-->

Notification

×

Iklan

Diduga Proyek Kantor Desa Naru Senilai Rp100 juta Terbengkalai

Thursday, March 15, 2012 | Thursday, March 15, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-03-15T05:38:54Z
Kabag Administrasi Pembangunan Ogah Layani Wartawan
Bima, Garda Asakota.-
Pelaksanaan pekerjaan proyek kantor Desa Naru Kecamatan Woha Kabupaten Bima yang dikerjakan sejak Oktober 2011 lalu, hingga saat ini belum juga dituntaskan bagian lantainya oleh pelaksana proyek. Diduga terbengkalainya proyek yang sudah dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bima tahun 2011 senilai Rp100 juta itu kare¬na pelaksananya berpindah dari tangan ke tangan. Kondisi ini menyebabkan pihak Kades Naru, enggan menempati kantor
tersebut sebelum pekerjaannya dituntaskan oleh pihak ketiga. “Kami tidak akan me¬nem¬pati kantor tersebut sebelum pekerjaan lantai dituntaskan. Masa, anggaran Rp100 juta tidak cukup untuk rehabilitasi fisik kantor tersebut,” ujar Kepala Desa Naru, Agus Suriyanto, kepada wartawan baru-baru ini. Kades Naru melihat adanya kejang¬galan dibalik pekerjaan proyek tersebut, dimana kunci kantor yang mestinya dise¬rahkan ke pihaknya oleh pelaksana, justru diserahkan kepada salah satu warga setem¬pat. “Kenapa tidak menyerahkan kunci kantor itu pada kami, ada apa?,” cetusnya.Pantauan langsung Garda Asakota, lantaran pekerjaan kantor belum tuntas, pelayanan terhadap masyarakat dialihkan di salah satu rumah warga Dusun Tani Mulya Desa Naru. Kades Naru menegaskan, meski pihaknya menyewa rumah warga sebagai kantor sementara Desa Naru, namun pelaya¬nan terhadap warga masyarakat tetap ber¬jalan dengan baik.
“Insya’Allah, pelayanan tetap lancar,” tegasnya. Sementara itu, Kabag Adminis¬trasi Pembangunan Setda Kabupaten Bima, H. Hairuddin, ST, MT, sebagai penanggung-jawab proyek tersebut yang berusaha dikonfirmasi wartawan, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dihubungi.
Bahkan wartawan Koran ini sudah berusaha menghubunginya berkali-kali via Ponselnya, namun tidak pernah dires¬pon¬nya. Pria asli Kecamatan Woha ini, terkesan ogah dan acuh tak acuh, melayani konfir¬masi wartawan, padahal seharusnya tugas dia sebagai aparatur yang melayani kepen¬tingan masyarakat. (GA. 234*)
×
Berita Terbaru Update