-->

Notification

×

Iklan

Rektor IAIN Mataram: Inilah Salah Satu Kemuliaan Penerapan Sistem Ekonomi Syari’ah

Wednesday, May 2, 2012 | Wednesday, May 02, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-05-02T06:11:46Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Tujuan hidup seorang muslim adalah menggapai ridha Allah SWT dan meraih keselamatan hidup di akhirat. Salah satu sarana untuk memperoleh keridhaan Allah tersebut dan menggapai keselamatan di akhirat adalah dengan harta yang halal dan kegiatan ekonomi. Jadi hakekat hubungan ini adalah hubungan antara sarana dan tujuan. Sarananya adalah kegiatan ekonomi dan harta halal, tujuannya adalah ridha Allah SWT
dan keselamatan di akhirat. Oleh karena itu, ungkap Rektor IAIN Mataram, segala macam kegiatan ekonomi menjadi hal yang sangat penting (dharuri) dalam kehidupan manusia guna menjaga akidah¬nya sendiri. Dengan demikian, kegiatan eko¬ no¬mi bagi manusia bukanlah sesuatu yang sekunder, marginal, dan sambilan, tetapi menjadi kegiatan yang sangat penting. Karena pentingnya ekonomi dalam menjaga akidah seorang muslim, Jumat lalu (27/4), Pengurus Pusat Wilayah NTB Masya¬rakat Ekonomi Syariah (MES) menghelat kegiatan silaturrahmi MES yang diadakan oleh Bank Syari’ah Mandiri Cabang Pembantu Bima, di Masjid Baitul Hamid Penaraga Kota Bima. Tujuannya untuk memberi pemahaman tentang pentingnya prinsip perekonomian berbasis Syariah. “Ekonomi Syariah tidak hanya berorientasi keuangannya, namun ada prinsip halal, keadilan, dan kebersamaan. Inilah salah satu kemuliaan penerapan sistem ekonomi syariah,” ungkap Rektor IAIN Mataram, Prof. Dr. Lukmanul Hakim. Kepala Wilayah NTB Bank Indonesia (BI), M. Junaifin mengajak semua pihak untuk menumbuhkan ekonomi Syariah di NTB. “Salah satu diantaranya mengajak perbankan Syariah membuka cabang termasuk di Bima. Untuk itu saya mengajak dari Bank Muamalat ke Bima, siapa tahu mau membuka cabang di sini,” ujarnya. Diakuinya, bahwa pihaknya sering melempar pertanyaan, mengapa Bank Syariah kurang berkembang di NTB, padahal wilayah NTB mayoritas penduduk beragama Islam. “Coba ditanyakan dulu keuntungannya, dompetnya. Disimpan dimana isinya? Apakah di Bank Syariah atau bukan, jika belum menyimpannya di Bank Syariah, maka itulah jawabannya mengapa belum berkembangnya ekonomi Syariah,” imbuhnya. Hal lain yang perlu diperhatikan, masalah kemanan, karena itu akan menjadi jaminan investor menanamkan modalnya. “Ketika Kantor Bupati Bima dibakar pada Januari lalu, saya ditanya dari Jakarta, apakah berefek di Mataram. Lalu saya sampaikan Bima dengan Mataram itu jauh, meski demikian afek terhadap ekonomi daerah pasti ada,” katanya dalam acara yang juga turut dihadiri oleh Pj. PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Bima, Rakhmat Armansyah, Asisten II Setda Kota Bima, H. Syahrullah SH, MH, dan Ketua PKK Kota Bima, Hj. Yani Marlina. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update