-->

Notification

×

Iklan

TGB Figur Sentral, Siapakah Sosok Pendampingnya di Pilkada 2013...?

Friday, October 12, 2012 | Friday, October 12, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-10-12T03:02:07Z
Mataram, Garda Asakota.-
Helatan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Provinsi NTB bebe¬rapa bulan lagi akan digelar. Meski intensitas gerakan politik jelang Pil¬gub ini belum terlalu mem¬perlihatkan suatu pergera¬kan yang signifikan. Na¬mun, gejala politik mem¬per¬lihatkan figure Tuan Guru Bajang (TGB) atau DR. TGH. M. Zainul Majdi, Gubernur NTB saat sekarang ditempat¬kan sebagai figur central oleh sejumlah Partai Politik Besar di NTB seperti Par¬tai Amanat Nasional (PAN) NTB, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) NTB, Partai Demokrasi Indonesia Per¬juangan (PDIP), dan bahkan Partai Golongan Karya (GOLKAR) NTB
pun dikabarkan ikut menempatkan figur TGB menjadi figur central yang akan dijagokan untuk menjadi Calon Gubernur NTB periode 2013-2018 men¬datang. Meski pun secara formil politic, pe¬nem¬patan figur central ini diperki¬rakan dapat ber¬ubah dise-bab¬kan kare¬na be¬lum adanya du¬kungan seca¬ra formil secara ke¬lem¬bagaan dari se¬jumlah par¬tai politik be¬sar ini. Namun, dapat dipahami bahwa gera¬kan menempatkan TGB sebagai figure central yang akan di¬usung sebagai Ca¬gub untuk perio¬de 2013-2018 dari sejumlah Parpol-parpol besar ini tidak lain ber¬tujuan untuk meraih ticket agar kader-kader terbaik dari Parpol besar ini dapat dijadikan sebagai pendamping TGB. Partai Amanat Nasional (PAN) NTB misalnya secara konsisten menawarkan kader terbaiknya, Drs. H. Ali Ahmad, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Umum (Sekum) PAN NTB untuk dapat berdam¬pingan dengan TGB pada Pilgub menda¬tang. Partai PKS NTB dikabarkan mena¬warkan Suryadi Jaya Purnama, salah satu kader terbaiknya yang kini menjadi salah satu Wakil Ketua DPRD NTB dan berasal dari Daerah Pemilihan Dompu, Bima dan Kota Bima (istrinya berasal dari Desa Ngali Kabupaten Bima, red.). Dari PDI Perjuangan menawarkan kader terbaiknya yang berasal dari Kabupaten Sumbawa, Husni Djibril. Sementara dari Partai Golkar NTB dikabarkan menawarkan dua (2) figur terbaiknya yakni Muhammad Amin yang kini menjabat sebagai Sekretaris Umum Partai Golkar NTB dan H. Ferry Zulkarnain, ST., Ketua Umum Partai Golkar Kabupaten Bima dan kini menjabat sebagai Bupati Bima. Diantara sejumlah nama yang ditawarkan oleh sejumlah Parpol besar ini, tentu TGB tidak akan mengambil semua figur tersebut untuk menjadi pendamping¬nya. Dalam proses seleksi yang akan dilakukan oleh TGB dan Timnya, hanya ada satu kader terbaik yang akan dipilihnya untuk mendampingi dirinya menjadi Calon Wakil Gubernur Periode 2013-2018. Lalu pertanyaannya sekarang adalah diantara sejumlah nama yang ditawarkan oleh sejumlah Parpol besar tadi, kira-kira siapa yang akan dipilih oleh TGB untuk menjadi pendamping dirinya dalam Pilgub 2013-2018 mendatang?. “Memang harus kita akui, saat sekarang ini TGB didukung oleh beberapa Parpol besar yang kese¬muanya menawarkan kader terbaiknya untuk menjadi pendamping TGB. Secara otomatis, memilih kader-kader terbaik yang ditawarkan oleh sejumlah Parpol ini untuk mendampingi TGB merupakan sebuah keputusan yang sulit bagi TGB. Cuman saran saya kepada TGB, Calon Wakil Guber¬nur yang akan dipilihnya nanti harus dari Pulau Sumbawa. Entah siapa figur tersebut, apakah Muhammad Amin, Ferry Zulkar¬nain, Ali Ahmad, Suryadi Jaya Purnama, ataukah Husni Djibril. Menurut saya, figur yang akan mendampingi TGB haruslah sosok yang mampu mengamankan investasi Internasional yang ada di Pulau Sumbawa. Sebab, dalam pandangan saya, kelompok bisnis Internasional dalam hal ini, Amerika, juga akan bermain dalam pertarungan pere¬butan NTB 01. Siapapun yang berkepen¬tingan dalam bisnis tambang ini akan ber¬main dalam Pilgub NTB. Alasan utamanya adalah tidak mungkin mereka mau mele¬paskan assetnya yang sekian banyak berada di NTB tanpa adanya jaminan keamanan dari Pemerintah Daerah,” ungkap Drs. Nur¬din HM. Yakub, Anggota DPRD Provinsi NTB kepada wartawan Garda Asakota di ruangan Komisi I DPRD NTB, Rabu lalu. Meski saat sekarang posisi politik TGB dianggap sangat kuat untuk memenangkan pertarungan politik pada Pilgub 2013-2018 mendatang. Namun menurut Nurdin, dalam memilih pendampingnya nanti, TGB disa¬ran¬kan untuk turun langsung menanyakan ke masyarakat menyangkut siapa figure yang dianggap cocok dan layak untuk mendampinginya nanti. “Sebab, kalau Pilgub nantinya masih dipilih langsung oleh rakyat, maka kekuatan Parpol tidak terlalu signifikan dalam menen¬ tu¬kan kemenangan. Fakta politik memper¬lihatkan bahwa Parpol hanya ber¬fungsi se¬bagai kekuatan gerbong pengu¬sung. Rakyat kecil masing-masing memiliki pilihan terhadap siapa figure yang dipercayakan untuk menjadi pemimpinnya nanti. Dan sekarang, TGB saya sarankan untuk turun langsung ke rakyat guna me¬nentukan siapa diantara nama-nama yang disodorkan ini yang harus digandeng untuk menjadi pendampingnya,” cetus pria yang pernah bergelut lama sebagai seorang birokrat di Lingkup Kabupaten Lombok Barat ini. Meski kekuatan figur dimata rakyat dianggap cukup signifikan, namun karena penyelenggaraan pemerintahan di daerah dilakukan bersama antara pihak Eksekutif dan Legislatif, maka TGB juga disarankan untuk mengambil figur pendam¬ping yang berasal dari Parpol yang memiliki keter-wakilan yang cukup signifikan di lembaga DPRD NTB. “Suara fraksi terbesar di lembaga Dewan itu sendiri sangat me¬nentu¬kan dalam membangun sinergitas yang kuat antara lembaga eksekutif dan legislative. Jadi saya anggap wajar, jika nanti¬nya TGB itu mengambil orang Golkar se¬bagai pendam-ping¬nya karena pertimbangan partai besarnya. Hanya saja, figur yang dipilih ter¬sebut juga harus memiliki kekua¬tan penga¬ruh yang besar di mata rakyat yang harus mendapatkan dukungan dari rakyat yang ada di Pulau Sumbawa. Jadi disam¬ping figur tersebut didukung oleh kekuatan rak¬yat, juga memiliki kekuatan yang signifikan di Dewan,” tandasnya. (GA. 211*).
×
Berita Terbaru Update