Ketua DPP PAN, H. Hatta Rajasa, telah mewarning seluruh pengurus PAN di seluruh Indonesia agar tidak menjual partai. Namun demikian diminta agar hati-hati memilih bakal calon yang dianggap tidak mampu memenangkan suksesi politik tersebut. Maksudnya, sebe¬lum PAN memutuskan figur atau kandidat, maka seluruh pengurus PAN mulai dari tingkat bawah hingga atas, harus melakukan survey figur, agar PAN tidak salah langkah mengusung bakal calon. “PAN partainya rakyat, PAN harus mengedepankan kepentingan rakyat banyak, dan menjauhi kepentingan sesaat. Ingat , jangan karena dunia politik, lalu kepentingan masyarakat banyak diabaikan,” tuturnya. Karenanya, di Pemilukada Kota Bima Mei mendatang, kader PAN diakuinya harus mampu memenangkan Pemilukada ter¬sebut, karena dia meyakinkan bahwa kader PAN selama ini sudah teruji kemampuan¬nya. “Saya merasa optimis, bahwa kader PAN akan memenangkan Pemilukada mendatang,” ujarnya meyakinkan. Ketika ditanya, figur yang bakal digandeng ke depannya, apakah figur yang berdomisili di wilayah Barat atau Timur Kota Bima?, politisi yang dikenal merakyat ini mene¬gaskan bahwa masyarakat Kota Bima pada prinsipnya satu. Oleh karena itu, kata dia, masyarakat tidak boleh mengkotak-kotak diri, apalagi disebut sebagai orang Bima Barat ataupun orang Bima Timur. “Ingat, Kota Bima ini dulu hanya satu kecamatan, setelah terbentuknya kota ini saja baru terjadi pemekaran wilayah keca¬matan, sehingga menjadi lima kecamatan. Artinya, kalau ada yang mengatakan bahwa ada orang bima barat, bima timur, selatan dan utara, itu pandangan yang berbeda, karena kita ini satu yaitu orang Bima secara utuh,” paparnya. (GA. 212*)
