-->

Notification

×

Iklan

Kemenag Kobi: Bila Optimal, Akan Terkumpul Dana Zakat Rp9,5 Milyar

Tuesday, July 31, 2012 | Tuesday, July 31, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-07-31T06:12:52Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Saat ini sudah terlalu banyak jumlah keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan. Kondisi ini menyebabkan anak jalanan mengabaikan pendidikan mereka untuk ikut mencari uang demi menopang kebutuhan keluarga. Islam dengan sangat jelas dan tegas mengatur mengenai pemerataan kesejahteraan umat melalui zakat, padahal muslim Indonesia termasuk di Kota Bima NTB
adalah yang terbesar, ironis memang. Belum lama ini, bertempat di aula SMKN-3 Kota Bima, jajaran Kemenag Kota Bima menghelat acara Seminar dan Lokakarya Fillantropi Islam yang mengangkat tentang keadilan sosial dan ekonomi Islam, khususnya yang berkaitan dengan potensi zakat di Kota Bima. Kepala Kemenag Kota Bima, Drs. H. Syahrir, M. Si melalui ketua panitia pelaksana, H. Anwar HMS, SH, mengungkapkan bahwa, kegiatan yang diadakan pihaknya itu merupakan sumbangsih Kemenang dalam mensukseskan program bersama dengan Pemerintah Kota Bima yaitu Bima Berzakat dan Magrib Mengaji. H. Anwar mengakui, potensi zakat, infaq, dan wakaf, merupakan harta karun milik umat Islam yang belum digali dan dikelola serta didayagunakan secara optimal dan profesional untuk kepentingan umat Islam. Karena berdasarkan analisa data pihaknya bahwa bila zakat masuk secara optimal, maka setiap tahun akan terkumpul dana Rp9,5 Milyar, sementara faktanya pemasukan zakat di Kota Bima untuk 5 tahun terakhir baru mencapai 3 hingga 8 persen saja atau antara Rp300 hingga Rp900 juta per tahun. “Estimasi dana zakat Rp9,5 Milyar di atas belum termasuk hasil tanah wakaf produktif dan gerakan infaq 1000,” ungkapnya. Menurutnya, kerja-sama semua pihak baik para Muzakki, LAZ, dan Mustahik sangat diperlukan untuk optimalisasi penyaluran zakat, sehingga diharapkan dapat mengurangi jumlah keluarga miskin Indonesia, termasuk di Kota Bima. “Apa¬bila kita mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat 10 persen saja dari jumlah pen¬duduk muslim di Kota Bima yang mampu mengeluarkan infaq 1000 setiap hari maka dalam satu tahun bisa terkumpul dana mencapai Rp4 Milyar,” katanya. Masih segar dalam ingatan sekitar tahun 1980-an, Bima merupakan salah satu daerah terbaik pengelolaan dan pendayagu¬naan ZIS karena kesadaran masyarakat untuk menyalurkan ZIS lewat Amil atau pengurus sangat tinggi. Untuk itu pihaknya mengajak seluruh komponen yang ada di Kota Bima untuk secara bersama-sama mulai mengoptimalkan pendayagunaan ZIS sebagai salah satu sumber potensi umat Islam, agar kejayaan yang pernah dicapai bisa diraih kembali. “Dan tentunya dukungan program ini bisa kita koordinasikan dengan pihak Pemerintah Kota Bima, ulama dan seluruh masyarakat sehingga kedepan program ini bisa sukses,” tuturnya. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update