-->

Notification

×

Iklan

Amiruddin: Ruh Pendidikan Terletak di Pundak Guru

Friday, June 22, 2012 | Friday, June 22, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-06-22T04:38:36Z
Bima.Garda Asakota,- 
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam dunia pendidikan. Ruh pendidikan sesungguhnya terletak dipundak guru. Bahkan, baik buruknya atau berhasil tidaknya pendidikan hakikatnya ada di tangan guru. Sebab, sosok guru memiliki pera¬nan yang strategis dalam “mengukir” peserta didik menjadi pandai, cerdas, terampil, bermoral dan berpengetahuan luas. Namun kini banyak gelombang aksi tuntutan mengenai profesionalisme guru. Eksistensi guru menjadi bagian inheren yang tidak dapat dipisahkan dari satu kesatuan interaksi pedagogis dalam sistem pengelolaan pengajaran pendidikan (seko¬lah). Dalam pengamatan Amirudin, S.Pdi, Kepala MTSN Sape Kabupaten Bima, tuntutan profesionalisme guru
tersebut seja-lan dengan cita-cita yang tertuang dalam tujuan pendidikan Nasional. Sebagaimana yang termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidi¬kan Nasional Bab II pasal 3, yang berbunyi: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan mem¬bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencer¬daskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk ber¬kembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan ber¬takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ber¬akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Karena itu, katanya saat memimpin rapat penerimaan siswa baru Madrasah Tsana¬wiyah Negeri (MTsN) Sape, sikap profesio¬nalisme dalam dunia pendidikan (sekolah), tidak sekadar dinilai formalitas tetapi harus fungsional dan menjadi prinsip dasar yang melandasai aksi operasionalnya. Tuntutan demikian ini wajar karena dalam dunia mo¬dern, khususnya dalam rangka persaingan global, memerlukan sumber daya manusia yang bermutu dan selalu melakukan improvisasi diri secara terus menerus. Sehingga dapat dikatakan bahwa tenaga pendidik atau guru merupakan cetak biru (blueprint) bagi penyelenggaran pendidi¬kan. Seorang guru yang baik adalah mereka yang memenuhi persyaratan kemampuan profesional baik sebagai pendidik maupun sebagai pengajar atau pelatih. “Di sinilah letak pentingnya standar mutu profesional guru untuk menjamin proses belajar meng-ajar dan hasil belajar yang bermutu,” tegas¬nya. Olehnya demikian pihaknya mengajak seluruh dewan guru khususnya guru MTS N Sape dan seluruh Dewan Guru di bawah payung pendidikan Islam untuk bahu mem¬bahu mewujudkan kebersamaan dan pening¬ katan profesional guru serta peningkatan kedisiplinan dalam rangka mengharumkan kembali nama baik MTS N Sape sehingga animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di MTS N Sape meningkat. Se¬hingga MTS N Sape mem¬prio¬ritaskan guru-guru yang memiliki keahlian dalam pengem bangan keahlian yang di miliki Siswa. “Dalam upaya peningkatan profesional Guru terus kami tingkatkan begitu juga untuk peningkatan keahlian dan bakat siswa kami juga menyediakan fasilitas seperti Drum-Band, Lab Bahasa, Lab. IPA, Lab. Komputer, Perpustakaan dan Fasilitas Olahraga,. Dari upaya ini saya yakin akan mampu merubah wajah MTS N Sape menjadi lebih baik dari sebelumnya,” ucapnya optimis. (GA. 333*)
×
Berita Terbaru Update