-->

Notification

×

Iklan

Wamen Widjajono Meninggal Dunia di Gunung Tambora

Wednesday, April 25, 2012 | Wednesday, April 25, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-04-25T06:49:24Z
Bima, Garda Asakota.- 
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Widjajono Partowidagdo, mening¬gal dunia, karena diduga mengalami se¬rangan jantung saat mendaki Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, sejak Kamis 20 April 2012. Sebelumnya ia dilaporkan kritis saat mendaki Gunung Tambora, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB),
Sabtu, 21 April 2012. Widjajono saat itu tengah mendaki gunung bersama tim Vulkanologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. “Baru saja kami dapat kabar duka ini. Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Indonesia kehilangan salah seorang putra terbaiknya,” kata Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian ESDM, Susyanto, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu. Dari tempat evakuasi, jenazah Guru Besar Institut Teknologi Bandung ini lang¬sung dibawa ke Jakarta dengan pesawat terbang. Widjajono merupakan guru besar dalam ilmu ekonomi dan pengelolaan la¬pangan migas pada Fakultas Ilmu Kebu¬mian dan Tekmira, ITB, sejak tahun 2004. Widjajono dikenal suka berpetualang men¬daki gunung. Ketika kuliah ia suka mendaki gunung. Bahkan, ia ikut dalam organisasi pencinta alam di Institut Teknologi Ban¬dung. Kepala Perkebunan Kopi Tambora, Mas Parno, mengatakan Widjajono Parto¬widagdo dijemput empat mobil pada Sabtu sore, 21 April 2012. “Mereka sudah masuk ke lereng Tambora sampai pos dua,” kata Parno seperti dilansir Tempo. Evakuasi ini dibantu oleh sekitar 20 warga Oi Bura. Berdasarkan informasi yang dihimpun Garda Asakota, begitu besar kecintaannya akan hobi mendaki gunung, Wakil Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM), Widjajono Partowidagdo, yang meninggal dunia pada Sabtu 21 April 2012, menamai putrinya berdasarkan gunung-gunung yang pernah ia taklukkan. Nama putri tunggalnya tersebut adalah Kristal Amalia. Kristal Amalia berasal dari nama Gunung Kerinci, Rinjani, Semeru, Tujuh, dan Latimojong. Widjajono gemar mendaki gunung sejak SMA, hobi tersebut ia lanjutkan saat menjadi mahasiswa di ITB (Institut Teknologi Bandung). Di Pulau Jawa, sebagian besar gunung-gunung tinggi sudah pernah ia daki. Ia juga menaklukkan sejumlah gunung di luar Jawa, seperti Gunung Agung di Bali dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Pejabat negara yang dikenal dengan gaya nyentrik ini juga menaklukkan Gunung Latimojong di Sulawesi. Di Kalimantan, gunung yang berhasil didaki adalah Gunung Kinabalu. Sedangkan di Sumatera, ia taklukkan Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh. Wamen Widjajono Salat Jumat Sebelum Daki Tambora Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Widjajono Partowidagdo dan rombongan¬nya tiba di Bima, Jumat 20 April 2012. Almarhum Widjajono sempat salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman Dompu, Bima, sebelum mendaki Gunung Tambora setinggi 4.300 meter di atas permukaan air laut Sabtu, 21 April 2012. “Datangnya kemarin melalui Bima, lalu menempuh jalan darat menuju Kabupaten Dompu. Ia salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman Dompu,” kata Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Dompu, Khairul Insani, kepada Tempo, Sabtu 21 April 2012. Pagi hari setelah salat subuh, kata Khairul, rombongan Widjajono melakukan penda¬kian Gunung Tambora. “Sekitar pukul sem¬bilan pagi ia mengeluh sakit,” kata Khairul sebelum Widjajono pingsan dan akhirnya kritis dan meninggal dunia dalam proses evakuasi. Ketika Widjajono kritis, dua helikopter dari PT Newmont dan PT Sumbawa Timur Mining sempat didatang¬kan. Tapi, dua helikopter itu tidak bisa mendarat karena cuaca di gunung buruk, sehingga evakuasi dilakukan melalui darat. Dari ketinggian sekitar 2.350 meter di atas permukaan air laut menuju pos tiga, eva¬kuasi dilakukan dengan menggunakan tandu. Baru setelah sampai di pos ketiga evakuasi dilakukan menggunakan mobil Hardtop. Ia diperkirakan meninggal dunia saat hampir mendekati pos satu yang terletak di Desa Doropeti sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Setelah sampai di pos satu, jenazah kemudian diterbangkan dengan helikopter milik PT Newmont menuju Denpasar, Bali, sekitar pukul 17.15 WITA. “Sesampai di Denpasar, jenazah ditangani oleh Panglima Daerah Militer Udayana,” kata Kepala Dinas Pertam¬bangan Kabupaten Dompu, Khairul Insani. Jenazah segera dimakamkan di pemakaman keluarga di San Diego Hills. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update