-->

Notification

×

Iklan

Telepon Mendagri Dicuekin Gubernur NTB

Wednesday, February 1, 2012 | Wednesday, February 01, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-02-01T02:25:59Z
Jakarta, Garda Asakota.-
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi , Jumat 927/1), mengaku belum mendapat laporan dari Gubernur NTB tentang hasil evaluasi izin eksplorasi PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) yang dipermasalahkan warga Bima,. Menurut Men¬dagri, dirinya sudah beberapa kali menelepon Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi, untuk mengetahui hasil evaluasi yang dilakukan. Namun belum juga mendapat jawaban. “Saya sudah telepon puluhan kali. Saya ingin menanyakan soal itu.

Apakah memang sudah dicabut, saya akan cek ke gubernur,” tegasnya. Dia me¬nam¬bahkan jika berdasarkan hasil evaluasi pemberian izin terhadap T SMN berma¬salah atau tidak meme¬nuhi ketentuan yang ber¬laku, maka Gubernur diharapkan memerin¬tah¬kan bupati untuk mencabut izin.
Mendagri berharap masalah yang ber¬kaitan dengan izin eksplorasi yang dikan¬tongi PT SMN, dapat diselesaikan dengan dialog. Bupati Bima Ferry Zulkarnaen, ujarnya, perlu memberikan penjelasan pada masyarakat. Sementara itu, sebelumnya pulu¬han ribu warga yang berunjuk rasa di Kantor Bupati Bima terkait penanganan insiden di Pelabuhan Sape, 24 Desember 2011, mengamuk dan membakar kantor pemerintah di daerah itu, Kamis (26/1).
Selain bangunan, sepeda motor dan ken¬da¬¬raan lainnya di kompleks Kantor Bupati Bima itu juga dibakar massa. Massa menga¬muk karena dihadang oleh aparat kepolisian ketika hendak masuk kompleks kantor bupati itu. Aksi unjuk rasa yang berujung pembakaran Kantor Bupati Bima itu terkair tuntutan pembebasan 56 warga Lambu dan Sape yang dulu berunjuk rasa di Pelabuhan Sape, dan saat ini ditahan aparat kepolisian untuk diproses hukum. Tuntutan lainnya yakni pencabutan izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dikantongi PT SMN sebagai¬mana tuntutan dalam aksi sebelumnya. IUP bernomor 188/45/357/004/2010 itu diterbit¬kan Bupati Bima Ferry Zulkarnaen, yang mencakup areal tambang seluas 24.980 hektare yang mencakup wilayah Kecamatan Lambu, Sape, dan Langgudu. (scalanews*)
×
Berita Terbaru Update