-->

Notification

×

Iklan

Pemkab Bima Gelar Rakor Tanggap Darurat Korban Banjir

Friday, June 8, 2012 | Friday, June 08, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-06-08T03:01:36Z
Bima, Garda Asakota.- 
Banjir bandang yang melanda sejumlah desa di enam Kecamatan wilayah Selatan Kabupaten Bima beberapa waktu lalu, menyisakan kerugian yang diderita warga baik material maupun moril. Tentunya, kondisi ini sangat menyedih¬kan dan memunculkan rasa simpati Peme¬rintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui Wakil Bupati, Drs. H. Syafrudin HM.Nur, M.Pd, menggelar Rapat Koordinasi Tang¬gap Darurat Banjir
yang melanda Kabupa¬ten Bima di lima Kecamatan wilayah Selatan di ruang rapat Bupati Bima. Kabag Humaspro Pemkab Bima, Drs. Aris Guna¬wan, menjelaskan, rapat dipimpin Wabup ini mengikut sertakan Kepala SKPD seperti Kepala BPBD, Bappeda, Kadis Sosial, Ke¬pala. Bakesbangpol Linmas, Kadis Kese¬hatan, Kadis Perhubungan dan Kominfo, Kadispertapa, Kadis PU, Kadis Perikanan, Camat Belo, Camat Palibelo, Camat Woha, Camat Langgudu dan Camat Lambitu. Sedangkan di tingkat Pusat, hadir tim yang dipimpin Tenaga Pendukung teknis Pengendalian Operasi pada Direktorat Tanggap Darurat Deputi Bidang Penanga¬nan Darurat BNPB, Drs. Herry Heryadi, yang telah melakukan peninjauan lapangan lokasi banjir. Kadis PU, Ir. Nggempo, me¬ma-parkan, banjir yang melanda lima kecamatan di wilayah Selatan Kabupaten Bima tersebut telah menyebabkan kerusa¬kan infrastruktur jembatan di Desa Ngali sepanjang 8 meter dan jembatan Tonggorisa sepanjang 30 meter yang memang usianya tergolong lama, kerusakan juga terjadi pada tiga DAM. “Perbaikan infraktruktur jembatan akan menjadi prioritas utama dalam masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan,” katanya. Rencananya, kata dia, bentangan jembatan Tonggorisa yang semula 30 meter akan diperpanjang menjadi 40 meter dengan lebar 6 meter, demikian pula jembatan Ngali yang semula 8 meter akan diperpanjang menjadi 15 meter. “Dengan perpanjangan kedua jembatan ini, maka slot jembatan akan lebih tinggi dan tidak mudah tergerus arus air. di sam¬ping itu, agar lalu lintas transportasi tidak mengalami kemacetan, akan dibuat jemba¬tan darurat sambil menunggu penyelesaian jembatan permanen,” katanya. Sementara terkait distribusi bantuan, Kadis Sosial A. Wahab Usman, SH, mengungkapkan bah¬wa, pada hari Sabtu lalu (26/5) instansi yang dipimpinnya bersama BPBD fokus pasa evakuasi dan penyelamatan warga. BPBD melakukan pendataan kejadian bencana dan memberikan bantuan logistik berupa maka¬nan siap saji sejumlah 60 paket dan 30 lembar selimut. Dinas Sosial memberikan dukungan logistik berupa 0,5 ton beras, 11 lembar selimut dan 11 lembar tikar. Selanjutnya pada Minggu (27/5) BPBD masih melakukan validasi data, gotong royong pembersihan pemukiman warga, distribusi logistik berupa paket peralatan dapur, paket family kit, makanan siap saji, makanan tambahan gizi, matras dan tenda gulung/terpal masing-masing 20 paket. Distribusi logistik juga dilakukan jajaran Dinas Sosial dengan membagikan ikan Sarden, 10 dus mie instan, sarung, kain batik, daster dan selimut masing-masing 10 potong. Dinsos juga membagikan 20 paket makanan siap saji dan 26 lembar matras. Kebutuhan pangan warga menjadi perha¬tian utama Dinas Sosial Kabupaten Bima. Menurut Wahab, sesuai petunjuk Bupati Bima dalam 14 hari masa tanggap darurat, kebutuhan dasar masyatakat haris dipenuhi. “Pada hari Sabtu Sore hingga minggu telah didistribusikan 1000 kg beras dan makanan siap saji ke Langgudu dan Belo, dan saat ini telah disiapkan 3 ton beras. Selanjutnya pada Senin (28/5) BPBD melalui Tim reaksi cepat (TRC) penanggu¬langan bencana melakukan pembersihan sumur warga di desa Soki dan Diha Keca¬matan Belo. Aktifitas lainnya adalah gotong royong lanjutan ruas jembatan yang putus di antara desa Ngali da Lido. Upaya ini ditujukan untuk mempermudah akses jalan antara Kecamatan Belo-Langgudu dengan melibatkan unsur TNI, POLRI dan masyarakat,” terang Sulhan. Kabag Humaspro menambahkan, pada Rakor tersebut, forum juga mendengarkan laporan Kadis Kesehatan, drg. Hj. ST. Hadjar Yoenoes. Menurutnya, banjir yang terjadi telah merendam mengakibatkan kerusakan peralatan seperti yang terjadi di Pos Kesehatan Desa Soki. Terkait dukungan pasca banjir, Hadjar memaparkan bahwa pihaknya tengah melakukan pengobatan gratis dengan mendirikan pos kesehatan di masing-masing desa, serta pemantauan sumber air bersih masyarakat. “Sumur warga yang tercemar banjir telah disebar kaporit untuk mencegah munculnya wabah penyakit,” imbuhnya. Selain bantuan di atas, BNPB Provinsi NTB telah menyerahkan terpal/tenda glulung, selimut dan tikar masing-masing 100 lembar kepada warga, dan selanjutnya akan dilaporkan ke Gubernur terkait dengan dukungan lanjutan Pemprov NTB. Sementara itu, Drs. Herry Heryadi, tenaga Pendukung teknis Pengendalian Operasi pada Direktorat Tanggap Darurat Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB mengungkapkan, selama berada di Bima pihaknya telah melakukan (asessment) untuk melihat langsung apa yang telah dikakukan pemerintah dan masyakat. Dalam penanganan bencana ada tiga aspek penting yang menjadi titik berat yaitu, koordinasi, komando dan pelaksanaan tanggap darurat. GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update