-->

Notification

×

Iklan

Maraknya Isu Penculikan Anak, Upaya Terselubung Membuat NTB Tidak Kondusif

Thursday, October 25, 2012 | Thursday, October 25, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-10-25T05:12:38Z
Mataram, Garda Asakota.-
Masyarakat Lombok Nusa Tenggara Barat dihebohkan dengan isu penculikan anak. Isu ini tentu saja sangat meresahkan masyarakat apalagi penyebarannya dilaku¬kan lewat mulut ke mulut maupun lewat layanan short message service. Pihak Kepolisian Daerah (Polda) NTB pun hingga saat sekarang belum mendapat¬kan laporan dan fakta-fakta riel terkait dengan kebenaran aktivitas penculikan anak ini bahkan dianggap isu ini sangat menye¬satkan masyarakat.
Diduga ada oknum-oknum tertentu yang dengan sengaja mela-kukan penyebaran isu sesat tersebut untuk membuat daerah NTB tidak lagi kondusif. “Kami juga sangat menyesalkan dan menyayangkan sikap massa yang terkesan bertindak anarkis di Mapolsek Kediri Lom¬bok Barat, Minggu Sore itu. Bahkan jatuh¬nya korban jiwa di Kantor Polisi mengindi¬kasikan bahwa masyarakat belum memaha¬mi pelaksanaan hukum di Negeri ini. Kami sangat prihatin terhadap terjadinya peris¬tiwa pengrusakan kantor Polsek Kediri dan pembunuhan itu. Kami berharap masyara¬kat bisa lebih menahan diri dan jangan mu¬dah terpancing isu menyesatkan tersebut,” kata Kapolda NTB melalui Kabid Humas Polda, AKBP. Drs. H. Sukarman Husein, kepada wartawan. Polda NTB juga meng¬him¬bau agar masyarakat dapat lebih cermat dalam melihat dan menanggapi issu-issu yang berkembang dan lebih menyerahkan kepercayaan penanganan hukum kepada aparat penegak hukum. Pihak Polda NTB juga menurutnya akan segera menurunkan tim untuk melakukan investigasi terkait dengan kebenaran isu penculikan yang marak di masyarakat ini. Pihaknya pun menegaskan akan melakukan upaya penegakan hukum terhadap siapa saja yang melakukan pelanggaran hukum. Pihaknya pun berjanji akan segera melakukan penyelidikan terhadap sejumlah motif yang digunakan para pelaku sehingga menyebarkan issu yang sangat meresahkan masyarakat ini. “Sms yang mengatasnama¬kan Kapolres itu juga tidak benar. Dan kami berharap agar masyarakat jangan terlalu cepat terpancing,” himbaunya. Sebagaimana diberitakan sejumlah media, imbas dari penangkapan seorang pria misterius di Kediri Lombok Barat, Minggu (21/10), yang dicurigai sebagai salah se¬orang sindikat pelaku penculikan anak memancing kemarahan warga yang kemudian melakukan upaya penyerbuan ke Mapolsek Kediri Lobar untuk mendapatkan pria misterius ini. Tindakan penghakiman massa terhadap pria misterius ini pun tidak bisa terelakkan karena banyaknya jumlah massa dan berimbas tewasnya pria misterius ini. Massa yang sangat marah ini juga melakukan tindakan pengerusakan terhadap kantor Mapolsek Kediri Lombok Barat. Beberapa elemen masyarakat lainnya juga meminta agar masyarakat juga turut mewaspadai terhadap adanya upaya pencip¬taan kondisi ketidakamanan di NTB dengan penciptaan dan penyebaran isu terkait pen¬cu¬likan anak, isu dukun santet dan isu kris¬tenisasi. Modus penyebaran isu ini menurut sebagian kalangan dilakukan dengan men¬datangi wilayah-wilayah yang dianggap rentan dan gampang diprovokasi dengan menyebarkan isu melalui sms yang menga¬tasnamakan Kapolres maupun dengan mem¬ berikan informasi tentang isu tersebut diber¬bagai tempat untuk menciptakan seolah-olah isu tersebut benar adanya agar menim¬bulkan efek keresahan di Masyarakat. Saat keresahan sudah memuncak, penye¬ bar isu itu kemudian tinggal menun¬juk orang sebagai tersangka (seperti orang gila, pengemis, pencari barang bekas dan bukan warga setempat) sehingga masyara¬kat yang resah tidak akan berpikir panjang akan me¬la¬kukan penghakiman terhadap orang tersebut. Bahkan terhadap siapapun yang mengamankan tersangka. Waspada terha¬dap orang yang tidak dikenal berbicara masa¬lah isu ter¬sebut terus pergi begitu saja. Catat nomor kendaraan maupun ambil foto orang ter¬sebut. Inilah jalan untuk mencegah mereka menciptakan istabilitas demi kepen-tingan¬nya dengan mengorban¬kan orang tidak bersalah dan berdosa. (GA. 211*).
×
Berita Terbaru Update