Dompu, Garda Asakota.-
Karena dianggap Kades Jala Kecama¬tan Hu’u Kabupaten Dompu tidak trans¬paran dalam beberapa hal yang berkaitan dengan tugas dan pengelolaan anggaran yang dikelolanya, masyarakat mengadu¬kannya kepada Bapak Bupati Dompu. Dalam salah satu point surat resmi, warga masyarakat Jala kesal dengan sikap sang Kades yang mengangkat perangkat desa dengan sepihak tanpa mekanisme dan aturan yang jelas. Selain itu, warga-pun mengungkapkan ketidak-transparansinya pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
karena tidak melewati musyawarah dengan pihak BPD. Ditengarai, penggunaan dana ADD untuk pembangunan tidak sesuai dengan peruntukannya, sementara laporan SPJ tidak diketahui oleh pihak BPD.
Hal lain yang terungkap dalam penga¬duannya, Kepala Desa Jala telah membuat Proposal dua kali dalam satu anggaran dimana menurut penilaian mereka trik yang dilakukan oleh Kepala Desa agar orang-orang yang tidak disenanginya dikeluarkan dan digantikan dengan keluarganya atau kelompok politiknya. Yang lebih ironisnya, ditengarai Kepala Desa telah berupaya melakukan penyuapan terhadap salah satu anggota kelompok Budi Daya Rumput Laut Kelompok “Jala Indah” dengan tujuan agar salah satu anggota kelompok tersebut tidak berkoar dan tidak membuka mulut terkait dengan anggara bantuan untuk budi daya rumput laut yang ada pada Desa Jala Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu.
Menanggapi pengaduan warganya ini, Kades Jala ketika ditemui Garda Asakota menyatakan penyesalannya atas apa yang dilakukan oleh warganya.
Bahkan menurutnya, sekelompok warganya itu gampang terprovokasi oleh orang-orang yang berkepentingan pribadi. Meski demikian, katanya, pihaknya tetap akan merangkul dan tidak merasa sakit hati terhadap apa yang sudah dilakukan oleh masyarakatnya.
“Perlu diketahui oleh seluruh masyarakat dan teman-teman Pers maupun LSM, bahwa apa yang dilaporkan oleh beberapa masyarakat saya itu semua tidak sesuai dengan kenyataan,” tegasnya. (GA. 555*)
Karena dianggap Kades Jala Kecama¬tan Hu’u Kabupaten Dompu tidak trans¬paran dalam beberapa hal yang berkaitan dengan tugas dan pengelolaan anggaran yang dikelolanya, masyarakat mengadu¬kannya kepada Bapak Bupati Dompu. Dalam salah satu point surat resmi, warga masyarakat Jala kesal dengan sikap sang Kades yang mengangkat perangkat desa dengan sepihak tanpa mekanisme dan aturan yang jelas. Selain itu, warga-pun mengungkapkan ketidak-transparansinya pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
karena tidak melewati musyawarah dengan pihak BPD. Ditengarai, penggunaan dana ADD untuk pembangunan tidak sesuai dengan peruntukannya, sementara laporan SPJ tidak diketahui oleh pihak BPD.
Hal lain yang terungkap dalam penga¬duannya, Kepala Desa Jala telah membuat Proposal dua kali dalam satu anggaran dimana menurut penilaian mereka trik yang dilakukan oleh Kepala Desa agar orang-orang yang tidak disenanginya dikeluarkan dan digantikan dengan keluarganya atau kelompok politiknya. Yang lebih ironisnya, ditengarai Kepala Desa telah berupaya melakukan penyuapan terhadap salah satu anggota kelompok Budi Daya Rumput Laut Kelompok “Jala Indah” dengan tujuan agar salah satu anggota kelompok tersebut tidak berkoar dan tidak membuka mulut terkait dengan anggara bantuan untuk budi daya rumput laut yang ada pada Desa Jala Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu.
Menanggapi pengaduan warganya ini, Kades Jala ketika ditemui Garda Asakota menyatakan penyesalannya atas apa yang dilakukan oleh warganya.
Bahkan menurutnya, sekelompok warganya itu gampang terprovokasi oleh orang-orang yang berkepentingan pribadi. Meski demikian, katanya, pihaknya tetap akan merangkul dan tidak merasa sakit hati terhadap apa yang sudah dilakukan oleh masyarakatnya.
“Perlu diketahui oleh seluruh masyarakat dan teman-teman Pers maupun LSM, bahwa apa yang dilaporkan oleh beberapa masyarakat saya itu semua tidak sesuai dengan kenyataan,” tegasnya. (GA. 555*)
