-->

Notification

×

Iklan

Muhtar, SH, Putra Risa yang Siap Bertarung di Dapil 2

Thursday, October 25, 2012 | Thursday, October 25, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-10-25T04:48:33Z
Bima, Garda Asakota.-
Meski pemilihan anggota DPRD Kabupaten Bima bakal dihelat 2014 menda¬tang atau masih sekitar setahunan lebih. Namun, bagi seorang politisi sejati, waktu setahunan lebih itu merupakan waktu yang sangat singkat untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan perangkat politiknya di tengah-tengah masyarakat pemilih. Apalagi dalam hitungan politik, perubahan ditingkat
masyarakat pemilih itu selalu terjadi secara dinamis dan fluktuatif. Buktinya, salah seorang politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bima, Muhtar, SH., saat sekarang ini tengah intens membangun komunikasi dan melakukan konsolidasi politik ditengah-tengah masyarakat yang akan memilihnya nanti menjadi wakil rakyat. “Saya lebih berKonsentrasi membangun konsolidasi dan komunikasi politik di Desa Risa dan sekitarnya yang merupakan kampung kelahiran saya sendiri. Saya berharap total empat ribu lebih suara di Desa serta desa lainnya yang ada disekitar Risa ini dapat diraup oleh saya sebagai Putra Risa sendiri. Dan impian untuk menjadikan salah satu Putra Risa menjadi wakil rakyat di DPRD Kabupaten Bima dapat terwujud,” kata pria yang dikenal merupakan kelahiran Desa Risa Kecamatan Woha tahun 1973 ini kepada wartawan media ini, Jum’at lalu. Menurut pria yang saat ini dipercayakan sebagai Wakil Sekretaris DPC PKB Kabu¬paten Bima, dirinya siap untuk bertarung di pemilihan legislative 2014 mendatang karena melihat keadaan Desanya yang selalu terbelakang dalam aspek pem¬bangunan. “Desa Risa ini adalah desa perta¬nian yang kebanyakan masyarakatnya adalah petani. Di desa kami, komoditas jagung merupakan komoditas favorit yang selalu ditanami oleh para petani. Namun setiap tahun para petani di desa Risa ini selalu saja mengeluhkan kelangkaan pupuk yang terjadi secara signifikan, bahkan selalu mendatangkan korban akibat terjadinya perebutan pupuk dikalangan para petani,” papar pria yang dikenal dekat dengan para petani di Desa Risa ini. Harga pupuk saat sekarang menurutnya sudah melambung tinggi bahkan mencapai kisaran angka Rp160 ribu per sak. “Apalagi kalau para petani membelinya dengan cara mengkredit, harganya bisa mencapai angka Rp200 ribu per sak,” cetusnya. Desa Risa juga menurutnya merupakan salah satu desa penghasil jagung dengan produksi jagung yang sangat besar di Kabu¬paten Bima. “Namun, para petani selalu saja diperhadapkan dengan kendala kelangkaan bibit jagung. Untuk mendapatkan bibit jagung itu begitu susah. Begitu pun dengan aspek pemasarannya atau menjual jagung itu pasaran. Para petani sangat kesulitan untuk memasarkan jagung-jagungnya. Banyak para petani yang mengalami kerugian karena tidak jelasnya pemasaran jagung mereka,” terangnya. Keadaan desanya yang sangat terbela¬kang dari aspek pembangunan dan ekonomi itulah yang menyebabkan Muhtar kemu¬dian membangun komitmen dalam dirinya untuk menjadi wakil rakyat dari Desa itu. “Sebab, pintu perubahan itu terletak pada bagaimana komitmen anggota Dewan dalam menyuarakan apa yang dirasakan oleh masyarakatnya kepada pihak eksekutif melalui program-program riel yang kemu¬dian dapat merubah kehidupan mereka. Apalagi Desa Risa ini merupakan kampung kelahiran saya sendiri yang harus saya perjuangkan secara maksimal,” ungkapnya. Dari aspek infrastruktur jalan, keadaan jalan di Desa Risa hingga Ujung Kalate saat sekarang berada dalam keadaan yang cukup parah. “Saya berharap jalan tersebut dapat di hotmix agar masyarakat dapat merasakan hadirnya infrastruktur pembangunan yang baik,” cetus pria yang juga dikenal getol memback up kegiatan kepemudaan di Desa Risa khususnya dalam aspek kegiatan keolahragaan seperti memback up tim Rajawali FC dan tim volley ball di Desa tersebut. (GA. 211*)
×
Berita Terbaru Update